Spilltekno – Sistem interlocking dalam dunia perkeretaapian adalah salah satu aspek vital yang memastikan keamanan dan kelancaran operasi kereta api.
Berdasarkan jurnal “Perancangan dan Simulasi Sistem Persinyalan Kereta Api Secara Nirkabel” karya Richard Pradana, dkk, sistem interlocking adalah cara kerja terkomputerisasi yang dirancang untuk mengatur dan memantau kumpulan objek pada rel kereta api. Sistem ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu vital dan nonvital.
- Sistem interlocking vital: Perangkat yang terhubung langsung dengan jalur kereta api sebagai pengontrol utama.
- Sistem interlocking nonvital: Perangkat yang menerima instruksi dan mengirimkan sinyal pada perangkat lain di sekitar rel kereta api.
Fungsi utama dari sistem interlocking dalam perkeretaapian meliputi:
- Mengamankan jalur kereta.
- Memonitor kondisi teknis di lapangan.
- Mengontrol perangkat yang menunjang keluar-masuknya kereta di stasiun.
- Mencegah tabrakan di percabangan atau persimpangan jalur kereta.
- Mencegah perubahan sembarangan pada sinyal dan wesel.
Seiring dengan kemajuan teknologi dalam industri kereta api, sistem interlocking terbagi menjadi beberapa jenis yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis sistem interlocking.
Jenis-Jenis Sistem Interlocking
1. Interlocking Mekanik
Sistem interlocking mekanik pertama kali diterapkan di Bricklayers Arms Junction, Inggris pada tahun 1843. Pada sistem ini, terdapat batang baja berbentuk kisi yang disebut locking bed.
Locking bed ini terhubung dengan tuas-tuas yang akan menggerakkan sinyal, wesel, penganjlok, dan perangkat lainnya.