Spilltekno – Bandung mendadak ramai diperbincangkan. Demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat berujung ricuh dan merembet sampai malam hari di sekitar kampus Unisba dan Unpas. Alhasil, tagar “All Eyes on Bandung” langsung meroket jadi trending topic di media sosial.
Kabar yang beredar, ada tindakan aparat di sekitar kampus yang memicu gelombang protes. Banyak yang menyayangkan dugaan penggunaan kekerasan berlebihan. Kejadian yang berlangsung Senin malam, 1 September 2025 ini, dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial.
Awal Mula Ricuh dan Reaksi di Jagat Maya
Awalnya, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Sempat berjalan damai, situasi berubah drastis menjelang malam. Sayangnya, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian soal apa yang memicu kericuhan tersebut.
“All Eyes on Bandung” Mendominasi Trending Topic
Di platform X (dulu Twitter), tagar “All Eyes on Bandung” langsung jadi pembicaraan utama. Ribuan netizen menyuarakan keprihatinan dan mengecam dugaan tindakan represif aparat di sekitar Unisba dan Unpas. Unggahan dengan tagar itu berisi video, foto, hingga kesaksian mahasiswa dan warga yang menggambarkan suasana mencekam di lokasi.
CCTV yang Beredar Bikin Geram
Sejumlah video CCTV yang memperlihatkan dugaan penyerangan ke area kampus Unisba dan Unpas juga ikut viral. Akun @BdgBergerakID, misalnya, mengunggah potongan video yang memperlihatkan aparat diduga menembakkan gas air mata ke arah kampus sekitar pukul 23.40 WIB. Video ini langsung memicu kemarahan warganet yang menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran HAM.
Bagaimana Kondisi di Dalam Kampus?
Setelah kejadian, suasana di dalam kampus Unisba dan Unpas dilaporkan mencekam. Mahasiswa yang berada di dalam kampus panik dan berusaha menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya dilaporkan terluka akibat gas air mata dan peluru karet.
Korban Berjatuhan, Gas Air Mata di Mana-Mana
Menurut informasi yang beredar, sejumlah mahasiswa terluka akibat gas air mata dan peluru karet. Beberapa bahkan terlihat tergeletak di dalam kampus dan dibantu oleh teman-temannya. “Banyak korban berjatuhan, lampu mati. Gas air mata masuk ke dalam ya?” ujar seorang perekam video yang beredar, menggambarkan suasana panik saat kejadian.
Satpam Ikut Jadi Korban Peluru Karet
Selain mahasiswa, seorang satpam di salah satu kampus juga dilaporkan terkena peluru karet. Informasi ini disampaikan oleh akun @aeshael di platform X. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi dan identitas satpam tersebut.
Netizen Berang, Pelanggaran HAM Mencuat
Kejadian di Bandung langsung menuai reaksi keras dari netizen di berbagai media sosial. Banyak yang mengecam tindakan aparat dan menuduh mereka melakukan pelanggaran HAM.
Kecaman Pedas dan Tudingan Pelanggaran HAM
Netizen ramai-ramai mengecam dan menuding aparat melakukan pelanggaran HAM. “Itu kampus loh Pelanggaran HAM kalau kayak gitu??? Anarkis banget pak? Itu Rakyat loh bukan Musuhmu,” tulis seorang netizen dengan akun @. Kecaman ini ditujukan kepada kepolisian, Komnas HAM, hingga tokoh-tokoh politik.
Upaya Mendinginkan Suasana
Di tengah gelombang kemarahan, ada juga netizen yang berusaha menenangkan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing emosi. “Ini sengaja banget biar kita darurat militer biar makin chaos dan mengundang amarah masyarakat lagi ke polisi,” tulis akun @ptiwirt. Tujuannya jelas, mencegah konflik makin memanas.
Pemicu Awal: Demo di DPRD Jawa Barat
Kuat dugaan, kejadian di sekitar Unisba dan Unpas adalah buntut dari demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Aksi yang awalnya bertujuan menyampaikan aspirasi itu, sayangnya, berujung ricuh. Penyebab pasti kericuhan masih belum jelas.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kronologi lengkap kejadian dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. Komnas HAM juga diharapkan turun tangan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM. Situasi di Bandung masih tegang. Masyarakat berharap semua pihak terkait segera mengambil langkah untuk menenangkan situasi dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel