Spilltekno – PUBG Mobile, game battle royale yang digandrungi banyak orang, lagi kena masalah nih di Indonesia. Kabar soal kemungkinan diblokir pemerintah bikin para pemainnya langsung gelisah. Kenapa bisa begini? Rupanya, ini semua berawal dari kekhawatiran soal dampak negatif game online, yang kemudian memicu perdebatan seru di kalangan para gamer. Jadi, sebenarnya apa sih yang bikin PUBG Mobile terancam, dan gimana nasibnya nanti?
Kenapa PUBG Mobile Mau Diblokir?
Presiden Prabowo Khawatir Efek Negatif Game Online
Salah satu alasan utama kenapa pemerintah kepikiran blokir PUBG Mobile adalah karena efek negatif game online buat anak muda. Presiden Prabowo sendiri udah bilang kalau beliau khawatir banget sama pengaruh buruk game online, terutama soal perkembangan karakter dan perilaku anak-anak dan remaja. Katanya, kita perlu cari cara buat batasi dampak negatif ini, tapi jangan sampai menghilangkan manfaat positif dari teknologi.
Insiden di SMA Negeri 72 Jakarta Jadi Pemicu
Selain kekhawatiran tadi, ada juga insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta yang ikut bikin masalah ini makin serius. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sempat bilang kalau insiden itu mendorong Presiden Prabowo buat mikirin pembatasan penggunaan game online. “Beliau tadi menyampaikan bahwa, kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” ujarnya. Intinya, insiden ini nunjukkin kalau kita emang harus lebih perhatian sama potensi bahaya dari konten game yang nggak sesuai umur.
Kata Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
Ada Sistem Klasifikasi Game: Indonesia Game Rating System (IGRS)
Menanggapi kekhawatiran publik, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bilang kalau mereka berkomitmen buat awasin game online lewat Indonesia Game Rating System (IGRS). Jadi, sistem ini semacam panduan buat klasifikasi game berdasarkan umur dan kontennya. Tujuannya, biar setiap game yang beredar di Indonesia punya label yang jelas dan sesuai sama aturan perlindungan anak di dunia digital. “Sistem ini memastikan setiap gim memiliki label usia yang jelas dan sesuai dengan ketentuan pelindungan anak di ruang digital,” jelas Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi.
Pengawasan Konten Digital Lewat PP Nomor 17 Tahun 2025 (PP TUNAS)
Komdigi juga menekankan kalau pengawasan konten digital, termasuk game online kayak PUBG Mobile, itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak atau yang lebih dikenal sebagai PP TUNAS. Peraturan ini mengatur soal pengawasan peredaran konten digital, termasuk game online dan media sosial, buat mastiin keamanan anak-anak di dunia maya.
Yang Langgar Aturan, Bakal Kena Sanksi!
Nggak cuma itu, Komdigi juga bilang kalau penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang kedapatan nyebarin konten yang bahaya buat anak-anak bakal kena sanksi administratif. Mulai dari denda sampai pemutusan akses, sesuai sama peraturan yang berlaku. Tujuannya, biar ada efek jera dan PSE jadi lebih bertanggung jawab buat jaga konten yang aman buat anak-anak.
Gimana Cara Pengawasan dan Penindakan Konten Negatif?
Komdigi Aktif Tindak Konten Kekerasan dan Ujaran Kebencian
Kementerian Komdigi juga aktif banget buat nindaklanjuti konten yang mengandung unsur kekerasan, ujaran kebencian, atau yang bisa mendorong perilaku berisiko di platform digital. Pengawasan ini nggak cuma buat game online tertentu aja, tapi juga buat semua platform dan game online yang punya konten yang nggak sesuai buat anak-anak.
Dasar Hukumnya: UU ITE, PP PSTE, dan Permen Kominfo Nomor 5 Tahun 2020
Nah, tindakan pengawasan dan penindakan konten negatif ini dasarnya dari Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE), dan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020. Semua peraturan ini ngasih landasan hukum yang kuat buat Komdigi buat ngambil tindakan tegas terhadap pelanggaran di dunia digital. “Setiap bentuk konten yang memuat kekerasan, ujaran kebencian, atau mendorong perilaku berisiko akan ditindaklanjuti sesuai kewenangan Komdigi berdasarkan UU ITE, PP PSTE, dan Permen Kominfo Nomor 5 Tahun 2020,” tegas Alexander Sabar.
Apa Dampaknya Kalau PUBG Mobile Beneran Diblokir?
Para Gamer Jadi Resah
Rencana pemblokiran PUBG Mobile ini jelas bikin para gamer di Indonesia jadi resah. Banyak yang khawatir kalau pemblokiran ini bakal ngilangin sumber hiburan dan interaksi sosial mereka. Soalnya, PUBG Mobile itu bukan cuma sekadar game, tapi juga platform buat komunitas buat ngumpul, berkompetisi, dan cari teman.
Ada Alternatif Lain Nggak Sih?
Di tengah ketidakpastian ini, para gamer berharap pemerintah bisa mempertimbangkan alternatif lain selain pemblokiran. Beberapa solusi yang mungkin bisa ditempuh antara lain peningkatan pengawasan konten, penerapan filter umur yang lebih ketat, dan edukasi soal penggunaan game online yang bijak. Harapannya, kolaborasi antara pemerintah, pengembang game, dan komunitas gamer bisa menghasilkan solusi yang konstruktif dan berkelanjutan. Walaupun belum ada keputusan final, isu pemblokiran PUBG Mobile ini jadi pengingat penting soal perlunya keseimbangan antara kebebasan berekspresi di dunia digital dan perlindungan generasi muda dari konten negatif. Jadi, masa depan PUBG Mobile di Indonesia sekarang ada di tangan pemerintah. Semoga aja keputusan yang diambil nanti bisa mempertimbangkan kepentingan semua pihak.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





