Dugaan Selingkuh Merambah Aplikasi Ojol Hingga Platform Foto, Kok Bisa?
Spilltekno – Perselingkuhan di zaman serba digital ini makin nggak ketebak. Dulu, mungkin cuma lewat aplikasi kencan atau pesan singkat, sekarang malah muncul dugaan aplikasi sehari-hari pun bisa jadi tempat “main belakang”. Bayangin aja, ojek online sampai platform berbagi foto, kok bisa kepikiran ya? Ini bikin kita bertanya-tanya soal batasan privasi dan potensi aplikasi disalahgunakan.
Selingkuh Gaya Baru di Era Digital
Di era yang semua serba terhubung ini, batas-batas komunikasi jadi makin tipis. Teknologi yang seharusnya memudahkan kita, eh, malah bikin celah baru buat perilaku yang nggak bener, termasuk selingkuh. Dulu selingkuh itu ribet, harus ketemu langsung atau telepon diam-diam. Sekarang, dengan banyaknya aplikasi dan platform online, ruang buat hubungan gelap makin luas dan kompleks aja.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, kasus selingkuh yang memanfaatkan teknologi digital ini meningkat banget dalam beberapa tahun terakhir. Ada survei yang bilang, sekitar 35% responden mengaku pernah selingkuh atau kenal sama orang yang selingkuh lewat media sosial atau aplikasi pesan singkat. Jauh banget dibandingin 10 tahun lalu yang cuma sekitar 10%.
Menurut psikolog klinis, Dr. Anita Sari, teknologi itu menawarkan anonimitas dan kemudahan akses. “Seseorang bisa bikin identitas palsu atau nyembunyiin aktivitasnya dengan gampang,” ujarnya. Dr. Anita juga menambahkan, “Dulu selingkuh itu butuh effort lebih. Sekarang, tinggal sentuh-sentuh layar HP aja.”
Peningkatan kasus ini bikin kita khawatir soal etika dan moralitas di dunia maya. Batasan privasi makin nggak jelas, dan aplikasi yang seharusnya bantu hidup kita malah disalahgunakan buat tujuan yang nggak etis.
Aplikasi “Sehari-hari” yang Diduga Jadi Alat Selingkuh
Beberapa waktu lalu, heboh banget soal dugaan beberapa aplikasi yang nggak lazim dipakai buat komunikasi rahasia dalam kasus selingkuh. Aplikasi yang awalnya dibuat buat tujuan yang jelas, kayak ojek online, platform komunitas, sampai media berbagi foto, malah diduga dipakai buat menjalin hubungan gelap.
Gojek
Sempat heboh kasus selingkuh antara aktor dan aktris sinetron terkenal tahun lalu. Yang bikin kaget bukan cuma skandalnya, tapi juga aplikasi yang diduga jadi alat komunikasi: Gojek!
Fitur chat driver, yang seharusnya dipakai buat koordinasi antara penumpang dan pengemudi, diduga disalahgunakan jadi saluran komunikasi rahasia. Alasannya? Percakapan di chat driver dianggap lebih aman dan nggak mencolok dibanding aplikasi pesan biasa.
“Ironis banget,” kata pakar keamanan siber, Rudi Hartono. “Aplikasi yang dirancang buat memudahkan mobilitas malah disalahgunakan buat nyembunyiin perselingkuhan.”
Meski Gojek belum ngasih pernyataan resmi soal isu ini, dugaan penyalahgunaan fitur chat driver ini jadi perhatian serius soal keamanan dan privasi pengguna. Muncul pertanyaan, seberapa jauh tanggung jawab penyedia layanan buat mengawasi dan mencegah penyalahgunaan platform mereka?
Discord
Platform komunikasi Discord, yang populer di kalangan gamer dan komunitas online, juga kena sorot. Aplikasi ini memungkinkan pengguna bikin server pribadi dengan berbagai saluran percakapan, baik teks maupun suara. Fitur inilah yang diduga dimanfaatkan buat menjalin komunikasi rahasia tanpa ketahuan.
Kasus selingkuh seorang selebgram dengan pramugari jadi bukti nyata potensi penyalahgunaan Discord. Sang selebgram membongkar perselingkuhan suaminya lewat unggahan di media sosial, nunjukkin bukti percakapan mesra di server Discord pribadi.
“Discord nawarin privasi yang lebih tinggi dibanding platform lain,” jelas pengamat media sosial, Sarah Putri. “Server pribadi cuma bisa diakses sama anggota yang diundang, jadi memungkinkan pengguna berkomunikasi secara rahasia.”
Meski Discord punya fitur keamanan yang ketat, celah buat penyalahgunaan tetap ada. Kontrol dan pengawasan yang lemah dari administrator server bisa ngebuka peluang buat anggota ngelakuin aktivitas terlarang.
Pinterest, platform berbagi foto yang populer dengan koleksi ide dan inspirasi, juga ikut-ikutan keseret dalam dugaan selingkuh digital. Fitur “board” kolaboratif, yang memungkinkan beberapa pengguna ngumpulin dan berbagi gambar dalam satu wadah, diduga dimanfaatkan sebagai medium komunikasi terselubung.
Salah satu kasus yang jadi sorotan adalah penggunaan board kolaboratif berjudul “Future House” yang sempat viral. Board itu, yang seharusnya berisi ide-ide dekorasi rumah masa depan, diduga dipakai sebagai wadah buat berbagi pesan-pesan tersembunyi antara dua orang yang terlibat dalam hubungan gelap.
“Penggunaan Pinterest sebagai medium perselingkuhan nunjukkin betapa kreatifnya seseorang dalam nyari celah buat berkomunikasi secara rahasia,” kata psikolog relationship, Maya Dewi. “Pesan-pesan tersembunyi bisa disisipin lewat gambar-gambar yang dipilih, tanpa bikin curiga.”
Sampai sekarang sih belum ada bukti yang nunjukkin kalau Pinterest secara aktif dipakai sebagai platform utama buat selingkuh. Tapi, kasus “Future House” jadi pengingat bahwa potensi penyalahgunaan teknologi itu selalu ada, bahkan di platform yang kelihatannya nggak berbahaya.
Jadi, Gimana Dong?
Selingkuh di era digital ini memang masalah yang kompleks dan butuh perhatian serius. Teknologi yang seharusnya membawa manfaat, malah ngebuka celah baru buat perilaku yang nggak bener. Aplikasi yang seharusnya bikin hidup kita lebih mudah, malah disalahgunakan buat menjalin hubungan gelap, ngerusak kepercayaan, dan ngancem keutuhan keluarga.
Penting buat kita semua buat memahami batasan privasi dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Edukasi soal etika digital dan bahaya selingkuh perlu digalakkan, terutama di kalangan anak muda. Selain itu, penyedia layanan aplikasi juga perlu ningkatin keamanan dan pengawasan terhadap platform mereka, biar nggak disalahgunakan buat tujuan yang nggak etis.
Ke depannya, mungkin modus selingkuh digital bakal makin canggih dan susah dideteksi. Jadi, kesadaran diri, komunikasi yang terbuka, dan kepercayaan yang kuat dalam hubungan adalah kunci buat mencegah dan ngatasi dampak negatif dari fenomena ini.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





