Spilltekno – Roblox, dunia game online yang digandrungi anak-anak dan remaja, lagi kena getahnya nih. Platform ini lagi ramai dikecam karena masalah keamanan anak. Banyak yang mempertanyakan seberapa efektif sih sistem moderasi konten dan perlindungan anak di platform yang setiap hari dipakai jutaan orang ini? Semuanya berawal dari pernyataan kontroversial sang CEO, David Baszucki, yang dianggap enteng soal predator anak dan pelecehan seksual di dalam game.
Pernyataan CEO yang Bikin Geram
Kritik pedas ke Roblox ini muncul setelah wawancara David Baszucki dengan The New York Times. Bayangin aja, saat ditanya soal potensi eksploitasi anak di Roblox, Baszucki malah bilang itu sebagai “peluang”, bukan cuma masalah. Sontak, orang tua, aktivis perlindungan anak, sampai pengamat game langsung kebakaran jenggot.
“Kami menganggap ini bukan hanya masalah, tetapi juga sebagai peluang,” begitu kata Baszucki di podcast Hard Fork, yang kemudian dikutip banyak media. Kalimat ini dianggap nggak sensitif dan nunjukkin kurang pahamnya dia soal dampak mengerikan kejahatan seksual pada anak-anak.
Nggak cuma itu, Baszucki juga sempat bilang kalau platform lain punya masalah yang “jauh lebih parah” dari Roblox. Ini sih kayak cuci tangan aja, nggak nyari solusi konkret buat masalah yang ada. Padahal, data terbaru nunjukkin Roblox punya lebih dari 150 juta pengguna aktif harian di seluruh dunia. Kebayang kan, betapa rentannya platform ini jadi incaran predator anak?
Fitur Pemindaian Wajah: Beneran Ngebantu atau Cuma Pencitraan?
Salah satu cara Roblox buat ningkatin keamanan adalah dengan ngenalin fitur pemindaian wajah berbasis AI. Tujuannya sih buat mastiin umur pengguna dan misahin mereka ke kelompok umur yang beda. Katanya, ini bisa ngelindungin anak-anak dari konten yang nggak pantes dan interaksi sama pengguna yang lebih tua.
Respons Krisis atau Solusi Beneran?
Tapi, fitur ini juga nggak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai ini cuma respons panik dari krisis yang lagi terjadi, bukan solusi keamanan yang efektif dan menyeluruh. Bahkan, Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill, nyebut fitur ini sebagai “respons terhadap krisis”, bukan solusi nyata. Pedes!
Yang dikhawatirin juga soal akurasi dan efektivitas pemindaian wajah ini. Beberapa ahli keamanan siber ragu AI bisa akurat mastiin umur pengguna, apalagi anak-anak kan penampilannya suka beda-beda. Belum lagi soal privasi data pengguna dan potensi penyalahgunaan informasi pribadi yang dikumpulin lewat pemindaian wajah.
“Kami masih mikir, seberapa efektif sih fitur ini buat ngelindungin anak-anak?” kata Sarah Jones, ahli keamanan siber dari Universitas Teknologi Jakarta. “Harus ada transparansi dan audit independen buat mastiin fitur ini nggak ngelanggar privasi pengguna.”
Gugatan dan Kasus Eksploitasi: Bukti Nyata Masalah Serius
Rentetan gugatan hukum dan kasus eksploitasi anak di Roblox makin nguatkan argumen bahwa masalah keamanan di platform ini emang serius dan udah sistemik. Negara bagian Florida, Texas, dan Louisiana di Amerika Serikat bahkan udah ngegugat Roblox, nuduh perusahaan ini gagal ngelindungin anak-anak dari eksploitasi seksual.
Gugatan-gugatan itu nunjukkin kurangnya pengawasan dan moderasi konten yang efektif di Roblox, yang bikin predator anak bisa leluasa berinteraksi sama anak-anak dan ngelakuin pelecehan seksual secara online. Kasus-kasus ini juga ngebongkar bahwa Roblox gagal ngambil tindakan yang cukup buat nyegah dan nanggapi laporan pelecehan seksual yang diajuin pengguna.
Data dari Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC) nunjukkin peningkatan signifikan dalam jumlah laporan pelecehan seksual yang terkait sama platform game online, termasuk Roblox. Ini nunjukkin bahwa Roblox punya tanggung jawab besar buat ningkatin keamanan platformnya dan ngelindungin anak-anak dari bahaya online.
Pembelaan Diri Roblox dan CEO
Menanggapi kritik dan gugatan yang makin banyak, Roblox dan CEO David Baszucki coba ngebela diri. Mereka ngeklaim Roblox udah ngeluarin banyak duit buat ningkatin keamanan platform dan ngembangin alat moderasi konten yang lebih efektif.
Baszucki ngegarisbawahi bahwa Roblox punya “tanggung jawab besar” buat ngelindungin anak-anak yang make platform tersebut. Dia juga ngeklaim teknologi AI bikin moderasi konten makin efektif. Tapi, banyak pengguna dan ahli keamanan yang masih ragu sama efektivitas sistem moderasi Roblox.
Di sisi lain, Baszucki juga bikin bingung dengan muji ide hipotetis “pasar prediksi dalam Roblox” yang ngelibatin Robux, mata uang virtual di dalam game. Ide ini langsung dikritik karena dianggap bisa micu perjudian dan eksploitasi terhadap anak-anak.
Kesimpulan
Kecaman terhadap Roblox soal keamanan anak ini nunjukkin perlunya tindakan yang lebih serius dan menyeluruh dari platform game online buat ngelindungin pengguna muda mereka. Pernyataan kontroversial CEO Roblox, David Baszucki, cuma memperparah situasi dan nunjukkin kurangnya sensitivitas terhadap isu yang penting banget ini.
Fitur pemindaian wajah yang dikenalin Roblox masih diraguin efektivitasnya dan bikin khawatir soal privasi data. Gugatan hukum dan kasus eksploitasi anak di Roblox jadi bukti nyata bahwa masalah keamanan di platform ini emang serius dan udah sistemik.
Masa depan Roblox tergantung sama kemampuannya buat ngatasin masalah keamanan yang ada dan ngebangun kepercayaan lagi sama pengguna dan orang tua. Harus ada transparansi, akuntabilitas, dan investasi yang signifikan dalam moderasi konten, perlindungan anak, dan pendidikan keamanan online. Kalau Roblox gagal ngelakuin ini, platform ini berisiko kehilangan kepercayaan pengguna dan ngadepin konsekuensi hukum yang lebih serius.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





