Spilltekno – Raspberry Pi, perusahaan yang dikenal dengan komputer mini dan platform open-source, kembali menghadirkan inovasi terbarunya dalam dunia kecerdasan buatan (AI).
Bersama dengan Sony Semiconductor Solutions (SSS), Raspberry Pi meluncurkan Raspberry Pi AI Camera, kamera pintar yang dirancang khusus untuk proyek AI berbasis vision.
Kolaborasi ini dimulai sejak 2023 dan produk hasil kerjasama tersebut akhirnya siap dipasarkan, membuka peluang baru bagi para pengembang di seluruh dunia.
Teknologi Canggih di Balik Raspberry Pi AI Camera
Salah satu aspek yang menonjol dari Raspberry Pi AI ini adalah penggunaan sensor canggih dari Sony, yaitu sensor IMX500 beresolusi 12,3 megapiksel.
Sensor ini didukung oleh mikrocontroller RP2040, sebuah komponen penting yang bertugas mengatur firmware jaringan syaraf tiruan (neural network) kamera.
Dengan teknologi ini, kamera mampu menjalankan pemrosesan gambar berbasis AI langsung di perangkat (onboard processing), tanpa memerlukan akselerator AI atau GPU tambahan.
Spesifikasi Utama Raspberry Pi AI Camera
- Resolusi: 12,3 MP
- Frame Rate: 10 fps untuk resolusi 4.056 x 3.040 piksel, 40 fps untuk resolusi 2.028 x 1.520 piksel
- Ukuran Kamera: 25 x 24 x 11,9 mm
- Cakupan Lensa: 76 derajat
- Pengaturan Fokus: Manual
- Harga: USD 70 (sekitar Rp 1 juta)
Dengan spesifikasi tersebut, Raspberry Pi AI ini sangat cocok untuk berbagai aplikasi berbasis AI, mulai dari pengenalan wajah, pengolahan citra hingga object detection.
Semua tugas tersebut dapat dilakukan tanpa perlu bergantung pada perangkat keras tambahan, yang biasanya dibutuhkan untuk pemrosesan AI.
Keunggulan Raspberry Pi AI Camera: Pengolahan Gambar Onboard
Keunggulan utama dari Raspberry Pi AI Camera terletak pada kemampuannya melakukan pemrosesan gambar secara onboard, mengurangi beban kerja perangkat Raspberry Pi yang digunakan.
Dalam proyek-proyek pengolahan gambar berbasis AI, biasanya diperlukan akselerator atau GPU untuk mempercepat proses komputasi.
