Spilltekno – Kejaksaan Agung (Kejagung) baru saja menyerahkan uang sitaan senilai Rp 13,2 triliun dari kasus korupsi minyak kelapa sawit (CPO) ke negara. Momen yang terjadi pada Senin (20/10) ini tentu saja mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tapi, ada cerita menarik di balik berita besar ini. Alih-alih fokus pada angka triliunan rupiah yang berhasil diselamatkan, banyak warganet justru salah fokus alias “salfok” pada satu hal: penampilan Jaksa Agung Burhanuddin!
Apresiasi Presiden Prabowo atas Pengembalian Aset Negara
Presiden Prabowo Subianto bahkan sampai hadir langsung di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, saat serah terima uang sitaan itu. Kehadiran beliau jelas menunjukkan dukungan penuh pemerintah dalam upaya Kejagung memberantas korupsi.
Kejaksaan Agung Serahkan Rp13,2 Triliun ke Negara
Dalam acara tersebut, Jaksa Agung Burhanuddin secara simbolis menyerahkan uang senilai Rp 13,2 triliun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Uang ini bukan “uang kaget”, melainkan hasil sitaan dari tiga korporasi besar yang terlibat dalam kasus korupsi ekspor CPO: Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.
“Ini adalah bukti nyata komitmen Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi dan mengembalikan aset negara,” ujar Jaksa Agung Burhanuddin dengan nada tegas.
Lalu, uang sebanyak itu mau diapakan? Rencananya, dana ini akan digunakan untuk memulihkan kerugian negara akibat praktik korupsi di sektor CPO. Kementerian Keuangan berjanji akan mengelola dana ini secara transparan dan akuntabel, sesuai aturan yang berlaku.
Prabowo Ingatkan Soal Tambang Ilegal
Presiden Prabowo tak hanya mengapresiasi kinerja Kejagung, tapi juga mengingatkan bahwa pekerjaan rumah masih banyak. Salah satunya, soal praktik tambang ilegal yang merugikan negara.
“Saya sampaikan penghargaan kepada Kejaksaan, terima kasih. Tapi, saya ingatkan masih banyak tugas kita, masih banyak tambang ilegal, kerugian kita juga mungkin puluhan triliun atau ratusan triliun,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Beliau menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga penegak hukum untuk memberantas kejahatan yang merugikan negara. Pesan penting juga disampaikan: jangan ragu menindak tegas para pelaku tambang ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan negara!
Salah Fokus Warganet: Jaksa Agung Mirip Suami Inul Daratista?
Kembali ke soal “salfok” tadi. Di tengah berita keberhasilan pengembalian aset negara, warganet punya bahan perbincangan lain. Banyak yang merasa Jaksa Agung Burhanuddin punya kemiripan dengan Adam Suseno, suami dari penyanyi dangdut Inul Daratista!
Kumis Jaksa Agung Jadi Sorotan
Apa yang membuat warganet berpikir demikian? Jawabannya: kumis! Ya, kumis tebal yang menghiasi wajah Jaksa Agung Burhanuddin dianggap mirip dengan kumis ikonik milik Mas Adam.
“Jaksa Agung kok mirip Mas Adam ya?” tulis seorang warganet di media sosial.
“Kirain Mas Adam yang jadi Jaksa Agung,” timpal warganet lainnya.
Komentar-Komentar Warganet Membanjiri Media Sosial
Komentar-komentar lucu ini pun membanjiri berbagai platform media sosial. Bahkan, ada warganet yang langsung menandai akun media sosial Inul Daratista.
“Mas Adam @inul.d sudah alih profesi ya,” tulis seorang warganet, bercanda.
“@inul.d masss Adam I LOVE YOU,” ungkap warganet lainnya, ikut meramaikan.
Meski banyak yang “salfok”, tak sedikit pula yang tetap mengapresiasi kinerja Kejagung dan memberikan dukungan kepada Jaksa Agung Burhanuddin dalam memberantas korupsi. Warganet berharap Kejagung terus meningkatkan kinerjanya dan tidak tebang pilih dalam menindak para koruptor.
“Semoga Kejaksaan Agung semakin sukses dalam memberantas korupsi,” tulis seorang warganet.
“Dukung terus Pak Jaksa Agung! Jangan kasih kendor para koruptor!” timpal yang lain.
Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Sebuah peristiwa penting bisa menjadi viral dan memicu perbincangan yang beragam. Terlepas dari komentar-komentar unik soal kemiripan wajah, yang terpenting adalah keberhasilan Kejaksaan Agung dalam mengembalikan aset negara dan upaya pemberantasan korupsi yang terus digencarkan. Semoga momentum ini jadi pemicu penegakan hukum yang lebih kuat dan efektif di masa depan.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel