Scroll untuk baca artikel
Sains

6 Perbedaan antara Homo Neanderthal dan Homo Sapiens, Leluhur Manusia yang Dianggap Mirip

5
×

6 Perbedaan antara Homo Neanderthal dan Homo Sapiens, Leluhur Manusia yang Dianggap Mirip

Share this article
6 Perbedaan antara Homo Neanderthal dan Homo Sapiens, Leluhur Manusia yang Dianggap Mirip

Spilltekno – Homo neanderthal dan Homo sapiens dianggap sebagai nenek moyang manusia modern. Meskipun mereka memiliki hubungan dekat, para ilmuwan mengklasifikasikan keduanya sebagai spesies yang berbeda.

Artikel ini akan membahas perbedaan antara Homo neanderthal dan Homo sapiens, mulai dari sejarah penemuan, ciri-ciri, hingga periode hidup masing-masing.

Perbedaan antara Homo Neanderthal dan Homo Sapiens

Berikut adalah enam perbedaan antara Homo neanderthal dan Homo sapiens dari berbagai aspek:

1. Sejarah Penemuan

Berdasarkan informasi dari The Smithsonian’s Museum Conservation Institute, spesimen pertama Homo neanderthalensis yang diidentifikasi adalah Neanderthal 1, yang ditemukan pada tahun 1856 di Jerman.

Fosil Neanderthal 1 kemudian dinamai Homo neanderthalensis oleh ahli geologi William King pada tahun 1864, berdasarkan lokasi penemuannya di Gua Feldhofer, Neanderthal (Lembah Neander), Jerman.

Beberapa tahun setelahnya, para ilmuwan menemukan bahwa fosil yang ditemukan pada tahun 1829 di Engis, Belgia, dan pada tahun 1848 di Tambang Forbes, Gibraltar, juga termasuk dalam kategori Neanderthal. Dengan demikian, kedua fosil ini dianggap sebagai penemuan Neanderthal yang awal.

Sementara itu, untuk Homo sapiens, menurut Natural History Museum, fosil pertamanya ditemukan di Jebel Irhoud, Maroko, pada tahun 1960-an. Awalnya, fosil ini diperkirakan berusia sekitar 40.000 tahun.

Seiring berjalannya waktu, banyak penelitian dilakukan untuk menggali informasi lebih lanjut tentang fosil tersebut. Penelitian ini menghasilkan penemuan berbagai tengkorak parsial, rahang bawah, dan alat-alat batu. Dari berbagai bagian fosil ini, usia Homo sapiens diperkirakan antara 100.000 hingga 350.000 tahun.

2. Fitur wajah

Fitur wajah H neanderthal memiliki keunikan tersendiri, seperti yang dijelaskan oleh profesor antropologi biologi di New York University, Shara Bailey. Menurut Live Science, ciri-ciri ini membuat H neanderthal mudah dibedakan dari spesies lainnya.

Baca Juga:  Gunung Rokatenda: Keagungan dan Letusan yang Membentuk Nusa Tenggara Timur

Ciri khasnya meliputi dahi yang miring dengan alis tebal yang melengkung, hidung yang lebar dan menonjol, serta tengkorak yang sedikit lebih memanjang. Dari samping, H neanderthal terlihat memiliki dagu yang lebih kecil dan gigi depan yang lebih besar dibandingkan H sapiens.

Sementara itu, tengkorak manusia modern cenderung tinggi dan bulat, dengan bentuk tempurung otak yang bulat. Sebaliknya, tengkorak Neanderthal, seperti banyak manusia purba lainnya, memiliki bentuk yang panjang dan rendah.

3. Bentuk Tubuh

Chris Stringer, pimpinan penelitian evolusi manusia di Natural History Museum, menjelaskan bahwa H neanderthal dapat berdiri tegak dengan dua kaki dan memiliki struktur tulang yang mirip dengan manusia modern. Tinggi rata-rata H neanderthal berkisar antara 150-170 cm, dengan tubuh berotot, bahu lebar, dan pinggul yang melebar.

Menariknya, kapasitas paru-paru H neanderthal sekitar 20% lebih besar dibandingkan manusia modern. Selain itu, proporsi tubuh Neanderthal juga berbeda, di mana segmen bawah lengan dan kaki mereka relatif lebih pendek dibandingkan dengan segmen atas.

4. Pola Makan

H neanderthal diperkirakan mengonsumsi daging serta berbagai tumbuhan seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Namun, mereka lebih banyak mengandalkan daging karena kondisi iklim yang lebih dingin pada masa itu.

Spesies H neanderthal dikenal berburu hewan berukuran besar dan sedang. Mereka kemungkinan menggunakan teknik berburu dengan cara menyergap dari jarak dekat, menggunakan tombak yang tajam untuk menusuk hewan.

5. Pola Perilaku

Perilaku Neanderthal menunjukkan kesamaan dengan manusia modern. Mereka menguburkan anggota keluarga yang telah meninggal, merawat yang sakit, tinggal dalam kelompok kecil di gua, mampu membuat api, dan berkomunikasi dengan bahasa. Neanderthal juga mengenakan pakaian, seperti kulit hewan yang dikenakan di bahu atau di pinggang.

Baca Juga:  Fenomena Ilmiah yang Mencengangkan di Dunia Sekitar Kita

Menurut Stringer, perilaku H neanderthal sebenarnya mirip dengan Homo sapiens awal. Hal ini terlihat pada Homo sapiens yang meninggalkan Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu, yang diperkirakan menggunakan alat batu yang serupa dengan yang digunakan oleh Neanderthal. Baru sekitar 50.000 tahun yang lalu, Homo sapiens mengalami perkembangan budaya yang pesat.

6. Masa Hidup

Dalam buku “Sangiran Menjawab Dunia” yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dijelaskan bahwa H neanderthalensis punah karena tidak mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang sangat dingin.

Banyak dari mereka meninggal pada usia muda, bahkan sebelum mencapai 20 tahun. Masa hidup mereka tergolong sangat singkat, karena spesies ini hanya bertahan kurang dari 100.000 tahun.

Sementara itu, Homo sapiens adalah satu-satunya spesies manusia yang masih ada hingga saat ini. Spesies ini mampu bertahan berkat kemampuan adaptasi yang luar biasa. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *