Mutiara Emas
Mutiara emas memiliki warna keemasan dan seringkali ditemukan di perairan Filipina dan Indonesia.
Mutiara Perak
Mutiara perak memiliki warna keabuan atau kebiruan dan, terkadang, berbentuk oval. Mutiara ini bisa ditemukan di perairan China, Jepang dan Indonesia.
Proses pembentukan mutiara memakan waktu yang lama dan tergantung pada banyak faktor. Mutiara yang lebih besar dan berkualitas tinggi biasanya memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbentuk.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Mutiara
Mutiara dianggap sebagai permata terindah di dunia. Namun, tidak semua mutiara memiliki kualitas yang sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas mutiara antara lain warna, kilau, bentuk, dan ukuran. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang faktor-faktor tersebut.
Warna
Warna mutiara dipengaruhi oleh jenis kerang yang menghasilkannya dan lingkungan tempat hidupnya. Mutiara berwarna putih kebiruan, silver, atau krem biasanya dihargai lebih tinggi daripada yang berwarna kuning atau coklat.
Kilau
Kilau mutiara merujuk pada kemampuan permukaannya untuk memantulkan cahaya dan menciptakan efek kilau. Mutiara dengan kilau yang tinggi dan tajam dihargai lebih tinggi daripada yang kurang berkilau atau berkilau samar.
Bentuk
Bentuk mutiara dapat bervariasi dari bundar sempurna hingga tak beraturan. Mutiara yang berbentuk bundar sempurna dihargai lebih tinggi daripada yang tidak teratur.
Ukuran
Ukuran mutiara sangat penting untuk menentukan harganya. Semakin besar mutiara, semakin mahal harganya.
Pemanenan Mutiara dan Budidaya Kerang Mutiara
Proses pemanenan mutiara dan budidaya kerang mutiara telah menjadi industri yang cukup besar di seluruh dunia. Pemanenan mutiara (pearl diving) adalah proses pengumpulan mutiara dari habitat aslinya di dasar laut. Sementara itu, budidaya kerang mutiara (pearl farming) adalah proses membiakkan kerang dalam lingkungan yang terkendali guna menghasilkan mutiara berkualitas.