Scroll untuk baca artikel
Sains

Hantu Itu Nyata? Ini Kata Sains!

4
×

Hantu Itu Nyata? Ini Kata Sains!

Share this article
Hantu Itu Nyata? Ini Kata Sains!
Hantu Itu Nyata? Ini Kata Sains!

Spilltekno – Hantu, makhluk yang kerap menghiasi cerita dan legenda, seringkali digambarkan memiliki rupa mirip manusia. Namun, benarkah hantu itu nyata? Sains mencoba memberikan penjelasannya.

Hantu Vs Kekuatan Alam

Dalam dunia yang kita pahami, segala sesuatu tunduk pada hukum-hukum fisika. Mari kita bedah kemungkinan keberadaan hantu dari sudut pandang kekuatan alam yang mendasar. Menurut pemahaman terbaik kita, terdapat empat gaya fundamental alam semesta: gravitasi, elektromagnetisme, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah.

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berinteraksi dengan setidaknya salah satu dari gaya-gaya ini. Bahkan materi gelap (dark matter), yang misterius itu, diyakini hanya berinteraksi melalui gravitasi.

Lalu, bagaimana dengan hantu? Agar keberadaannya masuk akal secara ilmiah, mereka setidaknya harus berinteraksi dengan gravitasi. Jika tidak, bagaimana kita bisa mendeteksinya? Jika hantu berinteraksi dengan gravitasi, seharusnya ada semacam “jejak hantu” yang ditinggalkan di ruang angkasa. Jejak ini akan berbentuk spiral karena Bumi mengorbit Matahari, dan Matahari bergerak bersama Tata Surya. Namun, teleskop dan wahana antariksa kita belum pernah menemukan jejak seperti itu.

Selain gravitasi, elektromagnetisme juga memegang peranan penting. Dalam banyak cerita, hantu bisa terlihat, meskipun tidak jelas apakah mereka memancarkan atau memantulkan cahaya. Mereka juga seringkali digambarkan bisa menyentuh atau menggerakkan benda. Artinya, ada interaksi fisik yang terjadi, dan interaksi ini kemungkinan besar melibatkan elektromagnetisme. Selain itu, hantu seringkali digambarkan tembus cahaya, yang berarti cahaya berubah saat melewati mereka.

Semua ini mengindikasikan bahwa jika hantu nyata, mereka harus memiliki substansi fisik tertentu dan berinteraksi dengan satu atau kedua gaya nuklir. Intinya, agar hantu bisa ada, mereka harus mematuhi aturan alam semesta. Dan keempat kekuatan fundamental ini menetapkan batasan yang cukup ketat. Jadi, berdasarkan pemahaman kita tentang kekuatan alam, keberadaan hantu menjadi sangat diragukan.

Baca Juga:  Bahaya Kekeringan Global: Daratan Bumi Semakin Mengering dengan Konsekuensi yang Mengerikan

Hantu Vs Mekanika Kuantum

Mekanika kuantum, cabang fisika yang mempelajari dunia subatomik, menawarkan perspektif yang menarik, meskipun sedikit aneh, tentang kemungkinan keberadaan hantu. Dalam antologi “A Random Walk in Science,” DA Wright menulis esai berjudul “A Theory of Ghosts” yang membahas hal ini dengan cara yang menghibur.

Wright berasumsi bahwa hantu bisa menembus dinding dan pintu, tetapi tetap terkurung di dalam dinding luar kastil dan bangunan tua yang tebal. Asumsi ini memungkinkan kita untuk melakukan beberapa kalkulasi mekanika kuantum yang menarik.

Salah satu konsep dasar dalam mekanika kuantum adalah partikel yang terperangkap di dalam sumur potensial. Partikel ini tidak memiliki energi yang cukup untuk melompati “dinding” sumur tersebut, sehingga ia tetap terperangkap di dalamnya. Namun, partikel tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan “terowongan” melalui dinding, jika dinding tersebut tidak terlalu tebal.

Berdasarkan kondisi ini, Wright dapat menghitung massa hantu. Hasilnya sangat mengejutkan: massa hantu harus sekitar 10 triliun kali lebih kecil dari satu elektron! Dengan massa sekecil itu, hantu tidak akan bisa menakut-nakuti atau mengangkat manusia. Bahkan, perlawanan kecil dari manusia dapat dengan mudah mempercepat mereka keluar dari Tata Surya.

Jadi, jika hantu terikat oleh gaya fundamental dan memiliki massa yang sangat kecil, bahkan lebih kecil dari neutrino (yang sering disebut sebagai “partikel hantu”), apa sebenarnya mereka? Mungkin hantu bukan sekadar benda, melainkan interaksi, seperti kristal waktu. Kristal waktu terbentuk secara berkala dari atom-atom yang berinteraksi, muncul dalam cahaya tampak, dan kemudian menyebar lagi hingga tiba saatnya untuk interaksi berikutnya. Konsep ini, meskipun spekulatif, membuka kemungkinan baru tentang apa itu hantu.

Baca Juga:  Potensi Risiko Operasi Abu-Abu pada Kabel Internet Bawah Laut di Taiwan

Hantu Vs Perkiraan

Mari kita bayangkan sebuah skenario di mana hantu tidak berwujud dan hanya terbuat dari cahaya secara ajaib. Bahkan dalam skenario ini, mereka tidak akan bisa menembus dinding selama kita melihat mereka. Ini karena pengamatan kita akan memengaruhi perilaku mereka.

Jika hantu terbuat dari gelombang radio atau gelombang mikro, mereka akan bergerak di dalam rumah seperti WiFi. Kita tidak bisa melihat WiFi, begitu pula kita tidak bisa melihat hantu. Namun, bahkan jika hantu terbuat dari gelombang, mewujudkan diri dan berinteraksi dengan dunia fisik akan membutuhkan koordinasi dan energi yang sangat besar.

Contoh terowongan mekanika kuantum yang lucu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak mungkin berhasil jika hantu terbuat dari sesuatu. Bahkan mengurangi jumlah partikel hantu secara drastis akan membutuhkan koordinasi dan energi yang luar biasa. Singkatnya, mewujudkan hantu, bahkan dalam bentuk yang paling sederhana pun, membutuhkan penjelasan yang sangat rumit dan tidak sesuai dengan pemahaman kita tentang fisika.

Hantu Vs Termodinamika

Hukum termodinamika, yang mengatur transfer energi dan peningkatan entropi dalam sistem yang terisolasi, memberikan tantangan lain bagi keberadaan hantu. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, hanya diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa entropi (ukuran ketidakteraturan) cenderung meningkat dalam sistem yang terisolasi.

Jika hantu ada di alam semesta, mereka harus mematuhi hukum termodinamika. Agar hantu bisa ada, ia perlu menarik energi dari sesuatu. Hantu juga akan mengeluarkan energi untuk melayang, berubah bentuk, dan menembus dinding. Ini berarti ia juga harus melepaskan energi tersebut.

Contoh paling sederhananya mungkin seperti lilin yang berkedip-kedip karena infrasonik. Frekuensi infrasonik, yang lebih rendah daripada yang dapat didengar manusia, dapat membuat lilin berkedip-kedip. Dalam kasus hantu, sumber energi dan mekanisme transfernya akan jauh lebih kompleks dan misterius.

Baca Juga:  Pulau Mendadak Tenggelam Seperti Legenda Atlantis, Fakta atau Mitos?

Menciptakan keteraturan (mengurangi entropi) tanpa membuang-buang energi adalah mustahil. Bahkan mencapai nol absolut (suhu terendah yang mungkin) membutuhkan pembuangan energi. Jadi, jika hantu mampu melakukan hal-hal yang luar biasa seperti menembus dinding dan berubah bentuk, mereka harus memiliki sumber energi yang sangat besar dan mekanisme yang efisien untuk mentransfer dan membuang energi tersebut. Tanpa penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana hantu mematuhi hukum termodinamika, keberadaan mereka tetap menjadi misteri yang sulit dipecahkan.

Kesimpulannya, dari sudut pandang sains, keberadaan hantu sangat diragukan. Hukum-hukum fisika, mulai dari kekuatan fundamental alam hingga hukum termodinamika, memberikan batasan yang ketat pada apa yang mungkin dan tidak mungkin. Meskipun mekanika kuantum menawarkan beberapa kemungkinan teoritis, mereka tetap sangat spekulatif dan membutuhkan penjelasan yang jauh lebih rinci. Jadi, meskipun cerita tentang hantu mungkin menakutkan dan menghibur, sains masih belum menemukan bukti yang meyakinkan tentang keberadaan mereka. Mungkin saja hantu tetap menjadi bagian dari mitos dan legenda kita, sementara sains terus mencari jawaban atas misteri alam semesta. Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *