Stand Holder Phone Kelinci Cute Folding Dekstop Universal Portable
Stand HP/tablet imut dari plastik ABS, ringan & bisa diatur sudutnya. Cocok untuk nonton, meeting, atau kado. Tersedia warna pink, hitam, putih, biru.
Lihat ProdukSpilltekno – Seri terbaru Resident Evil, “Requiem,” ternyata punya cerita menarik di balik layar. Bayangkan, Capcom sempat kepikiran bikin game ini jadi pengalaman multiplayer open world! Tapi, ide itu nggak jadi kenyataan. Mereka akhirnya memutuskan balik lagi ke survival horror yang udah bikin nama Resident Evil melambung. Kenapa ya kira-kira mereka berubah pikiran secepat itu?
Speaker mini bluetooth 2 mic 1 karaoke Bluetooth 5.3 Set Mini Full Bass Portable Wireless (Dapat terhubung ke keponsel/komputer/TV)
Mikrofon karaoke TWS Bluetooth 5.3, duet nirkabel, baterai 2000mAh tahan 8 jam, fitur suara ajaib & penghapus vokal. Kompatibel HP, TF, AUX, USB. Spilltekno
Lihat ProdukKenapa Mode Multiplayer Dibatalkan?
Ternyata, keputusan buat ninggalin mode multiplayer open world itu bukan tanpa alasan yang kuat. Capcom mikir masak-masak, terutama soal kualitas horor yang pengen mereka suguhin ke para penggemar setia.
Horor yang Kurang Nendang?
Salah satu alasan utamanya adalah karena rasa takutnya jadi kurang greget. Produser Resident Evil Requiem, Masato Kumazawa, bilang kalo di versi multiplayer, tegangnya tuh nggak kerasa kayak Resident Evil biasanya. “Waktu masih multiplayer, bagian horornya terasa enteng banget,” katanya dalam wawancara. Menurutnya, meski seru, inti dari Resident Evil itu kan atmosfer mencekam yang bikin pemain bener-bener ketakutan.
Mereka pengen banget ngasih pengalaman yang otentik dan sesuai sama identitas Resident Evil sebagai game survival horror. Kumazawa dan timnya ngerasa kalo mode multiplayer bakal ngorbanin elemen penting itu demi gameplay yang lebih santai.
Apa Sih yang Penggemar Mau?
Alasan lain kenapa mereka balik ke single-player survival horror adalah karena Capcom ngerti banget apa yang diharapkan sama penggemar. Mereka sadar, sebagian besar fans Resident Evil pengen game yang bikin deg-degan, menantang, dan yang paling penting: bikin takut! “Saya yakin penggemar franchise ini pengen survival horror dan rasa takut. Itu nomor satu buat mereka,” tegas Kumazawa.
Ini nunjukkin kalo Capcom bener-bener dengerin dan berusaha memenuhi harapan komunitas penggemar Resident Evil. Mereka nggak cuma ikut-ikutan tren atau nyoba formula baru yang malah bisa ngerusak kualitas dan identitas game itu sendiri. Keputusan ini dianggap langkah yang tepat buat mastiin Resident Evil Requiem tetep relevan dan dicintai.
Elemen dari Konsep Awal yang Masih Dipakai
Meskipun ide multiplayer open world batal, bukan berarti semua yang udah dikembangin dibuang mentah-mentah. Kumazawa kasih bocoran kalo beberapa sisa ide dari konsep awal masih dipakai dan dimasukin ke versi final Resident Evil Requiem. Tapi, dia belum mau kasih tau detailnya.
“Beberapa ide dari konsep awal masih kami pertahankan, tapi belum bisa saya ungkap sekarang,” ujarnya, bikin penasaran para penggemar. Kira-kira gimana ya sisa-sisa konsep multiplayer ini bakal diwujudin dalam format single-player?
Mungkin elemen-elemen itu diubah biar tetep cocok sama gameplay survival horror. Misalnya, open world-nya mungkin jadi area yang lebih luas dan kompleks buat dijelajah, tapi tetep ada batasan dan tantangan yang sesuai genre. Atau, beberapa mekanik multiplayer, kayak co-op puzzles atau shared inventory, mungkin diadaptasi buat dimainin sendiri dengan bantuan karakter NPC atau lewat mekanisme khusus dalam game.
Fokus ke Protagonis Baru dan Horor Klasik
Sekarang, Resident Evil Requiem fokus ke cerita protagonis baru bernama Grace Ashcroft, seorang analis FBI yang kejebak dalam situasi bahaya dan dikejar-kejar monster. Karakter baru ini bawa angin segar buat Resident Evil, sekaligus ngasih kesempatan buat ngeksplor cerita dan latar belakang yang beda.
Selain protagonis baru, Resident Evil Requiem juga balik lagi ke mekanisme horor klasik yang udah jadi ciri khas seri ini. Pemain bisa ganti-ganti antara sudut pandang orang pertama dan ketiga, jadi lebih fleksibel buat menjelajah lingkungan dan ngelawan musuh. Mekanisme sembunyi juga balik lagi, jadi pemain bisa hindarin konfrontasi langsung sama monster dan pake strategi yang lebih pinter. Pemain juga bisa manfaatin lingkungan sekitar buat ngalihin perhatian musuh atau masang jebakan.
Dengan gabungan protagonis baru, mekanisme horor klasik, dan sisa-sisa elemen dari konsep multiplayer yang udah diubah, Resident Evil Requiem diharapkan bisa ngasih pengalaman survival horror yang seru, menantang, dan bikin puas para penggemar setia Resident Evil. Tanggal rilisnya emang belum diumumin, tapi penggemar udah nggak sabar nunggu kabar terbaru dan berharap bisa segera main Resident Evil Requiem dalam waktu dekat. Pengembangan yang matang dan fokus ke esensi survival horror diharapkan bisa memenuhi ekspektasi tinggi yang udah dibangun sama franchise Resident Evil selama bertahun-tahun.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel
Tablet PC Pro14 16GB+1024GB 11.6inci Tablet Android Layar Penuh Layar Besar Wifi 5G Dual SIM Dual Standby Tablet Anak-anak Belajar
Tablet 12" Android 13, RAM 16GB, dual SIM 4G/5G, layar IPS 2560x1600, kamera 64MP+32MP, baterai tahan hingga 10 jam, dukung OTG & ekspansi hingga 1TB.
Lihat Produk
