Spilltekno – Awas! Kalau kamu pengguna Android, ada kabar kurang enak nih. Di awal tahun 2025 ini, serangan malware ke HP Android melonjak tajam. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan yang bikin geleng-geleng kepala, baik dari jumlah serangan maupun jumlah pengguna yang jadi korban. Jangan-jangan HP kamu jadi target berikutnya? Peningkatan ini tentu bikin para ahli keamanan siber dan kita-kita sebagai pengguna jadi was-was.
Serangan Malware Android Meningkat Drastis di Awal 2025
Serangan siber yang mengincar HP Android mengalami kenaikan yang cukup mengkhawatirkan di tiga bulan pertama tahun 2025. Pemicunya macam-macam, mulai dari taktik baru yang dipakai penjahat siber sampai celah keamanan di sistem operasi Android yang belum ditambal.
Statistik yang Bikin Merinding
Data terbaru menunjukkan peningkatan yang bikin khawatir soal aktivitas malware yang menargetkan Android. Jumlah sampel malware yang terdeteksi mencapai 180.000, melonjak 27% dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Lebih dari 12 juta pengguna HP di seluruh dunia terkena dampak ancaman ini, naik 36% dari kuartal sebelumnya. Tren peningkatan ini sudah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu, dan tampaknya makin parah saja. Data ini memberikan gambaran yang jelas tentang betapa seriusnya ancaman yang dihadapi pengguna Android saat ini.
Kenapa Malware Bisa Melonjak?
Ada beberapa faktor yang bikin serangan malware Android ini meroket. Pertama, teknik yang dipakai penjahat siber makin canggih saja. Mereka terus mengembangkan malware yang lebih pintar dan sulit dideteksi. Kedua, Android itu populer banget sebagai sistem operasi HP, jadi wajar kalau jadi sasaran empuk para penyerang. Semakin banyak orang pakai Android, semakin besar potensi korban yang bisa mereka incar. Ketiga, sebagian pengguna masih lambat dalam memperbarui sistem keamanan, dan ini makin memperburuk situasi.
Jenis-Jenis Malware yang Mengintai HP Kamu
Ancaman malware di HP Android makin beragam dan berbahaya. Beberapa jenis malware yang paling sering muncul adalah Trojan perbankan, backdoor, dan aplikasi palsu yang dibuat untuk mencuri informasi pribadi dan keuangan pengguna.
Trojan Perbankan: Mamont dan Aplikasi Palsu
Trojan perbankan masih jadi momok menakutkan bagi pengguna Android. Malware jenis ini menyamar sebagai aplikasi resmi untuk mencuri informasi perbankan, pesan teks, dan data pribadi kamu. Salah satu contoh yang lagi heboh adalah Trojan Mamont, yang aktif beberapa bulan terakhir. Selain itu, aplikasi penipuan uang palsu juga makin banyak beredar, menipu pengguna untuk memberikan informasi penting mereka. “Pengguna harus super hati-hati saat mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas,” kata seorang analis keamanan siber.
Backdoor Triada: Hantu Tersembunyi di HP Android Palsu
Backdoor Triada adalah malware yang lebih canggih dan sulit dideteksi. Biasanya ditemukan di HP Android palsu yang meniru merek terkenal. Triada bisa mengubah alamat dompet kripto saat transfer, mengganti tautan di browser, mengirim pesan teks aneh dan mencegat balasan, serta mencuri kredensial login aplikasi pesan dan media sosial. Kemampuan Triada untuk beroperasi secara diam-diam membuatnya sangat berbahaya. Kemungkinan besar malware ini dipasang oleh penyerang setelah HP keluar dari pabrik, tapi sebelum sampai ke tangan konsumen.
Trojan Perbankan Baru Mengincar Pengguna di Turki
Awal tahun ini, terdeteksi sebuah trojan perbankan baru yang menargetkan pengguna di Turki. Trojan ini meniru aplikasi untuk nonton film dan serial TV gratis. Modusnya, ia menggunakan izin DeviceAdmin untuk menguasai sistem, mendapatkan akses ke fitur aksesibilitas, dan kemudian membantu operatornya mengendalikan perangkat dari jarak jauh serta mencuri pesan teks. Selain itu, Turki juga diserang trojan perbankan lain seperti Coper, BrowBot, Hqwar, dan Agent.sm.
India Juga Jadi Korban Serangan Trojan
India juga tak luput dari serangan malware Android. Pengguna di India menghadapi ancaman Trojan perbankan RewardSteal, yang mencuri detail perbankan dengan iming-iming uang. Selain itu, Trojan UdangaSteal dan SmForw.ko juga menyebar ke India. UdangaSteal sebelumnya sempat merajalela di Indonesia, sedangkan SmForw.ko meneruskan pesan teks ke nomor lain. “Penyebaran malware lintas negara menunjukkan bahwa para penjahat siber terus mencari target baru dan memperluas wilayah operasi mereka,” ujar seorang ahli keamanan siber.
Kata Ahli Keamanan
Para ahli keamanan siber menekankan pentingnya waspada dan melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi HP Android dari ancaman malware. “Pengguna seringkali merasa HP mereka lebih aman daripada komputer, tapi kenyataannya malware seluler, seperti Trojan canggih yang kita bahas tadi, semakin aktif,” kata Anton Kivva, Team Lead Analis Malware.
Kivva menambahkan, karena sebagian besar transaksi keuangan sekarang dilakukan lewat aplikasi perbankan seluler, HP jadi target utama bagi penjahat dunia maya. Untuk melindungi diri dari ancaman malware, disarankan untuk hanya mengunduh aplikasi dari sumber tepercaya, seperti Google Play Store. Selain itu, selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi ke versi terbaru, serta instal antivirus yang andal. Waspadai juga email atau pesan teks mencurigakan, dan jangan klik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Langkah-langkah pencegahan ini bisa membantu mengurangi risiko menjadi korban serangan malware Android.
Meningkatnya ancaman malware pada perangkat Android menuntut kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang lebih besar dari pengguna. Dengan memahami jenis-jenis malware yang mengancam dan mengikuti praktik keamanan yang baik, pengguna dapat melindungi diri mereka sendiri dan data pribadi mereka dari serangan siber. Diperkirakan, ancaman malware akan terus berkembang di masa depan, sehingga penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan terbaru dalam keamanan siber. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel