Scroll untuk baca artikel
Sains

Bahaya Kekeringan Global: Daratan Bumi Semakin Mengering dengan Konsekuensi yang Mengerikan

20
×

Bahaya Kekeringan Global: Daratan Bumi Semakin Mengering dengan Konsekuensi yang Mengerikan

Sebarkan artikel ini

Spilltekno – Menurut laporan terbaru PBB, PBB mendesak negara-negara untuk meningkatkan penggunaan lahan dan menggunakan air dengan lebih efisien. Menanam tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air dan metode irigasi yang lebih efisien, seperti irigasi tetes, akan sangat dibutuhkan.

Bahaya Kekeringan Global: Daratan Bumi Semakin Mengering

Tren Kekeringan yang Mengkhawatirkan

Sebuah laporan baru dari UN Convention to Combat Desertification (UNCCD) PBB mengungkapkan bahwa banyak wilayah di Bumi telah menjadi lebih kering secara permanen dalam tiga dekade terakhir, menimbulkan ancaman besar bagi planet dan penghuninya. Sekitar 77,6% daratan Bumi, tidak termasuk Antartika, telah menjadi lebih kering sejak 1950-an, dengan dampak yang menghancurkan pada pertanian, ekosistem, dan masyarakat manusia.

Salah satu temuan yang paling mengkhawatirkan dari laporan ini adalah bahwa daratan kering telah meningkat secara substansial dalam 30 tahun terakhir. Luas daratan kering kini mencapai 4,3 juta kilometer persegi, yang menyumbang 40% dari permukaan dunia. Sekitar 2,3 miliar orang, lebih dari seperempat populasi dunia, sekarang tinggal di daerah-daerah kering ini, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 5 miliar pada tahun 2100.

Konsekuensi yang Mengerikan dari Kekeringan

Kekeringan yang meluas ini mempunyai konsekuensi yang mengerikan. Ketersediaan air di Timur Tengah dan Afrika Utara telah menurun drastis, menyebabkan badai debu dan pasir yang lebih sering dan lebih intens. Pertanian, khususnya, sangat rentan terhadap kekeringan, karena lahan yang lebih kering menjadi kurang produktif, sehingga menimbulkan kerawanan pangan.

Menurut laporan UNCCD, perubahan iklim memperburuk situasi, karena iklim yang lebih kering membuat semakin sulit bagi daerah yang terkena dampak untuk pulih. Kondisi kering yang sekarang memengaruhi wilayah yang luas di seluruh dunia tidak mungkin kembali ke kondisi sebelumnya.

Hotspot Kekeringan dan Langkah-langkah Mitigasi

Penelitian tersebut mengidentifikasi hotspot kekeringan di AS bagian barat, Brasil, Afrika tengah, dan Eropa, di mana lebih dari 95% wilayahnya menjadi lebih kering secara permanen. Sementara itu, hanya kurang dari seperempat daratan di dunia yang mengalami kondisi yang lebih basah.

Untuk mengatasi krisis kekeringan, laporan PBB merekomendasikan peningkatan penggunaan lahan dan efisiensi penggunaan air. Penanaman tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air dan adopsi metode irigasi yang lebih efisien, seperti irigasi tetes, sangat penting untuk melestarikan sumber daya air yang semakin langka.

Laporan UNCCD memberikan peringatan yang jelas tentang bahaya kekeringan global dan dampaknya yang menghancurkan pada manusia dan planet. Hal ini mendesak semua negara untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah mendesak ini dan melindungi masa depan Bumi. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *