Spilltekno – Kamera X-T50 dari Fujifilm sudah jadi buah bibir di kalangan fotografer, mulai dari pemula hingga profesional.
Desainnya yang compact dan harganya yang terjangkau bikin banyak orang jatuh hati.
Yuk, kita bedah lebih dalam kamera satu ini!
Sejarah Panjang Seri X-T50
Seri X-T50 punya sejarah yang panjang, dimulai dari Fujifilm X-T10 yang dirilis pada tahun 2015. Saat itu, kamera ini sangat populer di Indonesia.
Fujifilm terus memperbarui seri ini dengan meluncurkan X-T20, X-T30, X-T30 Mark II, dan kini X-T50.
Ada lompatan dari X-T30 II langsung ke X-T50, mungkin karena angka empat dianggap sial atau ada lompatan teknologi yang signifikan.
Desain yang Memukau
Desain Fujifilm X-T50 sedikit berbeda dari pendahulunya. X-T50 mengombinasikan desain angular di bagian jendela bidik dan rounded di bagian tepi kanan dan kiri.
Di bagian atas, ada shutter dial seperti kamera SLR film klasik.
Yang unik, ada roda atau dial film simulation di bagian atas kamera.
Dial ini memungkinkan fotografer melihat film simulation yang sedang aktif dan mengubahnya langsung tanpa harus masuk ke menu.
Film simulation yang tidak tertera di dial bisa diprogram ke tiga slot yang tersedia, FS1 hingga FS3. Bagi yang lebih suka mengatur dari menu, cukup parkirkan dialnya di C terlebih dahulu.
Pengujian Kamera Fujifilm X-T50
Saya sudah mencoba Fujifilm X-T50 untuk berbagai jenis fotografi seperti portrait, food, dan street.
Kamera ini nyaman dibawa berjalan-jalan dengan dua hingga tiga lensa Fujifilm yang relatif compact.
Saya juga mencoba menggunakan lensa manual fokus, yang ternyata cukup mudah berkat fitur focus peaking dan focus magnification.
Jendela bidiknya membantu saat memotret di kondisi terang.
Kualitas Gambar
Kualitas gambar dari Fujifilm X-T50 mirip dengan kamera beresolusi 40MP lainnya dari Fujifilm.
Selama lensanya berkualitas tinggi, detail dan ketajamannya sangat bagus.
Sayangnya, saya hanya menggunakan lensa standar seperti Fujinon XF 27mm f/2.8, XF 18-55mm, dan lensa manual fokus 35mm f/0.95.
Kualitas gambar terasa kurang optimal di bukaan terbesar, tapi saat stop down ke f/2.8-5.6, hasilnya sangat tajam dan detail.
Untuk fotografi dengan ISO tinggi, kualitas gambar masih sangat baik hingga ISO 3200.
Pada ISO 6400 ke atas, noise mulai terlihat dan detail gambar berkurang, jadi sebaiknya digunakan di kondisi darurat saja.
Spesifikasi Video
Fujifilm X-T50 punya spek video yang mumpuni, bisa merekam 8K, 6.2K, dan 4K 60p.
Namun, desain kamera ini lebih photocentric.
Layar hanya bisa tilt ke atas dan akses ke mode video harus melalui tombol drive mode.
Performa Kamera
Kinerja kamera ini cukup cepat. Dengan mechanical shutter, bisa memotret hingga 8 foto per detik, sedangkan electronic shutter bisa hingga 20 foto per detik dengan crop 1.29x.
Perbedaannya dengan X-T5 adalah pada bagian buffer. X-T50 punya buffer lebih pendek, 32 frame versus 41 frame di X-T5 saat memotret dengan mode lossless compressed RAW.
Kekurangan Fujifilm X-T50
Ada beberapa kekurangan di X-T50. Jendela bidiknya tergolong standar dengan resolusi 2.36 juta titik, sama dengan X-T30, tapi lebih kecil dibandingkan X-T5 yang mencapai 3.69 juta titik.
Baterainya juga relatif kecil, kapasitasnya hanya sekitar 300 foto per charge dan untuk video sekitar 30 menit hingga 1 jam.
Jadi, kalau syuting seharian, pasti butuh beberapa baterai cadangan.
Selain itu, kamera ini bisa sedikit panas saat digunakan secara intensif, tapi masih dalam tahap wajar dan bisa memotret dengan mulus.
Harga X-T50 juga meningkat cukup signifikan dari generasi sebelumnya.
Mungkin karena image sensor, processor baru, dan stabilizer memang tidak murah pengembangannya.
Fujifilm X-T50 adalah kamera yang photocentric dengan desain compact dan harga terjangkau.
Kamera ini cocok untuk berbagai tipe fotografer, baik pemula hingga profesional.
Dengan kualitas gambar yang tajam dan detail, performa cepat, serta fitur-fitur canggih, X-T50 bisa jadi pilihan tepat untuk mengabadikan momen-momen berharga Anda. Spilltekno
Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News