Spilltekno – Fenomena pro player Mobile Legends yang memilih rehat semakin sering terjadi di kancah esports Indonesia. Banyak pemain berbakat yang akhirnya meninggalkan dunia kompetitif dan beralih ke bidang lain, terutama live streaming.
Menanggapi tren ini, pelatih Team Liquid ID yang juga juara MPL ID Season 14, Doly Van Pelo alias SaintDeLucaz, memberikan pandangannya. Menurutnya, keputusan para pro player untuk rehat bukan karena faktor usia, melainkan karena perubahan passion dalam berkarier.
“Di usia 22 atau 23 tahun, mereka mulai memikirkan masa depan. Mereka sudah merasakan kenyamanan dari live streaming, jadi kebanyakan pemain memilih berhenti di usia 23 atau 24. Menurut saya, ini bukan soal umur,” ujar SaintDeLucaz dalam acara Next Level Play with Galaxy S25 Series di SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).
Ia menekankan bahwa menjadi pro player membutuhkan pengorbanan besar, baik secara fisik, stamina, maupun mental. Sebaliknya, live streaming lebih fleksibel dan tidak memerlukan usaha sebesar kompetisi profesional.
“Mereka mulai mengenal uang lebih baik. Akhirnya mereka mencari cara yang lebih mudah untuk mendapatkannya, tanpa harus berjuang terlalu keras,” tambahnya.
SaintDeLucaz menegaskan bahwa keinginan untuk tetap menjadi pro player yang berkompetisi tinggi mulai berkurang di Indonesia. Ia berharap ke depannya, karier pro player bisa lebih panjang, minimal hingga usia 30 tahun.
Hal ini juga menjadi prinsip yang diterapkannya di Team Liquid ID. Ia menghindari kebiasaan pemainnya untuk terlalu fokus pada live streaming saat musim turnamen masih berlangsung.
“Dari satu sisi, live streaming bagus untuk personal branding. Tapi kalau mereka terlalu terbuai dengan uang, itu bisa jadi masalah. Jadi, selama on season, kami melarang pemain untuk live streaming agar mereka tetap fokus dan konsisten di setiap turnamen,” tutupnya. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel