Spilltekno – Perubahan geologi di Bumi sering kali berlangsung begitu lambat hingga nyaris tak terasa dalam rentang hidup manusia. Namun, di beberapa wilayah, tanda-tanda perubahan besar sudah mulai terlihat. Salah satu fenomena paling menarik saat ini adalah pergerakan lempeng tektonik di Afrika, yang mengarah pada pemisahan benua secara perlahan.
Meski peta dunia saat ini tampak akurat, perubahan yang terus terjadi di kerak Bumi akan membuatnya usang seiring waktu. Pergeseran lempeng tektonik menyebabkan daratan di berbagai belahan dunia terus bergerak, baik saling mendekat maupun menjauh, mengubah lanskap yang kita kenal hari ini.
Salah satu wilayah yang mengalami perubahan geologis signifikan adalah pesisir timur Afrika. Di kawasan ini, dua lempeng tektonik perlahan bergerak menjauh satu sama lain, menciptakan retakan besar yang bisa menjadi cikal bakal terbentuknya benua baru.
Para ilmuwan memprediksi bahwa suatu hari nanti, daratan yang terpisah ini akan membentuk sebuah benua tersendiri, lepas dari Afrika. Walaupun proses ini masih membutuhkan waktu jutaan tahun, beberapa ahli, termasuk Profesor Ken MacDonald dari California University, memperkirakan pemisahan ini bisa terjadi dalam rentang waktu antara satu juta hingga lima juta tahun.
“Mungkin terdengar seperti waktu yang sangat lama, tetapi dalam skala geologi, itu terjadi lebih cepat dari yang kita bayangkan. Pemisahan ini bukan hanya akan membentuk benua baru, tetapi juga melahirkan samudra baru,” ujar Profesor MacDonald.
Menurutnya, salah satu kemungkinan yang akan terjadi adalah masuknya air dari Samudra Hindia yang secara bertahap akan membanjiri kawasan yang kini dikenal sebagai Lembah Rift Afrika Timur.
“Dalam skala kehidupan manusia, perubahan ini hampir tak terlihat secara langsung. Namun, gejala-gejala seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi akan tetap terasa. Meski begitu, kita tidak akan menyaksikan samudra baru terbentuk dalam waktu dekat,” tambahnya.
Saat ini, retakan pada daratan Afrika sudah mulai terlihat. Beberapa bagian benua mengalami pergeseran yang sangat kecil, hanya beberapa milimeter per tahun. Namun, ada juga wilayah tertentu di mana retakan ini tampak lebih jelas dan signifikan.
Meskipun pembentukan benua dan samudra baru masih memerlukan setidaknya satu juta tahun, dampak geologisnya, seperti aktivitas seismik dan vulkanik, akan terus menjadi perhatian bagi manusia dalam waktu yang sangat lama.
Menurut Geological Society of London, dalam jangka waktu yang sangat panjang, Lembah Rift Afrika Timur akan terus mengalami penurunan elevasi. Pada akhirnya, cekungan yang terbentuk akan cukup dalam untuk memungkinkan air laut mengalir masuk dan membanjiri wilayah tersebut.
Perubahan ini akan mengubah lanskap Afrika Timur secara drastis. Sejumlah negara yang saat ini terkurung daratan bisa saja mendapatkan garis pantai baru, sementara beberapa negara lainnya mungkin akan terbelah dua, memisahkan wilayahnya dari daratan utama.
Tentu saja, perubahan besar ini bukanlah sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat. Proses geologis seperti ini memerlukan setidaknya satu juta tahun. Selain itu, tidak ada yang bisa memastikan apakah batas negara-negara di masa depan masih akan sama seperti yang kita kenal saat ini.
Benua Afrika akan pecah dua, tetapi proses ini merupakan bagian dari siklus alami planet kita yang terus bergerak dan berubah. Meskipun manusia modern mungkin tidak akan pernah menyaksikan Afrika terbelah dan samudra baru terbentuk, dampaknya sudah bisa dirasakan melalui aktivitas seismik dan vulkanik yang terjadi saat ini. Fenomena ini menjadi pengingat bahwa Bumi bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sebuah planet yang terus berkembang, membentuk lanskap baru seiring berjalannya waktu. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel