Kotak Penyimpanan Kabel Data Charger Pouch Keychain Mini Bag Untuk Simpan Kabel Data Charger Headset Kosmetik Miniboneka
Kotak penyimpanan silikon berwarna, ukuran ±10x6.5x3cm, ringan & praktis dengan gantungan gesper. Cocok untuk menyimpan barang kecil saat bepergian.
Lihat ProdukSpilltekno – Apple akhirnya angkat bicara soal tudingan monopoli yang dilayangkan Elon Musk terkait App Store. Raksasa teknologi asal Cupertino ini membantah mentah-mentah klaim tersebut. Menurut mereka, App Store dirancang untuk menjunjung tinggi keadilan dan bebas dari keberpihakan terhadap para pengembang aplikasi. Respons ini muncul setelah Musk sempat mengancam akan menyeret Apple ke meja hijau atas dugaan praktik anti-monopoli.
Nextfun 10.1″ Laptop Touch Screen RAM 8GB ROM 128GB Windows Tablet Intel Quad Core Processor
Tablet PC Windows 10, layar 10.1", RAM 8GB, storage 128GB. Prosesor Intel X5, baterai 5000mAh, kamera depan 2MP & belakang 5MP, lengkap port & HDMI.
Lihat ProdukTudingan Monopoli dari Elon Musk
Awal Mula Perseteruan
Perseteruan antara Elon Musk dan Apple ini bermula ketika Musk menuding Apple telah memonopoli pasar aplikasi lewat App Store. Pemicunya? Performa aplikasi xAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya, yang gagal merajai tangga aplikasi di App Store. Musk menduga keras kalau Apple sengaja “bermain mata” mengatur peringkat aplikasi xAI demi menjaga dominasi ChatGPT, aplikasi serupa milik OpenAI yang notabene didukung Microsoft.
Ketegangan ini menggambarkan betapa sengitnya persaingan antar perusahaan teknologi raksasa dalam pengembangan dan perebutan pasar AI. Aplikasi semacam ChatGPT memang lagi hype banget, memaksa perusahaan lain untuk ikut berlomba-lomba menciptakan produk sejenis. Nah, posisi dominan ChatGPT di App Store inilah yang, menurut Musk, jadi bukti nyata praktik monopoli Apple.
Musk Ancam Tindakan Hukum
Merasa dirugikan, Elon Musk gak ragu mengancam akan menempuh jalur hukum untuk melawan Apple. Lewat cuitannya di platform X (dulu Twitter), Musk berujar bahwa Apple bertindak seolah menghalangi perusahaan AI lain, selain OpenAI, untuk mencapai puncak popularitas di App Store. “Apple bertindak sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli yang tegas. xAI akan segera mengambil tindakan hukum,” tulis Musk, Selasa (12/8/2025) lalu.
Ancaman ini bukan kali pertama Musk mengkritik kebijakan Apple. Sebelumnya, ia juga pernah menyentil soal komisi 30% yang ditarik Apple untuk setiap pembelian dalam aplikasi. Menurutnya, kebijakan ini sangat memberatkan para pengembang. Ancaman untuk menggugat Apple ini menandai eskalasi yang cukup signifikan dalam perseteruan antara dua tokoh berpengaruh di dunia teknologi.
Tanggapan Apple
Klaim App Store Adil dan Bebas Bias
Menanggapi tudingan serius dari Elon Musk, Apple dengan sigap mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam pernyataan tersebut, Apple membantah keras tuduhan monopoli dan menegaskan bahwa App Store dirancang sedemikian rupa agar adil bagi semua pengembang. “Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui bagan, rekomendasi algoritma, dan daftar kurasi yang dipilih oleh para ahli menggunakan kriteria objektif,” bunyi pernyataan resmi Apple, Rabu (13/8/2025).
Apple menekankan bahwa peringkat dan rekomendasi aplikasi di App Store didasarkan pada berbagai faktor, termasuk kualitas aplikasi, umpan balik dari pengguna, dan kepatuhan terhadap pedoman App Store. Perusahaan juga menyatakan bahwa App Store memberikan kesempatan yang sama bagi semua pengembang untuk bersaing dan menjangkau jutaan pengguna di seluruh dunia.
Tujuan Peringkat App Store
Lebih jauh lagi, Apple menjelaskan bahwa tujuan utama dari sistem peringkat dan rekomendasi di App Store adalah untuk menawarkan pengalaman yang aman dan bermanfaat bagi pengguna saat mencari aplikasi, sekaligus memberikan peluang berharga bagi para pengembang aplikasi. “Tujuan kami adalah menawarkan penemuan yang aman bagi pengguna dan peluang berharga bagi pengembang, berkolaborasi dengan banyak pihak untuk meningkatkan visibilitas aplikasi dalam kategori yang berkembang pesat,” lanjut pernyataan Apple.
Apple mengklaim bahwa sistem peringkat App Store menggunakan algoritma kompleks yang mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari popularitas aplikasi, rating dari pengguna, ulasan, hingga relevansi dengan kata kunci pencarian. Algoritma ini dirancang untuk mempromosikan aplikasi berkualitas tinggi dan relevan kepada pengguna, sekaligus mencegah penyebaran aplikasi berbahaya atau menyesatkan.
Konflik Sebatas Perang Keyboard?
Meskipun ancaman tindakan hukum sudah dilontarkan, beberapa analis berpendapat bahwa konflik antara Elon Musk dan Apple ini mungkin hanya sebatas “perang urat saraf” di dunia maya alias perang keyboard semata. Argumen ini didasarkan pada minimnya bukti konkret yang mendukung klaim Musk tentang praktik monopoli Apple di App Store.
Data yang ada justru menunjukkan bahwa peringkat aplikasi di App Store sangat dipengaruhi oleh preferensi pengguna dan kinerja aplikasi secara keseluruhan. Algoritma App Store juga terus disesuaikan untuk memastikan aplikasi berkualitas tinggi dan relevan mendapatkan visibilitas yang layak. Tanpa bukti yang kuat, rasanya sulit untuk membuktikan bahwa Apple sengaja menekan peringkat aplikasi xAI.
Di sisi lain, konflik ini juga bisa dilihat sebagai upaya strategis Musk untuk menekan Apple agar lebih transparan dan akuntabel dalam mengelola App Store. Persaingan ketat di pasar AI memang mendorong setiap perusahaan untuk mencari celah agar unggul dari pesaing, dan kritik terhadap kebijakan App Store mungkin jadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Implikasi Jika xAI Gugat Apple
Walaupun belum pasti apakah Elon Musk akan benar-benar menindaklanjuti ancamannya dan menggugat Apple, potensi gugatan tersebut bisa berdampak signifikan bagi industri teknologi secara keseluruhan. Gugatan tersebut berpotensi memicu pengawasan yang lebih ketat terhadap kebijakan Apple App Store, serta memunculkan pertanyaan soal keadilan dan persaingan di pasar aplikasi.
Jika xAI berhasil membuktikan bahwa Apple melakukan praktik anti-monopoli, hal itu bisa memaksa Apple untuk mengubah kebijakan App Store secara drastis. Perubahan tersebut bisa mencakup penurunan komisi untuk pembelian dalam aplikasi, peningkatan transparansi dalam proses peringkat aplikasi, dan penghapusan pembatasan yang menghalangi pengembang untuk bersaing secara adil.
Selain itu, gugatan ini juga bisa membuka pintu bagi tindakan hukum serupa dari pengembang lain yang merasa dirugikan oleh kebijakan Apple App Store. Hasil dari perseteruan ini akan diawasi ketat oleh para pelaku industri teknologi, karena dampaknya bisa sangat besar pada cara aplikasi dikembangkan, didistribusikan, dan dimonetisasi di masa depan.
Seiring berjalannya waktu, penting untuk terus memantau perkembangan dari perseteruan ini. Apakah Elon Musk akan benar-benar mengajukan gugatan, ataukah kedua perusahaan akan menemukan jalan tengah untuk berdamai? Jawabannya akan memberikan petunjuk penting tentang arah persaingan dan regulasi di pasar aplikasi yang terus berkembang pesat. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel
SmartWatch i9 PRO MAX S Original Smartwatch 2.3 “HD Full Touch Screen Wireless Charge Bluetooth Call Samsung Jam Tangan Pria Wanita
Smartwatch i9 PRO MSX S: layar 2.3” HD, Bluetooth 5.2, tahan air IP68, detak jantung 24 jam, telepon & musik, baterai awet 3+ hari, isi daya nirkabel.
Lihat Produk
