Spilltekno – Kabar kurang sedap menghampiri iPhone Air yang baru saja meluncur. Santer terdengar kalau produksinya dipangkas besar-besaran. Muncul pertanyaan, apakah ini pertanda kalau performa penjualannya tidak sesuai harapan Apple? Kira-kira, apa yang jadi penyebabnya, dan bagaimana dampaknya buat kita sebagai konsumen?
Isu Pemangkasan Produksi iPhone Air Makin Kencang
Rumor pemangkasan produksi iPhone Air ini bukan isapan jempol belaka. Para analis teknologi bahkan sudah angkat bicara. Beberapa sumber menyebutkan, para pemasok komponen kabarnya bakal mengurangi produksi sampai lebih dari 80% di kuartal pertama tahun 2026! Nggak cuma itu, ada juga yang memperkirakan beberapa komponen tertentu malah bakal disetop produksinya di akhir tahun 2025. Wah, ada apa ini? Langkah drastis ini tentu memicu spekulasi, apa ya strategi Apple di tengah sengitnya persaingan pasar smartphone?
“Jujur, kabar ini bikin kaget, apalagi iPhone Air kan baru rilis. Kami masih coba kumpulkan data lebih lengkap buat cari tahu apa sih alasan sebenarnya di balik penurunan produksi ini,” ungkap seorang sumber anonim dari internal rantai pasokan Apple, Selasa (29/10/2025). Pernyataan ini seolah mengamini, memang ada perubahan signifikan dalam proyeksi penjualan iPhone Air.
Kenapa Produksi iPhone Air Bisa Turun?
Lantas, apa yang bikin produksi iPhone Air merosot? Para analis punya beberapa hipotesis. Kemungkinan besar, ini kombinasi antara permintaan yang nggak sesuai harapan dan strategi penjualan Apple yang memang dinamis.
Permintaan Pasar di Luar Ekspektasi
Kemungkinan pertama, ya jelas karena konsumen kurang berminat sama iPhone Air. Padahal, desainnya tipis dan spesifikasinya mumpuni, lho. Tapi, mungkin saja iPhone Air belum berhasil mencuri perhatian seperti yang diharapkan. Bisa jadi karena harganya kurang bersaing, fitur inovatifnya kurang “wah” dibanding iPhone lain, atau malah karena tren pasar yang lagi berubah.
“Pasar smartphone itu dinamis banget sekarang. Konsumen makin pintar milih, cari yang sesuai kebutuhan dan budget,” kata Budi Santoso, seorang pengamat industri teknologi, di Jakarta, Selasa (29/10/2025). “iPhone Air mungkin punya target pasar yang spesifik, tapi ternyata segmen itu nggak cukup besar buat memenuhi target penjualan Apple.”
Strategi Jitu Apple?
Tapi, jangan buru-buru menyimpulkan. Penurunan produksi iPhone Air bisa jadi bagian dari strategi besar Apple. Kita tahu, perusahaan asal Cupertino ini jago banget ngatur rantai pasokan dan menyesuaikan produksi sesuai permintaan pasar. Bisa saja, Apple sengaja mengurangi produksi iPhone Air biar bisa fokus ke model lain, misalnya varian Pro, yang margin keuntungannya lebih gede.
“Apple itu selalu berusaha maksimalin efisiensi dan profitabilitas. Kalau iPhone Air kurang laku, ya mereka bakal alihkan fokus ke model yang lebih menguntungkan,” ujar Retno Palupi, seorang Analis Pasar Smartphone. “Ini langkah bisnis yang wajar di industri yang persaingannya ketat banget.”
Data penjualan kuartal sebelumnya juga menunjukkan, model iPhone Pro memang lebih laris dibanding model lainnya. Jadi, keputusan mengurangi produksi iPhone Air bisa jadi upaya menyeimbangkan penjualan dan memaksimalkan pendapatan secara keseluruhan.
Spesifikasi iPhone Air: Apa Saja yang Menarik?
Walaupun produksinya dipangkas, iPhone Air tetap punya daya tarik tersendiri, kok. Ini dia beberapa spesifikasi utamanya:
Layar dan Performa Oke
iPhone Air dibekali layar ProMotion 120Hz berukuran 6,5 inci yang bikin tampilan visualnya mulus dan responsif. Ada juga Dynamic Island buat notifikasi dan interaksi yang lebih interaktif. Soal performa, iPhone Air ditenagai chip A19 (versi standar, bukan versi Pro) yang menjamin performa ngebut dan efisien buat berbagai aktivitas, mulai dari main game sampai multitasking. Performa ini juga didukung chip modem C1 buatan Apple sendiri, yang bikin konektivitas makin lancar dan hemat daya.
Desain Tipis dan Hilangnya SIM Card Fisik
Salah satu yang bikin iPhone Air menarik adalah desainnya yang super tipis dan ringan. Nah, buat mewujudkan itu, Apple menghilangkan slot kartu SIM fisik dan cuma mengandalkan teknologi eSIM. Keputusan ini bikin bodi iPhone Air lebih ramping dan elegan. Tapi, hilangnya slot SIM fisik ini juga menimbulkan pertanyaan, gimana nanti fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya buat yang sering bepergian ke luar negeri?
Tenang, dengan teknologi eSIM, kita tetap bisa pakai beberapa nomor telepon sekaligus, kok. Jadi, masih fleksibel buat urusan komunikasi. Hilangnya slot SIM fisik ini juga jadi sinyal kuat kalau Apple makin mendorong adopsi teknologi eSIM di masa depan.
Ke depannya, kita tunggu saja bagaimana Apple menanggapi dinamika pasar dan menyesuaikan strategi produksinya. Nasib iPhone Air memang belum pasti, tapi yang jelas, Apple akan terus berinovasi dan beradaptasi buat memenuhi kebutuhan konsumen di pasar smartphone yang terus berkembang. Akankah Apple memberikan kejutan dengan mengubah strategi atau meluncurkan varian baru iPhone Air? Kita lihat saja nanti!
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





