Scroll untuk baca artikel
Aplikasi

Waspadai Bahaya Aplikasi VPN Gratis, Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!

0
×

Waspadai Bahaya Aplikasi VPN Gratis, Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!

Share this article

Spilltekno – Perkembangan teknologi komunikasi menuntut keamanan dan privasi bagi para pengguna internet. Salah satu solusi yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan layanan VPN (Virtual Private Network). Sayangnya, di balik kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan, terdapat pula bahaya mengintai pada aplikasi VPN gratis. Lonjakan pengguna aplikasi VPN gratis juga turut memperburuk keadaan ini.

Berdasarkan laporan dari Kaspersky, jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya di wilayah Asia Pasifik. Lonjakan ini terus berlanjut hingga akhir tahun 2024.

Aplikasi-aplikasi palsu tersebut merupakan malware (program jahat) yang dapat digunakan oleh penjahat siber untuk melakukan aksinya. Padahal, VPN merupakan layanan yang seharusnya memberikan perlindungan dan kerahasiaan kepada pengguna dengan menyembunyikan alamat IP mereka. Dengan VPN, Penyedia Layanan Internet (ISP) dan pihak ketiga lainnya tidak dapat melihat situs web mana yang dikunjungi pengguna atau data apa yang dikirim dan diterima.

Salah satu fitur VPN yang banyak dimanfaatkan oleh pengguna adalah kemampuan untuk “mengubah” lokasi dengan beralih ke server di negara lain. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengakses konten web yang dibatasi secara geografis, seperti acara di platform layanan streaming tertentu.

Bahaya Aplikasi VPN Gratis: Lonjakan Pengguna Terjadi Akibat Malware

Penjahat Siber Memanfaatkan Pengguna Aplikasi VPN Gratis

Lonjakan pengguna aplikasi VPN gratis menjadi sasaran empuk bagi penjahat siber. Pada Mei 2024, penegak hukum berhasil membongkar botnet (jaringan perangkat komputer yang dibajak) yang dikenal sebagai 911 S5.

Beberapa layanan VPN gratis (MaskVPN, DewVPN, PaladinVPN, ProxyGate, ShieldVPN, dan ShineVPN) digunakan untuk membuat botnet ini. Pengguna yang memasang aplikasi VPN ini tanpa sadar mengubah perangkat mereka menjadi server proxy yang menyalurkan lalu lintas milik orang lain.

Baca Juga:  5 Aplikasi Edit Foto Gratis Terbaik untuk Pengguna iOS dan Android di 2024

Jaringan berbahaya ini menjangkau 19 juta alamat IP unik di lebih dari 190 negara di seluruh dunia, menjadikannya botnet terbesar yang pernah dibuat. Admin botnet menjual akses ke server proxy yang terpasang di perangkat pengguna dengan aplikasi yang terinfeksi kepada penjahat siber lainnya. Skema ini digunakan untuk serangan dunia maya, pencucian uang, dan penipuan besar-besaran.

Tips Aman Menggunakan Aplikasi VPN

Meningkatnya permintaan aplikasi VPN di semua platform, termasuk ponsel pintar dan komputer, harus diimbangi dengan kewaspadaan pengguna. Kaspersky menyarankan beberapa tips untuk tetap aman saat menggunakan VPN:

* Waspadai ancaman dan gunakan solusi keamanan untuk melindungi perangkat.
* Pilih layanan VPN yang andal dan tepercaya.
* Hindari aplikasi VPN gratis yang menawarkan fitur yang terlalu menggiurkan, seperti akses ke konten premium secara gratis.
* Periksa ulasan dan reputasi aplikasi VPN sebelum mengunduhnya.
* Berhati-hatilah dengan izin yang diminta oleh aplikasi VPN.

Dengan mengikuti tips tersebut, pengguna dapat meminimalisir risiko terkena dampak negatif dari aplikasi VPN palsu dan menjaga keamanan data pribadi mereka.

Lonjakan pengguna aplikasi VPN gratis telah meningkatkan potensi bahaya bagi pengguna internet. Aplikasi VPN palsu yang disusupi malware dapat menjadi pintu masuk bagi penjahat siber untuk melancarkan aksinya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan memilih layanan VPN yang andal dan tepercaya. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat memanfaatkan manfaat VPN dengan aman dan terhindar dari potensi bahaya yang mengintai. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *