Scroll untuk baca artikel
Sains

Mengenal Perbedaan Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon: Fenomena Langit yang Memesona

9
×

Mengenal Perbedaan Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon: Fenomena Langit yang Memesona

Sebarkan artikel ini
Mengenal Perbedaan Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon Fenomena Langit yang Memesona

Namun, perubahan ukuran dan kecerahan ini sering kali sulit disadari tanpa perbandingan langsung. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang menyaksikan Supermoon, kecuali jika mereka telah diberitahu sebelumnya.

Berikut adalah karakteristik utama dari Supermoon:

  • Bulan tampak lebih besar hingga 14 persen.
  • Kecerahan Bulan meningkat hingga 30 persen.
  • Fenomena ini terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya.

Dampak Supermoon Terhadap Pasang Surut Laut

Supermoon tidak hanya mempengaruhi penampakan Bulan di langit, tetapi juga berdampak pada pasang surut laut di Bumi.

Karena gaya gravitasi Bulan yang lebih kuat saat berada di dekat Bumi, fenomena pasang naik dan pasang surut laut menjadi lebih ekstrem.

Fenomena ini dikenal sebagai pasang surut perigee. Meskipun efeknya tidak selalu signifikan, daerah pesisir tertentu dapat mengalami peningkatan pasang yang lebih tinggi dari biasanya.

Blue Moon: Bulan Purnama Kedua dalam Satu Bulan

Banyak yang salah mengira bahwa Blue Moon berarti Bulan berwarna biru, padahal tidak demikian. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika dalam satu bulan kalender terjadi dua kali bulan purnama. Bulan purnama yang kedua inilah yang disebut sebagai Blue Moon.

Fenomena ini terjadi karena siklus bulan purnama berlangsung sekitar 29,5 hari, sementara satu bulan kalender biasanya memiliki 30 hingga 31 hari.

Dengan demikian, dalam beberapa kesempatan langka, satu bulan kalender dapat mencakup dua kali bulan purnama. Rata-rata, Blue Moon hanya terjadi setiap dua setengah tahun sekali, sehingga cukup jarang terjadi.

Meskipun dinamakan Blue Moon, tidak ada perubahan tampilan Bulan. Bulan tetap terlihat seperti bulan purnama biasa tanpa perubahan warna atau ukuran. Istilah ini lebih kepada urutan dan frekuensi purnama dalam kalender.

Baca Juga:  Fenomena Suara Misterius dari Langit: Penjelasan Ilmiah dan Spekulasi yang Belum Terjawab

Mengapa Disebut Blue Moon?

Asal mula istilah Blue Moon cukup menarik. Dalam bahasa Inggris, kata “blue” dalam frasa “once in a blue moon” digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang sangat jarang terjadi. Ini sejalan dengan fenomena Blue Moon yang memang langka dalam kalender.

Blood Moon: Purnama Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan Total

Blood Moon atau “Bulan Darah” adalah fenomena yang paling dramatis di antara ketiga istilah ini. Blood Moon terjadi saat gerhana bulan total, di mana Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga sinar Matahari terhalang untuk mencapai permukaan Bulan. Pada saat inilah Bulan terlihat memancarkan warna merah.

Penulis

  • Maya Sari

    Halo, Saya Maya Sari, penulis profesional di spilltekno.com. Saya bersemangat menyajikan berita terbaru seputar game dan sains untuk Anda! Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *