Scroll untuk baca artikel
Aplikasi

Akhirnya! Spin-off InfraNexia Disetujui, Telkom Tancap Gas Percepat Digitalisasi Nasional

4
×

Akhirnya! Spin-off InfraNexia Disetujui, Telkom Tancap Gas Percepat Digitalisasi Nasional

Share this article
Akhirnya! Spin-off InfraNexia Disetujui, Telkom Tancap Gas Percepat Digitalisasi Nasional
Akhirnya! Spin-off InfraNexia Disetujui, Telkom Tancap Gas Percepat Digitalisasi Nasional

Spilltekno – Lampu hijau akhirnya menyala untuk aksi korporasi penting PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk! Setelah mendapatkan restu dari para pemegang saham independen, Telkom secara resmi mengantongi persetujuan untuk memisahkan bisnis Wholesale Fiber Connectivity ke anak usaha baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia). Keputusan strategis ini digadang-gadang jadi tonggak utama dalam agenda transformasi “TLKM 30” yang diusung Telkom, dengan misi besar mempercepat digitalisasi nasional dan menghadirkan nilai tambah signifikan bagi semua pihak. Ini adalah babak baru bagi Telkom Group untuk lebih optimal mengelola aset infrastrukturnya, sekaligus memperkokoh pondasi ekonomi digital Tanah Air.

Spilltekno

Persetujuan Pemegang Saham dan Langkah Strategis Telkom

Restu RUPSLB untuk Spin-off Bisnis Wholesale Fiber Connectivity

Restu krusial ini didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara daring pada Jumat, 12 Desember 2025. Di forum tersebut, Telkom Group sukses meraup dukungan mayoritas dari pemegang saham independen untuk memisahkan bisnis Wholesale Fiber Connectivity. Keputusan ini memang sangat penting, mengingat status spin-off tersebut sebagai transaksi afiliasi. Alhasil, persetujuan pemegang saham independen mutlak diperlukan, sesuai amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 42/2020. Dari hasil RUPSLB, terlihat jelas bahwa kuorum terpenuhi, dan mayoritas suara bulat menyatakan setuju, sebuah sinyal kuat akan dukungan terhadap langkah transformasi Telkom.

Transformasi TLKM 30 dan Fokus Bisnis yang Lebih Gesit

Spin-off ini jauh dari sekadar pemindahan aset biasa. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari strategi transformasi jangka panjang Telkom yang dinamakan “TLKM 30”. Strategi ini dirancang khusus untuk menciptakan struktur bisnis yang lebih terfokus, lincah, dan sanggup beradaptasi cepat dengan segala dinamika era digital. Dengan “mengeluarkan” bisnis Wholesale Fiber Connectivity ke entitasnya sendiri, Telkom berharap bisa lebih optimal dalam mengembangkan layanan digital utamanya. Sementara itu, InfraNexia diberi ruang untuk berkembang menjadi pemain infrastruktur digital yang agresif. Pembagian fokus ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan efisiensi di setiap segmen bisnis, sehingga posisi Telkom makin kokoh di tengah persaingan industri yang sengit.

Baca Juga:  Android Makin Canggih! Sekarang Kirim Kontak Semudah Airdrop di iPhone?

Pernyataan Direksi Telkom Mengenai Pentingnya Persetujuan

Merespons persetujuan dari para pemegang saham, Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, tak lupa menyampaikan terima kasih yang tulus. “Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada Telkom dalam upaya kami bertransformasi dan mencapai kinerja terbaik,” tutur Dian dalam rilis resminya, Sabtu, 13 Desember 2025. Menurutnya, pemisahan bisnis dan aset ini akan membuat Telkom lebih fokus ke depan. Ia menambahkan, persetujuan ini adalah milestone penting yang kian memantapkan agenda transformasi perseroan, demi membangun struktur usaha yang lebih fokus dan cekatan. Dengan begitu, Telkom bisa memberikan kontribusi lebih besar dalam mempercepat digitalisasi nasional, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, para pemangku kepentingan, masyarakat, dan tentunya, bagi negara secara keseluruhan.

InfraNexia: Entitas Baru Penggerak Infrastruktur Digital Nasional

Mengenal PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia)

Mari kenalan dengan PT Telkom Infrastruktur Indonesia, atau yang kini lebih akrab disapa InfraNexia. Entitas baru ini hadir sebagai “motor penggerak” pertumbuhan baru bagi Telkom Group. Fokus utamanya sangat spesifik: mengembangkan dan mengelola bisnis jaringan fiber optik secara wholesale. InfraNexia akan bertugas mengoptimalkan aset infrastruktur yang sudah dimiliki Telkom, mulai dari jalur akses ke pelanggan hingga jaringan tulang punggung (backbone). Kehadiran InfraNexia ini dirancang agar Telkom bisa lebih jeli memanfaatkan potensi pasar infrastruktur digital yang terus menggeliat. Selain itu, ia juga akan memastikan ketersediaan jaringan yang lebih efisien dan andal bagi berbagai operator maupun penyedia layanan di seluruh Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi jawaban Telkom atas kebutuhan infrastruktur yang begitu besar demi menopang ekosistem digital Tanah Air.

Baca Juga:  10 Apk Desain Baju 3D Terbaik untuk Kreasi Fashionmu!

Optimalisasi Aset Fiber dan Peluang Kemitraan Strategis

Dengan InfraNexia di garis depan, Telkom Group berambisi mengoptimalkan aset infrastruktur fiber secara lebih agresif dan terencana. Entitas ini akan fokus mendongkrak efisiensi biaya operasional dan investasi, langkah krusial agar tetap kompetitif di pasar. Tak cuma itu, InfraNexia juga bakal membuka pintu lebar-lebar untuk berbagi jaringan (network sharing) dan menjalin kemitraan strategis dengan beragam pihak, mulai dari operator telekomunikasi lain hingga penyedia layanan internet dan teknologi. Di fase awal spin-off, InfraNexia diperkirakan akan menguasai lebih dari separuh total infrastruktur jaringan fiber Telkom. Angka ini meliputi seluruh segmen jaringan, dari akses ke pelanggan, aggregation, backbone, hingga berbagai infrastruktur pendukung penting lainnya. Dengan skala aset yang jumbo ini, InfraNexia diharapkan jadi pemain kunci yang mendorong ketersediaan dan kualitas infrastruktur digital di seluruh pelosok negeri, sekaligus memuluskan adopsi teknologi 5G dan layanan broadband super cepat.

Visi dan Target InfraNexia untuk Percepatan Digitalisasi

Proyeksi Aset dan Fase Spin-off hingga Tahun 2026

Visi besar InfraNexia tak cuma berhenti di optimalisasi aset. Lebih dari itu, ada proyeksi pertumbuhan yang sangat ambisius. Manajemen Telkom menargetkan fase kedua spin-off ini akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026. Saat itu tiba, total nilai aset yang bakal dikelola InfraNexia diperkirakan mencapai angka yang sungguh mengesankan: Rp90 triliun! Proyeksi ini jelas menunjukkan komitmen investasi Telkom yang sangat besar dalam mengembangkan infrastruktur digital. Peningkatan nilai aset ini akan dibarengi dengan ekspansi jaringan, modernisasi teknologi, serta penambahan kapasitas untuk menopang kebutuhan data dan konektivitas yang terus melambung di Indonesia. Jadi, InfraNexia bukan sekadar pengelola, melainkan juga lokomotif utama investasi infrastruktur digital nasional.

Baca Juga:  9 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik yang Bisa Langsung Dicairkan ke DANA

Kontribusi InfraNexia dalam Agenda Digitalisasi Nasional dan BUMN

Kehadiran InfraNexia tidak hanya akan terasa pada kinerja korporasi Telkom, tapi juga menjadi bukti komitmen kuat perusahaan dalam mendukung agenda digitalisasi nasional yang lebih luas. Lewat InfraNexia, Telkom berupaya keras untuk mempercepat pemerataan akses internet dan meningkatkan mutu layanan digital di seluruh penjuru Indonesia. Ini tentu sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan digital. Infrastruktur yang kokoh dan tersebar merata bakal jadi fondasi krusial bagi pertumbuhan ekonomi digital, inklusi keuangan, serta peningkatan kualitas pendidikan dan layanan publik. Selain itu, aksi korporasi ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari agenda transformasi jangka panjang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara keseluruhan. BUMN dituntut untuk lebih adaptif, efisien, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan negara. Maka dari itu, InfraNexia siap menjadi pilar penting dalam mewujudkan Indonesia yang semakin terkoneksi dan maju secara digital.

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *