Speaker mini bluetooth 2 mic 1 karaoke Bluetooth 5.3 Set Mini Full Bass Portable Wireless (Dapat terhubung ke keponsel/komputer/TV)
Mikrofon karaoke TWS Bluetooth 5.3, duet nirkabel, baterai 2000mAh tahan 8 jam, fitur suara ajaib & penghapus vokal. Kompatibel HP, TF, AUX, USB.
Lihat Produk
Kotak Penyimpanan Kabel Data Charger Pouch Keychain Mini Bag Untuk Simpan Kabel Data Charger Headset Kosmetik Miniboneka
Kotak penyimpanan silikon berwarna, ukuran ±10x6.5x3cm, ringan & praktis dengan gantungan gesper. Cocok untuk menyimpan barang kecil saat bepergian.
Lihat ProdukMahalnya Kebangetan, Kualitasnya Bikin Mikir
Spilltekno – Kekesalan terhadap Upin & Ipin Universe ini bermula dari dua masalah utama: harganya yang dianggap nggak masuk akal dengan kualitas yang didapat, plus intrik internal di tubuh perusahaan pengembang. Para gamer Malaysia meluapkan kekecewaan, frustrasi, bahkan merasa tertipu.
Harga Selangit, Grafis & Gameplay Nggak Sebanding
Keluhan paling kencang soal harga. Dibanderol sekitar 170 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 650.000, Upin & Ipin Universe dianggap kemahalan, apalagi kalau ingat target pasarnya keluarga dan anak-anak. Harga segitu setara sama game AAA (blockbuster) yang nawarin pengalaman main jauh lebih kompleks dan bikin ketagihan.
“Ekspektasi kami udah tinggi banget dengan harga segitu. Berharap kualitasnya setara game AAA, minimal deketin lah,” cuit seorang pengguna X dengan akun @GamerSejati88. “Tapi yang kami dapat jauh dari harapan. Grafisnya gitu-gitu aja, gameplay-nya ngebosenin. Kayak game mobile yang dipaksain jadi game PC.”
Kritikan ini bukan omong kosong belaka. Dengan duit Rp 650.000, gamer bisa dapet judul-judul populer kayak “Grand Theft Auto V” atau “Red Dead Redemption 2” pas lagi diskon, game yang nawarin ratusan jam gameplay dan kualitas grafis yang bikin mata melek.
Alih-alih seneng, banyak gamer ngerasa kayak beli barang yang belum jadi. Kontennya dinilai terlalu sederhana dan pendek, jauh dari ekspektasi harga yang dipatok. Gameplay yang gitu-gitu aja dan kurang menantang juga jadi sorotan utama.
Bug Nggak Ketulungan, Masalah Teknis Nggak Ada Habisnya
Kekecewaan gamer makin menjadi-jadi dengan banyaknya laporan soal bug dan masalah teknis yang menghantui Upin & Ipin Universe. Laporan ini numpuk di media sosial dan kolom komentar di Steam, nunjukkin betapa mengecewakannya pengalaman main buat banyak orang.
Masalahnya macem-macem, mulai dari karakter yang nyangkut di benda-benda sekitar, game yang tiba-tiba nutup sendiri (crash) tanpa permisi, sampai frame drop parah yang bikin animasi patah-patah dan ganggu banget. Beberapa gamer bahkan ngeluh kesulitan buat ngejalanin game ini di PC yang speknya udah lumayan.
“Udah coba macem-macem cara buat benerin masalah ini, mulai dari update driver kartu grafis sampai install ulang game,” keluh seorang pengguna Steam dengan nama akun “MalaysianGamer”. “Tapi tetep aja, masalahnya nggak ilang. Ini bener-bener ngerusak pengalaman main.”
Menurut data dari Steam Spy, sebuah layanan yang ngelacak statistik penjualan game di Steam, Upin & Ipin Universe cuma dapet ulasan “Campuran” (Mixed) dari para pemain. Ini nunjukkin ada dua kubu: yang menikmati game ini dan yang merasa kecewa dan dirugikan.
Ribut-Ribut di Internal Perusahaan Pengembang
Selain soal harga dan masalah teknis, intrik internal di perusahaan pengembang juga ikut bikin runyam suasana. Meski belum ada informasi yang jelas dan terpercaya soal masalah ini, rumor dan spekulasi udah nyebar luas di kalangan gamer Malaysia.
Beberapa spekulasi nyebutin ada perselisihan internal soal anggaran pengembangan game, pembagian keuntungan, dan arah kreatif proyek. Rumor lain nunjukkin adanya tekanan dari pihak pemilik lisensi buat ngerilis game ini secepat mungkin, tanpa peduli kualitas akhirnya.
Les’ Copaque Production, sebagai pemilik IP Upin & Ipin, sampai sekarang belum ngasih komentar resmi soal isu internal ini. Tapi, spekulasi yang beredar udah cukup buat bikin ragu dan nggak percaya di kalangan para penggemar.
“Saya merasa Les’ Copaque harus lebih transparan soal apa yang sebenarnya terjadi di balik layar,” ujar seorang pengguna X dengan akun @AnimasiMalaysiaFan. “Kami sebagai penggemar berhak tahu apa yang nyebabin game ini dirilis dalam kondisi yang nggak memuaskan.”
Sampai sekarang, seruan boikot Upin & Ipin Universe masih terus menggema di media sosial. Dampak dari aksi boikot ini terhadap penjualan game dan reputasi Les’ Copaque Production masih belum bisa dipastiin. Tapi, yang pasti, kontroversi ini udah mencoreng citra animasi Upin & Ipin yang selama ini dikenal positif dan menghibur.
Ke depannya, penting buat Les’ Copaque Production dan Streamline Studios buat ngambil langkah-langkah konkret buat ngatasi masalah yang dihadapi. Benerin bug dan masalah teknis, ningkatin kualitas grafis dan gameplay, serta ngejaga komunikasi yang transparan sama para penggemar adalah kunci buat ngembaliin kepercayaan dan ngeredain kontroversi yang terjadi. Kalau nggak, bukan nggak mungkin mimpi indah Upin & Ipin Universe bakal berakhir jadi mimpi buruk buat para penggemar setianya. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel
SmartWatch i9 PRO MAX S Original Smartwatch 2.3 “HD Full Touch Screen Wireless Charge Bluetooth Call Samsung Jam Tangan Pria Wanita
Smartwatch i9 PRO MSX S: layar 2.3” HD, Bluetooth 5.2, tahan air IP68, detak jantung 24 jam, telepon & musik, baterai awet 3+ hari, isi daya nirkabel.
Lihat Produk
