Spilltekno – Hari ini, 5 Agustus 2025, terasa berlalu lebih cepat dari biasanya? Tenang, kamu gak sedang berhalusinasi, kok. Secara ilmiah, hari ini memang termasuk salah satu hari terpendek di tahun ini! Bumi kita ternyata sedang sedikit ngebut dalam berputar. Menurut data dari berbagai lembaga pemantau rotasi bumi internasional, hari ini lebih singkat sekitar 1,25 milidetik dibandingkan hari normal.
Lantas, apa sih yang bikin Bumi jadi buru-buru begitu? Salah satu penyebab utamanya adalah hubungan dinamis antara Bumi dan Bulan. Gaya gravitasi Bulan, apalagi saat posisinya lagi pas “nakal” terhadap Bumi, bisa mempengaruhi kecepatan putaran planet kita. Tarikan gravitasi ini, terutama saat Bulan tidak sejajar dengan ekuator Bumi, menghasilkan efek mirip pesenam es yang berputar makin cepat saat menarik tangannya ke tubuh.
“Posisi dan gaya tarik Bulan itu biang keladinya variasi rotasi Bumi,” jelas Dr. Astrid Purnama, seorang astrofisikawan dari LAPAN, saat diwawancarai. “Perubahan kecil saja dalam orbit atau posisi Bulan bisa bikin efek yang lumayan terasa pada kecepatan putaran Bumi.”
Perubahan sekecil ini ternyata penting banget buat sistem navigasi satelit global (GNSS) kayak GPS. Sistem ini mengandalkan jam atom super akurat. Kalau rotasi Bumi berubah sedikit saja, akurasinya bisa terganggu. Makanya, para insinyur dan ilmuwan terus-menerus menyesuaikan data dan algoritma untuk mengkompensasi perubahan ini.
“Perbedaan milidetik itu memang kelihatannya kecil, tapi bisa bikin kesalahan signifikan dalam perhitungan posisi satelit,” kata Ir. Ratna Dewi, ahli sistem navigasi dari BIG. “Kami terus memantau dan mengkoreksi data supaya GNSS tetap akurat.”
Sistem komunikasi global yang bergantung pada satelit dan jaringan waktu yang tersinkronisasi juga ikut merasakan dampaknya. Penyesuaian perlu dilakukan agar transmisi data tetap akurat dan sinkron.
Dampak ke Hidup Kita?
Buat kita-kita ini, perubahan sepersekian mungkin gak akan terasa langsung. Jadwal kerja, tidur, atau kegiatan sehari-hari lainnya aman-aman aja. Tapi, dampak jangka panjang percepatan rotasi Bumi terhadap iklim dan lingkungan tetap jadi perhatian para ilmuwan, lho. Perubahan kecil dalam rotasi Bumi bisa mempengaruhi pola cuaca dan arus laut, dan ujung-ujungnya mempengaruhi ekosistem global.
“Walaupun dampaknya gak langsung terasa, perubahan rotasi Bumi itu bagian dari sistem kompleks yang mengatur iklim planet,” ujar Dr. Maya Sari, seorang klimatolog dari UI. “Kita harus terus memantau dan memahami bagaimana perubahan ini bisa mempengaruhi iklim dan lingkungan kita di masa depan.”
Tanggal Lain dengan Hari Lebih Pendek di 2025
Eits, tunggu dulu! Ternyata 5 Agustus bukan satu-satunya hari terpendek di 2025. Beberapa tanggal lain, terutama di bulan Juli, juga menunjukkan durasi hari yang lebih pendek. Tanggal 9 Juli dan 22 Juli 2025 bahkan diprediksi lebih pendek dari 5 Agustus. Ini menunjukkan kalau percepatan rotasi Bumi itu tren dinamis yang terus berubah sepanjang tahun.
Para ilmuwan dan lembaga pemantau rotasi Bumi terus memantau fenomena ini dengan cermat, menggunakan berbagai instrumen dan teknologi canggih untuk mengumpulkan data dan memahami mekanisme yang mendasarinya. Data ini penting banget untuk memastikan akurasi sistem navigasi dan komunikasi global, serta untuk memahami dampak jangka panjang perubahan rotasi Bumi terhadap iklim dan lingkungan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memprediksi tren rotasi Bumi di masa depan dan untuk mengembangkan strategi mitigasi yang efektif untuk mengatasi dampaknya. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel