Scroll untuk baca artikel
Game

Penurunan Penjualan “Star Wars Outlaws”: Ubisoft Harusnya Tinjau Diri, Bukan Menyalahkan Gamer

26
×

Penurunan Penjualan “Star Wars Outlaws”: Ubisoft Harusnya Tinjau Diri, Bukan Menyalahkan Gamer

Sebarkan artikel ini
Penurunan Penjualan Star Wars Outlaws Ubisoft Harusnya Tinjau Diri, Bukan Menyalahkan Gamer

Spilltekno – Ketika sebuah game besar dirilis dan gagal memenuhi ekspektasi, tanggapan dari pihak pengembang biasanya penuh dengan introspeksi. Namun, dalam kasus “Star Wars Outlaws”, Ubisoft justru menyalahkan gamer atas kegagalan penjualannya.

Sebuah pendekatan yang kontroversial, mengingat ekspektasi dari gamer selalu tinggi untuk game dengan label “AAA” yang datang dari pengembang besar seperti Ubisoft.

Namun, apakah sepenuhnya adil jika mereka menyalahkan gamer? Ataukah Ubisoft sebenarnya perlu meninjau strategi internal mereka sendiri?

Ubisoft dan Kritik Terhadap “Star Wars Outlaws”

Sejak peluncurannya pada 30 Agustus 2024, “Star Wars Outlaws” mengalami penjualan yang mengecewakan, hanya mencapai satu juta salinan dalam satu bulan pertama.

Untuk ukuran game AAA, angka ini sangat kecil, terutama jika dibandingkan dengan peluncuran game lain yang sering mencapai jutaan kopi hanya dalam beberapa hari pertama.

CEO Ubisoft, Yves Guillemot, secara tidak langsung menyalahkan gamer, menyatakan bahwa harapan mereka terlalu tinggi, dan sulit dipenuhi bahkan dengan kualitas yang baik sekalipun.

Mengapa Harapan Gamer Tinggi?

Dalam industri game modern, ekspektasi gamer terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, desain game, dan pengalaman bermain.

Bukan hanya grafik dan gameplay yang penting, tetapi juga narasi, inovasi, dan stabilitas teknis saat peluncuran.

Ubisoft sebagai salah satu pengembang terbesar di dunia, seharusnya memahami bahwa mereka tidak hanya bersaing dengan perusahaan game lain, tetapi juga dengan pengalaman terbaik yang bisa diberikan oleh teknologi terkini.

Membandingkan “Star Wars Outlaws” dengan game-game Ubisoft sebelumnya seperti “Assassin’s Creed Odyssey” dan “Valhalla”, jelas terlihat bahwa penurunan penjualan bukan hanya karena ekspektasi yang terlalu tinggi dari gamer.

Baca Juga:  Cara Menaikkan Status Karakter di Sakura School Simulator

Ubisoft harus menyadari bahwa mereka bersaing dengan standar yang mereka tetapkan sendiri, di mana kedua game tersebut berhasil meraih penjualan fantastis.

  • Assassin’s Creed Odyssey: Meraih 1,4 juta salinan hanya dalam tujuh hari pertama sejak peluncurannya.
  • Assassin’s Creed Valhalla: Menghasilkan pendapatan lebih dari USD 1 miliar dengan 20 juta kopi terjual.

Jika dibandingkan, tentu penjualan “Star Wars Outlaws” yang hanya mencapai satu juta kopi dalam satu bulan terasa sangat mengecewakan.

Apalagi mengingat game ini mengusung franchise besar seperti “Star Wars”, yang seharusnya memiliki basis penggemar yang kuat.

Masalah Manajemen Internal Ubisoft

Sementara gamer mungkin memiliki ekspektasi tinggi, hal tersebut seharusnya bukan menjadi alasan utama kegagalan game ini.

Menurut laporan yang beredar, masalah internal di Ubisoft mungkin menjadi faktor lebih signifikan. Sebuah penyelidikan internal bahkan diluncurkan oleh Dewan Direksi perusahaan terkait dengan peluncuran buruk “Star Wars Outlaws”.

Masalah keuangan dan peluncuran game yang mengecewakan seolah-olah menjadi pola yang terus berulang dalam beberapa tahun terakhir.

Penundaan peluncuran game lain seperti “Assassin’s Creed Shadows”, yang semula dijadwalkan rilis pada 15 November 2024, namun ditunda hingga 14 Februari 2025, semakin memperburuk kondisi ini.

Penundaan seperti ini bisa menurunkan kepercayaan konsumen terhadap Ubisoft, terutama jika tidak ada perbaikan yang signifikan dari masalah yang berulang.

Apakah Ubisoft Harus Berubah?

Saat ini, fokus Ubisoft tampaknya lebih pada mencapai target kuantitas daripada kualitas. Ini terlihat dari berbagai masalah teknis yang sering kali muncul pada saat peluncuran game baru.

Pemain kini menginginkan lebih dari sekadar permainan yang bagus; mereka menginginkan game yang benar-benar bebas dari bug, memiliki narasi yang mendalam, dan memberikan pengalaman bermain yang unik.

Baca Juga:  ArcheAge War: Game MMORPG Cross-Platform yang Menghadirkan Pengalaman Seru

Ubisoft perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih holistik dalam proses pengembangan game mereka.

Alih-alih menyalahkan gamer atas kegagalan “Star Wars Outlaws”, mungkin sudah waktunya mereka mengevaluasi kembali proses manajemen proyek, terutama dalam hal pengelolaan kualitas dan inovasi.

Menghasilkan game berkualitas tinggi memang menjadi tugas yang menantang, namun menyalahkan audiens atas kegagalan produk bukanlah solusi yang tepat.

Ubisoft perlu lebih reflektif dalam menghadapi kegagalan “Star Wars Outlaws” dan meninjau kembali strategi internal mereka.

Kualitas, inovasi, dan stabilitas harus menjadi prioritas utama dalam proses pengembangan game mereka di masa depan.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ):

Q: Apakah gamer benar-benar memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap game?
A: Harapan tinggi adalah hal yang wajar, terutama bagi game AAA dengan anggaran besar seperti “Star Wars Outlaws”. Namun, ekspektasi tersebut harus dipenuhi dengan kualitas yang setara, bukan hanya dari segi visual, tetapi juga dari narasi dan pengalaman bermain yang imersif.

Q: Apakah penundaan game seperti “Assassin’s Creed Shadows” dapat memengaruhi reputasi Ubisoft?
A: Penundaan bisa merusak kepercayaan jika tidak ada komunikasi yang jelas dan transparan tentang alasan di balik penundaan tersebut. Gamer mungkin menganggap Ubisoft tidak dapat mengelola waktu pengembangan dengan baik, yang berdampak pada reputasi mereka.

Dengan begitu, Ubisoft harus mengambil pelajaran dari kegagalan ini dan bergerak maju dengan strategi yang lebih terstruktur dan fokus pada kualitas untuk memenangkan kembali hati para gamer. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *