Spilltekno – Ribuan lubang misterius di Lembah Pisco, Peru, yang dikenal dengan sebutan Monte Sierpe atau “Band of Holes,” akhirnya mulai menampakkan diri. Setelah menjadi teka-teki selama ratusan tahun, penelitian terbaru memberikan angin segar tentang fungsi sebenarnya dari formasi unik ini. Bukan sekadar fenomena alam biasa, asal-usul dan tujuan dari lebih dari 5.000 lubang bundar yang berbaris rapi di perbukitan gersang itu perlahan mulai terkuak.
Terkuak Pola Numerik di Balik Lubang-Lubang Peru
Tim peneliti dari University of Sydney baru-baru ini mempublikasikan temuan menarik tentang situs ini. Studi yang diterbitkan di jurnal Antiquity pada 10 November lalu, menunjukkan bagaimana teknologi modern bisa menjadi kunci untuk memecahkan misteri arkeologi kuno.
Drone Canggih Ungkap Misteri dari Udara
Dipimpin oleh Dr. Jacob Bongers, seorang arkeolog digital yang lama menaruh perhatian pada Monte Sierpe, tim peneliti menggunakan drone berteknologi tinggi untuk memetakan area tersebut dengan sangat presisi. Hasilnya? Data yang sangat rinci, yang memungkinkan para peneliti melihat pola-pola tersembunyi yang sebelumnya tak terlihat mata.
“Dengan drone, kami bisa mendapatkan pandangan yang lebih luas dan menemukan pola yang mungkin terlewatkan jika hanya melakukan survei di lapangan,” ujar Dr. Bongers.
Khipu Inca? Ada Kemiripan yang Mengejutkan!
Analisis data pemetaan udara menunjukkan sesuatu yang menarik: pola numerik yang terkandung dalam susunan lubang-lubang tersebut punya kemiripan mencolok dengan struktur khipu Inca. Khipu, bagi yang belum tahu, adalah alat pencatat kompleks yang terdiri dari tali berpilin dan simpul, yang digunakan oleh masyarakat Inca untuk menyimpan informasi penting seperti data statistik dan catatan sejarah.
“Penemuan ini sungguh luar biasa, karena menunjukkan bahwa masyarakat Andes mungkin sudah menggunakan sistem pencatatan yang kompleks jauh sebelum munculnya Kekaisaran Inca,” jelas Dr. Bongers. “Ini memperluas wawasan kita tentang bagaimana masyarakat adat Andes menyimpan dan mengelola informasi.”
Fungsi Sebenarnya: Pusat Barter atau Pasar Terbuka?
Selain pemetaan udara, tim peneliti juga mengumpulkan sampel tanah dari beberapa lubang di Monte Sierpe. Analisis ini memberikan petunjuk penting tentang apa sebenarnya fungsi situs ini.
Bukti dari Dalam Tanah
Hasil analisis tanah mengungkapkan adanya bekas tanaman jagung, yang merupakan komoditas penting di Andes, serta sisa-sisa tanaman yang biasanya digunakan untuk membuat keranjang. Temuan ini mendorong para peneliti untuk mengajukan teori baru: mungkinkah ribuan lubang ini dulunya berfungsi sebagai pusat barter atau pasar terbuka?
“Kami menduga bahwa Monte Sierpe mungkin menjadi tempat pertemuan para pedagang dan masyarakat dari berbagai wilayah untuk bertukar barang,” kata Dr. Bongers. “Mulai dari hasil pertanian hingga tekstil, lubang-lubang ini mungkin digunakan untuk menyimpan dan memamerkan barang dagangan.”
Lokasi Strategis yang Mendukung Teori Pasar
Lokasi Monte Sierpe yang strategis semakin memperkuat teori pasar terbuka ini. Situs ini terletak di antara dua pusat administrasi Inca dan dekat dengan persimpangan jalur perdagangan utama. Selain itu, wilayah ini berada di zona ekologi peralihan antara dataran tinggi Andes dan pesisir, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pasar antarwilayah.
“Lokasinya sangat pas untuk memfasilitasi perdagangan antara berbagai kelompok masyarakat yang tinggal di daerah tersebut,” jelas Dr. Bongers. “Mungkin ini adalah tempat di mana orang dari berbagai latar belakang bisa berkumpul untuk bertukar barang dan ide.”
Mungkin Dibangun Sebelum Inca oleh Kerajaan Chincha?
Para peneliti menduga bahwa Kerajaan Chincha, sebuah peradaban kuat yang berkuasa di wilayah tersebut sebelum era Inca, mungkin bertanggung jawab atas pembangunan awal Monte Sierpe. Kerajaan Chincha dikenal karena kehebatan mereka dalam perdagangan dan jaringan komersial yang luas.
“Chincha adalah kekuatan ekonomi utama di wilayah tersebut sebelum kedatangan Inca,” kata Profesor Charles Stanish dari University of South Florida, salah satu penulis senior penelitian ini. “Sangat mungkin mereka membangun Monte Sierpe sebagai pusat perdagangan untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi mereka.”
Drone Membuka Mata Kita pada Hal yang Tak Terjangkau
Monte Sierpe sebenarnya sudah dikenal sejak foto udaranya pertama kali muncul di National Geographic pada tahun 1933. Namun, penelitian ilmiah yang mendalam tentang situs ini terbilang jarang. Salah satu penyebabnya adalah kabut pesisir yang sering menutupi area tersebut, sehingga membuat pemetaan manual sangat sulit.
Menurut Profesor Stanish, teknologi drone telah membuka akses visual baru ke situs ini yang sebelumnya mustahil. “Drone memungkinkan kami untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci tentang situs tersebut, meskipun ada kabut dan medan yang sulit,” katanya. “Ini adalah kemajuan besar dalam penelitian arkeologi.”
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang sejarah dan budaya masyarakat Andes kuno. Temuan ini juga menyoroti betapa pentingnya teknologi modern dalam mengungkap misteri arkeologi. Tentu saja, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami fungsi dan signifikansi Monte Sierpe. Namun, penelitian ini merupakan langkah penting dalam membuka tabir misteri “Band of Holes” dan memahami peran pentingnya dalam jaringan perdagangan dan budaya di wilayah tersebut sebelum era Inca. “Ini adalah langkah strategis untuk masa depan,” ujar Profesor Stanish, “Dengan menggunakan teknologi drone, kita bisa mengungkap lebih banyak misteri arkeologi di seluruh dunia.”
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





