Scroll untuk baca artikel
Sains

Penemuan Fosil Kaki Seribu Seukuran Mobil yang Mengguncang Dunia Sains

0
×

Penemuan Fosil Kaki Seribu Seukuran Mobil yang Mengguncang Dunia Sains

Sebarkan artikel ini
Penemuan Fosil Kaki Seribu Seukuran Mobil yang Mengguncang Dunia Sains

Spilltekno – Baru-baru ini, penemuan menakjubkan di sepanjang pantai timur laut Inggris membuat dunia sains terperangah. Para peneliti menemukan fosil kaki seribu purba yang ukurannya tidak main-main—seukuran mobil!

Dengan panjang diperkirakan mencapai 2,7 meter, fosil ini berasal dari zaman Periode Karbon, sekitar 326 juta tahun yang lalu. Dalam klasifikasi ilmiah, hewan purba ini termasuk dalam genus Arthropleura, yang sekarang telah punah.

Penemuan ini tak hanya mencatat rekor sebagai fosil kaki seribu terbesar, tetapi juga mengangkat derajat Arthropleura sebagai salah satu invertebrata terbesar yang pernah ada.

Penemuan Fosil yang Tidak Sengaja

Penemuan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan. Menurut Neil Davies, seorang ilmuwan dari University of Cambridge, fosil ini ditemukan ketika batuan di tebing pantai jatuh dan retak, memperlihatkan fosil di dalamnya.

“Itu adalah kebetulan yang luar biasa,” kata Davies. “Salah satu mantan mahasiswa PhD kami menemukannya saat sedang berjalan di sekitar daerah itu.” Setelah ditemukan, butuh empat orang untuk mengangkat fosil tersebut dari tebing karena ukurannya yang begitu besar.

Fosil ini sendiri memiliki lebar sekitar 50-75 cm dan diperkirakan beratnya bisa mencapai 50 kg. Bagian yang ditemukan kemungkinan besar adalah eksoskeleton atau karapas yang ditinggalkan Arthropleura saat berganti kulit.

Fakta bahwa ini bukanlah tubuh utuh dari hewan tersebut, tetapi hanya kulit bekas yang terawetkan, membuat penemuan ini semakin mencengangkan.

Mengapa Arthropleura Bisa Sebesar Itu?

Salah satu pertanyaan besar yang muncul dari penemuan ini adalah bagaimana Arthropleura bisa mencapai ukuran yang begitu besar. Banyak ilmuwan menduga bahwa peningkatan kadar oksigen di atmosfer pada masa itu berperan dalam pertumbuhan hewan-hewan raksasa.

Baca Juga:  Kecerdasan Buatan (AI) Percepat Proses Penemuan dan Pengembangan Obat

Namun, fosil Arthropleura ini ditemukan berasal dari periode ketika kadar oksigen hanya sekitar 23%, sedikit lebih tinggi dari kadar oksigen saat ini (sekitar 21%).

Faktor lain yang mungkin berkontribusi adalah ketersediaan makanan yang kaya nutrisi dan minimnya predator pada saat itu. Diperkirakan bahwa Arthropleura memakan kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahkan mungkin memangsa hewan-hewan kecil lainnya, termasuk vertebrata kecil seperti amfibi.

Lingkungan Hidup Arthropleura

Fosil ini memberi wawasan baru tentang lingkungan tempat Arthropleura hidup. Berdasarkan temuan sebelumnya, diketahui bahwa Arthropleura cenderung hidup di wilayah khatulistiwa, terutama di area yang kaya biomassa seperti rawa batubara.

Rawa ini kaya akan vegetasi yang, ketika mati, membentuk gambut dan akhirnya berubah menjadi batubara. Penemuan fosil Arthropleura sebelumnya di Jerman, yang berukuran lebih kecil, juga mendukung teori ini.

Kepunahan Arthropleura

Arthropleura bertahan hidup selama kurang lebih 45 juta tahun sebelum akhirnya punah pada akhir periode Permian, sekitar 299-252 juta tahun yang lalu.

Alasan pasti kepunahannya belum diketahui, tetapi ilmuwan menduga bahwa munculnya reptil yang lebih besar dan lebih adaptif mungkin memainkan peran besar. Reptil-reptil ini kemungkinan besar mengambil alih rantai makanan, membuat Arthropleura kalah bersaing.

Implikasi Penemuan Ini Bagi Dunia Sains

Penemuan ini membuka peluang penelitian yang sangat luas tentang kehidupan di masa purba. Dengan ditemukannya fosil ini, para peneliti dapat lebih memahami bagaimana hewan-hewan besar seperti Arthropleura bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang sangat berbeda dari Bumi modern.

Selain itu, penemuan ini juga memberi petunjuk penting tentang evolusi artropoda raksasa dan bagaimana mereka bisa mencapai ukuran luar biasa meski tanpa tingkat oksigen yang tinggi.

Potensi Studi Lanjutan

Meskipun temuan ini sangat berharga, masih banyak yang belum diketahui tentang Arthropleura. Hingga saat ini, para peneliti belum menemukan fosil kepala Arthropleura, yang membuat identifikasi dan pemahaman lengkap tentang hewan ini menjadi tantangan.

Baca Juga:  Percepatan Pengembangan Obat Baru dengan AI, Jadi Revolusi dalam Industri Farmasi

Studi lanjutan yang lebih mendalam diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail tentang bagaimana hewan ini berfungsi, apa saja yang mereka makan, dan bagaimana mereka berevolusi sebelum akhirnya punah.

FAQ:

  1. Apa itu Arthropleura?
    Arthropleura adalah genus kaki seribu raksasa yang hidup pada periode Karbon hingga Permian, sekitar 326 juta tahun yang lalu. Mereka dikenal sebagai invertebrata terbesar yang pernah ada.
  2. Mengapa Arthropleura bisa tumbuh begitu besar?
    Faktor seperti kadar oksigen yang sedikit lebih tinggi, diet yang kaya nutrisi, dan minimnya predator mungkin memungkinkan Arthropleura tumbuh hingga seukuran mobil.
  3. Apakah Arthropleura berbahaya?
    Meskipun belum ada fosil kepala yang ditemukan, beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa Arthropleura mungkin memangsa invertebrata lain dan vertebrata kecil seperti amfibi.
  4. Kapan Arthropleura punah?
    Arthropleura diperkirakan punah pada akhir periode Permian, sekitar 299-252 juta tahun yang lalu.
  5. Bagaimana fosil ini ditemukan?
    Fosil ini ditemukan secara kebetulan di tebing pantai timur laut Inggris ketika sebuah batuan jatuh dan retak, mengekspos fosil yang berada di dalamnya.

Penemuan fosil Arthropleura yang seukuran mobil memberikan wawasan berharga tentang kehidupan di Periode Karbon dan bagaimana kondisi lingkungan Bumi memungkinkan artropoda raksasa ini tumbuh begitu besar.

Dengan adanya penelitian lebih lanjut, kita mungkin akan lebih memahami bagaimana ekosistem prasejarah ini bekerja dan bagaimana hewan-hewan besar seperti Arthropleura berinteraksi dengan lingkungannya.

Penemuan ini juga membuka jalan bagi lebih banyak spekulasi tentang kondisi Bumi di masa lalu dan apa yang memengaruhi evolusi kehidupan di planet kita. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *