Spilltekno – OpenAI baru saja bikin gebrakan dengan meluncurkan ChatGPT Atlas, sebuah browser yang dirancang ulang dengan kecerdasan buatan sebagai intinya. Bayangkan, berselancar di internet bukan lagi sekadar mengetik alamat web, tapi seperti ngobrol langsung dengan ChatGPT. Inovasi ini jelas menantang dominasi Google Chrome dan membuka babak baru persaingan di dunia browser.
Apa sih, ChatGPT Atlas itu?
Beda dengan browser biasa, Atlas ini punya “otak” AI yang tertanam di dalamnya. Lupakan address bar yang itu-itu saja, gantinya ada antarmuka percakapan. Jadi, kamu bisa langsung tanya apa saja ke ChatGPT, minta ringkasan artikel, atau bahkan menyelesaikan tugas yang lebih rumit, tanpa perlu buka banyak tab atau copy-paste teks. Asyiknya lagi, Atlas ini gratis untuk semua pengguna ChatGPT, baik yang berlangganan maupun yang tidak. Sekarang baru tersedia untuk macOS, tapi tenang, versi Windows, iOS, dan Android juga akan segera menyusul.
“Atlas ini cara kami untuk mengubah cara orang berinteraksi dengan internet,” kata juru bicara OpenAI. “Kami yakin AI bisa bikin browsing jadi lebih produktif, informatif, dan yang pasti lebih seru!”
Fitur-fitur keren yang ditawarkan Atlas
Atlas bukan sekadar browser biasa, tapi juga punya segudang fitur yang dirancang untuk membuat pengalaman browsing jadi lebih pintar dan efisien. Ini dia beberapa fitur andalannya:
Agent Mode: Punya asisten pribadi yang pintar
Nah, ini dia fitur premium yang khusus buat pelanggan ChatGPT Plus dan Business. Agent Mode ini memungkinkan ChatGPT untuk menangani berbagai tugas kompleks secara otomatis. Misalnya, belanja online, riset mendalam, atau bahkan mengotomatiskan alur kerja yang rutin kamu lakukan. Anggap saja Agent Mode ini asisten pribadi berbasis AI yang siap membantu kamu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien.
“Agent Mode ini dirancang untuk mengurangi beban pikiran pengguna,” jelas seorang insinyur OpenAI. “Dengan mendelegasikan tugas-tugas yang membosankan ke AI, pengguna bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting.”
Fitur ini juga pintar memberikan bantuan kontekstual. Coba deh, sorot teks di email, dokumen, atau undangan, dan kamu bisa langsung dapat bantuan di tab yang sama. Contohnya, kalau kamu dapat undangan rapat, Agent Mode bisa otomatis mencari informasi tentang lokasi rapat, menambahkan acara ke kalender, bahkan menyarankan topik diskusi berdasarkan isi email. Keren, kan?
Memori Browsing: Pengalaman browsing yang makin personal
Salah satu fitur unik dari Atlas adalah kemampuannya untuk “mengingat” apa yang sudah kamu lakukan saat browsing. ChatGPT bisa menyimpan data penelusuran dan melanjutkan aktivitas yang belum selesai, seperti pencarian kerja, membuat daftar, atau meringkas konten. Jadi, kamu bisa dengan cepat membangun kembali konteks dan melanjutkan pekerjaan tanpa harus mulai dari awal lagi.
“Kami ingin membuat browsing terasa lebih personal dan berkelanjutan,” kata juru bicara OpenAI. “Dengan mengingat aktivitas browsing pengguna, ChatGPT bisa memberikan rekomendasi yang lebih relevan dan membantu pengguna menyelesaikan tugas dengan lebih efisien.”
Misalnya, kalau kamu lagi cari kerja, Atlas bisa mengingat kriteria pencarian kamu, melacak lowongan yang sudah kamu lihat, dan merekomendasikan lowongan baru yang relevan. Atau, kalau kamu lagi bikin daftar belanja, Atlas bisa mengingat barang yang sudah kamu tambahkan, menyarankan barang lain berdasarkan kebiasaan belanja kamu, bahkan membandingkan harga dari berbagai toko online.
Privasi tetap jadi prioritas
OpenAI sadar betul bahwa privasi itu penting. Makanya, Atlas ini dirancang dengan kontrol privasi yang memungkinkan kamu untuk menonaktifkan memori, beralih ke mode penyamaran, dan membatasi visibilitas di website tertentu. Jadi, kamu punya kendali penuh atas data kamu dan aktivitas browsing kamu tetap aman.
“Kami sangat menghargai privasi pengguna,” tegas juru bicara OpenAI. “Kami sudah mengambil langkah-langkah ekstensif untuk melindungi data pengguna dan memberi mereka kendali penuh atas privasi mereka.”
Kamu bisa dengan mudah mengatur privasi kamu melalui menu pengaturan browser. Kamu bisa memilih untuk menghapus riwayat browsing secara teratur, memblokir cookie dari website tertentu, dan mengaktifkan fitur perlindungan pelacakan untuk mencegah website melacak aktivitas kamu di seluruh web.
Siapa saja targetnya dan bagaimana persaingannya?
Dengan meluncurkan Atlas, OpenAI langsung berhadapan dengan Google Chrome, yang saat ini merajai pasar browser. Selain Chrome, Atlas juga akan bersaing dengan browser lain yang mengandalkan AI, seperti Comet dari Perplexity. Tapi, OpenAI yakin bahwa integrasi ChatGPT yang unik dan fokus pada pengalaman pengguna yang cerdas akan membuat Atlas berbeda dari pesaingnya.
“Kami tidak hanya membuat browser baru, kami menciptakan cara baru untuk berinteraksi dengan web,” kata CEO OpenAI, Sam Altman. “Kami percaya bahwa Atlas punya potensi untuk mengubah cara orang mencari informasi, menyelesaikan tugas, dan terhubung dengan dunia di sekitar mereka.”
Menurut data internal OpenAI, ChatGPT saat ini digunakan oleh lebih dari 800 juta pengguna aktif mingguan. Peluncuran Atlas bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pengguna dengan mengintegrasikan AI langsung ke dalam alur kerja digital mereka.
Gampang kok pindah dari browser lain
Buat kamu yang pengen coba Atlas, proses migrasi dari browser lain seperti Google Chrome itu gampang banget. Atlas memungkinkan kamu untuk mengimpor data dari Chrome, termasuk bookmark, kata sandi, dan riwayat penelusuran. Jadi, kamu bisa dengan mudah mentransfer data kamu ke Atlas dan melanjutkan browsing tanpa kehilangan informasi penting.
Selain itu, Atlas juga bisa kamu jadikan browser default melalui menu pengaturan sistem operasi. Pengguna baru juga akan mendapatkan batas penggunaan yang lebih tinggi selama minggu pertama, jadi kamu bisa puas menjelajahi semua fitur Atlas dan merasakan manfaat dari pengalaman browsing berbasis AI.
Dengan fitur-fitur inovatif, fokus pada privasi, dan integrasi ChatGPT yang mulus, Atlas berpotensi menjadi pesaing serius di pasar browser. Kita tunggu saja bagaimana adopsi dan umpan balik pengguna akan membentuk pengembangan Atlas di masa depan, serta bagaimana Google dan perusahaan lain akan merespons tantangan baru ini.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





