Scroll untuk baca artikel
Sains

Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial: ‘Otak Popcorn’ dan Cara Mengatasinya

2
×

Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial: ‘Otak Popcorn’ dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini

Menghabiskan banyak waktu untuk menggulir layar ponsel tanpa sadar dapat memicu kondisi yang dikenal sebagai ‘otak popcorn’. Kondisi ini menggambarkan kecenderungan perhatian dan fokus yang mudah teralihkan, layaknya biji jagung yang meletus satu per satu di dalam microwave.

Dampak Buruk Gulir Layar Hp Tanpa Kendali: ‘Otak Popcorn’

Penyebab ‘Otak Popcorn’

Psikolog klinis Dr. Daniel Glazer menjelaskan bahwa kebiasaan menggulir tanpa henti ini seringkali dipicu oleh rancangan aplikasi media sosial yang dirancang khusus untuk membangkitkan perilaku adiktif. Aplikasi ini memberikan dosis kecil dopamin secara acak yang mengoptimalkan keterlibatan pengguna.

 

Akibat Gulir Layar Berlebihan

Meskipun memicu lonjakan dopamin, perilaku menggulir secara berlebihan dapat menimbulkan rasa kosong dan bosan. Selain itu, kebiasaan ini dapat menyulitkan untuk berkonsentrasi dan fokus pada satu hal dalam jangka waktu yang lama.

 

Cara Mengatasi ‘Otak Popcorn’

Dr. Glazer menyarankan beberapa tindakan praktis untuk mengatasi ‘otak popcorn’:

 

1. waktu tanpa layar

Luangkan waktu setiap hari untuk menghindari penggunaan teknologi apa pun. Waktu tanpa layar ini penting untuk ‘menyetel ulang’ otak dan meningkatkan rentang perhatian.

 

2. fokus pada satu tugas

Saat menggunakan ponsel untuk tujuan tertentu, seperti menjawab email, usahakan hanya melakukan itu tanpa teralihkan ke aplikasi lainnya.

 

3. hapus aplikasi secara berkala

Jika upaya lain tidak berhasil, pertimbangkan untuk menghapus aplikasi tertentu untuk sementara waktu demi ‘mengendalikan’ penggunaan media sosial.

Baca Juga:  Menjelajahi Speculoos-3b: Planet Seukuran Bumi yang Terpanggang Radiasi

Dengan menerapkan strategi ini, kita dapat melatih otak agar kembali mampu fokus pada aktivitas berkelanjutan seperti membaca atau menyelesaikan tugas tanpa gangguan. Namun, jika kesulitan ini berlanjut, pertimbangkan untuk mengambil jeda yang lebih ekstrem dari teknologi dan menikmati hidup tanpa layar di lingkungan alami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *