Spilltekno – SMAN 72 di Kelapa Gading mendadak jadi buah bibir. Jumat (7/11/2025) siang, sekolah itu diguncang ledakan yang bikin kaget seisi Jakarta Utara. Gak cuma soal ledakan itu sendiri, tapi juga isu benda mirip senjata api dan dugaan bullying alias perundungan di sekolah ikut menyeruak. Wajar aja kalau orang tua, murid, dan masyarakat luas jadi resah dan bertanya-tanya. Sekarang, polisi lagi kerja keras menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi.
Ledakan di SMAN 72: Heboh di Media Sosial
Viral di Mana-Mana
Kabar ledakan di SMAN 72 langsung menyebar kayak virus di media sosial. Foto dan video yang nunjukkin polisi di lokasi dan korban luka bertebaran di X (dulu Twitter) dan Instagram. Kelihatan banget deh kepanikan dan kekhawatiran di antara netizen.
Salah satu foto yang paling bikin heboh? Gambar yang diklaim sebagai senjata api jenis AR-15 yang ditemukan di lokasi. Foto ini langsung bikin suasana makin panas dan memicu spekulasi soal adanya unsur kekerasan yang disengaja. “Saya kaget banget lihat foto-foto itu. Bikin khawatir,” kata Rina, salah satu wali murid SMAN 72 yang mengaku cemas dengan kejadian ini.
SMAN 72 Jadi Trending Topic
Saking banyaknya informasi dan spekulasi, SMAN 72 langsung nangkring jadi trending topic di X sore itu. Menurut pantauan Trends24.in, SMAN 72 jadi perbincangan paling hot di Indonesia dengan lebih dari 2.500 cuitan. Tagar soal SMAN 72, ledakan, senjata api, dan korban luka terus membanjiri timeline.
Ada satu cuitan dari akun @PaltiHutabarat yang di-retweet ratusan kali. Isinya soal ledakan di salah satu gedung SMAN 72 dan informasi adanya dua korban luka. Unggahan ini makin bikin panik netizen dan mendorong mereka buat terus cari tahu perkembangan terbaru soal situasi di SMAN 72.
Investigasi Polisi: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Benda Mirip Senjata: Mainan?
Menanggapi ramainya kabar soal benda mirip senjata api, polisi langsung gerak cepat. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk F Paulus, yang ikut meninjau lokasi kejadian, bilang kalau benda itu ternyata cuma mainan.
“Setelah diperiksa lebih lanjut, benda yang menyerupai senjata api itu dipastikan adalah mainan,” kata Paulus kepada wartawan. “Tapi, kami tetap akan dalami kenapa mainan itu ada di sana dan apa hubungannya dengan ledakan.”
Di mainan itu ditemukan beberapa tulisan yang bikin curiga, seperti ‘Alexandre Bionette’, ‘Welcome to Hell’, ‘For Agatha’, ‘Brenton Tarrant’, dan slogan Neo-Nazi. Tulisan-tulisan ini bikin kasus ini makin rumit dan mendorong polisi buat menyelidiki lebih dalam motif di balik kejadian ini.
Korban Luka Lebih Banyak dari Dugaan
Awalnya, informasi soal jumlah korban luka simpang siur. Sempat dibilang cuma beberapa orang yang terluka. Tapi, kabar terbaru dari kepolisian mengungkap kalau jumlah korban luka mencapai lebih dari 25 orang.
Para korban mengalami luka yang berbeda-beda, mulai dari luka ringan sampai luka yang butuh perawatan intensif. Semua korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat buat dapat pertolongan medis. Polisi masih mendata dan mengidentifikasi semua korban luka.
Dugaan Motif: Balas Dendam Akibat Bullying?
Kata Saksi Mata: Ada Indikasi Bullying
Seiring berjalannya investigasi, muncul dugaan soal motif terkait bullying. Beberapa saksi mata, termasuk siswa SMAN 72, bilang ada indikasi kalau ledakan itu mungkin terkait aksi balas dendam akibat perundungan yang dialami salah satu siswa.
Sela, siswi kelas XI yang ada di lokasi kejadian, menduga kalau ledakan itu adalah aksi balas dendam dan percobaan bunuh diri oleh siswa yang jadi korban bullying. “Saya di selasar masjid, nggak kena tapi baju saya kotor karena nolong teman. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan cuma dua yang meledak,” cerita Sela.
Pernyataan Sela ini kasih petunjuk penting buat polisi buat mendalami kemungkinan adanya unsur perundungan yang jadi penyebab ledakan. Tapi, polisi tetap hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan akan terus menyelidiki secara komprehensif buat mengungkap kebenaran di balik kejadian ini.
Penyelidikan Terus Berlanjut
Polisi, termasuk Brimob dan Polisi Militer Angkatan Laut (karena SMAN 72 ada di perumahan Kodamar TNI AL Kelapa Gading), terus melakukan penyelidikan mendalam di lokasi kejadian. Area sekolah sudah disterilkan dan warga diminta menjauh sekitar 50 meter dari area tersebut.
Penyelidikan ini meliputi pengumpulan bukti, pemeriksaan saksi, dan analisis forensik terhadap sisa-sisa ledakan. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait lainnya buat dapat informasi tambahan yang bisa membantu mengungkap motif dan pelaku di balik ledakan.
“Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian ini,” janji Kapolres Jakarta Utara saat konferensi pers di lokasi kejadian. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak akurat atau provokatif.”
Kejadian ini jadi pelajaran penting buat semua pihak soal pentingnya mencegah kekerasan dan perundungan di sekolah. Perlu kerjasama erat antara pihak sekolah, orang tua, siswa, dan masyarakat buat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif buat belajar. Polisi berharap bisa segera mengungkap fakta sebenarnya di balik ledakan di SMAN 72 dan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku yang bertanggung jawab.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





