Spilltekno – Wow, Sound Horeg Bikin Geger! Penghasilannya Bikin Melongo?
Sound horeg, fenomena yang sering bikin ribut, ternyata punya potensi duit yang nggak main-main! Di balik suara bising dan keluhan warga, sebenarnya berapa sih cuan yang bisa didapat dari bisnis ini? Kita sering lihat iring-iringan truk dan pikap membawa speaker gede-gedean, menyemburkan musik dengan volume maksimal. Ada yang suka, ada juga yang merasa terganggu. Tapi, di balik perdebatan itu, ada pundi-pundi rupiah yang menggiurkan buat para pelaku bisnis sound system.
Kontroversi Sound Horeg
Keberadaan sound horeg memang seringkali bikin masyarakat terbelah. Banyak yang mengeluh karena suaranya terlalu kencang dan mengganggu ketenangan. Belum lagi, iring-iringan kendaraan pengangkut sound system ini sering bikin macet, bahkan merusak infrastruktur kayak gapura dan tiang listrik. Nggak heran kalau banyak protes bermunculan, menuntut penertiban dan aturan yang lebih ketat. Tapi, para penggemar sound horeg tetap setia, berpendapat bahwa ini adalah hiburan dan ekspresi seni yang perlu dilestarikan.
Potensi Pendapatan Fantastis
Meski kontroversial, industri sound horeg ternyata menawarkan potensi pendapatan yang bikin geleng-geleng kepala. Sekali tampil dalam acara atau konvoi, satu unit sound horeg bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan juta rupiah! Bahkan, bisa sampai miliaran rupiah dalam acara besar yang melibatkan banyak unit sound system. Gede banget kan? Nggak heran kalau bisnis ini makin diminati, meski persaingannya juga makin ketat.
Pendapatan Harian Sound Horeg
Pendapatan harian sound horeg itu beda-beda, tergantung acaranya, lokasinya, dan negosiasi harga. Untuk acara kecil kayak hajatan atau pesta desa, pemilik sound system biasanya pasang harga mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah. Sementara untuk acara yang lebih besar, seperti karnaval atau festival, harga sewanya bisa mencapai ratusan juta rupiah per unit. “Ini bisnis yang menjanjikan kalau dikelola dengan baik dan profesional,” kata seorang pemilik rental sound system di Jawa Timur yang nggak mau disebut namanya. “Tapi, persaingannya juga makin ketat, jadi kita harus terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik.”
Peluang Bisnis Bagi Pedagang Kecil
Fenomena sound horeg nggak cuma menguntungkan pemilik rental sound system, tapi juga membuka peluang bisnis buat pedagang kecil. Keramaian yang ditimbulkan oleh acara sound horeg menarik banyak pengunjung, yang kemudian meningkatkan permintaan akan makanan dan minuman. Para pedagang kaki lima dan pemilik warung kecil di sekitar lokasi acara pun kebanjiran rezeki. “Alhamdulillah, setiap ada acara sound horeg, dagangan saya selalu laris manis,” kata Ibu Sumi, seorang pedagang nasi bungkus di sekitar alun-alun kota. “Pendapatan saya bisa meningkat dua kali lipat.” Ini membuktikan kalau sound horeg punya dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi masyarakat kecil.
Biaya Operasional Sound Horeg
Meski menghasilkan cuan yang lumayan, bisnis sound horeg juga punya biaya operasional yang nggak sedikit. Biaya sewa sound system, termasuk truk pengangkut dan lighting, berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 55 juta per unit, tergantung spesifikasi dan kualitas peralatannya. Selain itu, pemilik bisnis juga harus mengeluarkan biaya untuk bahan bakar, perawatan peralatan, dan gaji kru. Biaya perizinan dan keamanan juga perlu dipertimbangkan, apalagi untuk acara yang melibatkan banyak peserta. “Modal awal untuk memulai bisnis sound horeg memang cukup besar,” jelas Pak Budi, seorang pengusaha sound system yang sudah berkecimpung di dunia ini selama lebih dari 10 tahun. “Tapi, kalau kita bisa dapat order secara rutin, investasi ini akan cepat balik modal.”
Reaksi Netizen Terhadap Pendapatan Sound Horeg
Unggahan tentang pendapatan fantastis dari sound horeg di media sosial memicu berbagai reaksi dari netizen. Ada yang kagum dan termotivasi untuk ikut bisnis ini. Tapi, banyak juga yang mengecam dan mengkritik karena dianggap mengganggu ketertiban umum. “Untungnya buat lo doang, buat masyarakat lain? Udah berapa banyak kaca + genteng pecah, udah berapa gapura yang dirobohin, jembatan, tiang lampu? Berapa banyak orang yang kebisingan gara-gara sound, berapa banyak orang-orang yang lu intimidasi gara-gara protes?” tulis seorang netizen dengan akun @marah_aja. Komentar serupa juga dilontarkan netizen lain, yang meminta pemerintah daerah untuk membuat aturan yang lebih ketat terkait penggunaan sound system di tempat umum. “Yang harus menutup penuh ya pemkab/pemko-nya. Buat aturan sound horeg tidak boleh ada di tempat umum. Kalau mau buat acara seperti itu di lapangan luas, seperti di tengah rimba mungkin mana tau kan hewan-hewan hutan butuh hiburan,” tulis akun @hutan_lestari. Perbedaan pendapat ini menunjukkan kalau sound horeg masih jadi isu yang sensitif dan perlu disikapi dengan bijak. Pemerintah daerah diharapkan bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dan ketertiban umum. Salah satunya dengan mengatur izin keramaian dan membatasi volume suara agar nggak mengganggu masyarakat sekitar. Dengan begitu, potensi ekonomi dari sound horeg bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel