Spilltekno – Starlink, si internet satelit yang dulu diharapkan jadi penyelamat koneksi di pelosok Indonesia, baru saja merayakan ulang tahun pertamanya di sini. Tapi, alih-alih bikin puas, ada kabar kurang sedap nih. Laporan terbaru justru bilang kualitas layanannya agak kedodoran, terutama soal kecepatan. Kenapa ya bisa begini?
Kecepatan Starlink di Indonesia Kok Jadi Lambat?
Kata OpenSignal, Begini Datanya
OpenSignal, perusahaan riset, baru-baru ini bikin heboh dengan laporan mereka soal performa Starlink di Indonesia. Hasilnya? Kecepatan internetnya turun lumayan jauh, terutama buat urusan download dan upload. Ini bikin banyak orang bertanya-tanya, sebenarnya Starlink ini masih oke gak sih buat dipakai jangka panjang di Indonesia?
“Penurunan kecepatan ini kerasa banget buat yang sehari-harinya andalkan Starlink, apalagi yang tinggal di daerah susah sinyal,” kata seorang analis telekomunikasi yang gak mau disebut namanya. “Ini jadi PR besar buat Starlink kalau mau terus bersaing di sini.”
Lihat Deh, Perbandingan Kecepatan Download dan Upload-nya
Kalau dilihat lebih detail, penurunan kecepatannya lumayan bikin kaget. Dulu, pas awal-awal muncul di 2024, kecepatan download Starlink bisa sampai rata-rata 42 Mbps. Eh, setahun kemudian, langsung nyungsep jadi cuma 15,8 Mbps. Upload juga sama, dari 10,5 Mbps jadi 5,4 Mbps.
Akibatnya, pengalaman pengguna jadi kurang enak. Mau download file gede, streaming video kualitas tinggi, atau video conference, semuanya jadi lebih lambat dan kurang nyaman. Bahkan, kualitas pengalaman video (Video Experience) juga turun dari 58,1 jadi 53,1 menurut OpenSignal.
Kenapa Kecepatannya Bisa Turun?
Permintaan Membludak
Salah satu biang keroknya kayaknya karena peminat Starlink banyak banget. Sejak awal diluncurkan, Starlink memang langsung populer di Indonesia, terutama buat mereka yang tinggal di daerah yang susah banget dapat internet biasa.
Saking banyaknya yang minat, infrastruktur Starlink jadi kewalahan. Makin banyak yang pakai, makin berat juga beban yang harus dipikul sama satelit dan stasiun bumi. Alhasil, kecepatan internet jadi lemot dan gak stabil.
“Permintaannya memang di luar perkiraan kita. Infrastruktur yang ada belum bisa nampung jumlah pengguna yang terus nambah,” jelas sumber dari internal Starlink yang minta dirahasiakan identitasnya. “Kami lagi berusaha keras buat ningkatin kapasitas jaringan secepatnya.”
Sempat Tutup Pendaftaran dan Harga Naik
Karena permintaan membludak dan kecepatan internet jadi turun, Starlink sempat ambil langkah ekstrem, yaitu tutup sementara pendaftaran buat pelanggan baru. Tujuannya biar Starlink bisa ningkatin kapasitas jaringan dan bikin kualitas layanannya lebih stabil.
Tapi, penutupan pendaftaran ini bikin kecewa banyak orang yang udah nunggu-nunggu Starlink. Terus, pas pendaftaran dibuka lagi di Juli 2025, harganya naik lumayan tinggi. Harga perangkat dan biaya langganan jadi lebih mahal, dan bikin Starlink jadi kurang terjangkau buat sebagian masyarakat.
“Kenaikan harga ini berat buat kami,” keluh seorang warga di Nusa Tenggara Timur yang tadinya tertarik buat langganan Starlink. “Padahal, kami butuh banget internet cepat buat bantu kegiatan ekonomi dan pendidikan.”
Ada Sisi Positifnya Juga Lho…
Koneksi Jadi Lebih Stabil
Walaupun kecepatan internetnya turun, ada satu hal positif yang perlu dicatat, yaitu koneksinya jadi lebih stabil. Data dari OpenSignal nunjukkin kalau kualitas layanan Starlink justru lebih konsisten dari sebelumnya. Tingkat stabilitas layanannya naik dari 24,2% jadi 30,09%.
Ini nunjukkin kalau Starlink terus berusaha buat ningkatin infrastruktur dan memperbaiki kualitas jaringannya. Walaupun kecepatan internetnya turun, setidaknya pengguna bisa nikmatin koneksi yang lebih stabil dan jarang gangguan.
“Stabilitas koneksi memang jadi prioritas kami,” kata juru bicara Starlink dalam pernyataan resmi. “Kami sadar kalau kecepatan internet itu penting, tapi stabilitas koneksi juga krusial, apalagi buat aplikasi yang butuh koneksi stabil, kayak video conferencing dan online gaming.”
Peningkatan stabilitas ini, walaupun gak bisa ngilangin kekecewaan soal penurunan kecepatan, setidaknya kasih harapan kalau Starlink terus berinvestasi buat ningkatin kualitas layanannya. Mudah-mudahan, dengan infrastruktur yang makin matang dan optimasi jaringan yang terus dilakuin, Starlink bisa balik lagi kasih kecepatan internet yang memuaskan di masa depan.
Tapi, tantangan Starlink di Indonesia masih gede banget. Persaingan dari penyedia layanan internet lain, baik yang berbasis satelit maupun fiber optik, makin ketat. Selain itu, Starlink juga perlu ngatasi masalah regulasi dan perizinan biar bisa beroperasi lancar di Indonesia.
Ke depannya, Starlink perlu fokus ningkatin kapasitas jaringan, optimasi penggunaan spektrum frekuensi, dan ngembangin teknologi yang lebih efisien. Dengan begitu, Starlink bisa memenuhi ekspektasi masyarakat Indonesia dan kasih kontribusi yang signifikan dalam pemerataan akses internet di seluruh pelosok negeri.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





