Momen yang tepat untuk brand owner bekerjasama dengan mereka adalah:
- Saat ingin bekerjasama dengan kolaborator yang otentik namun sudah memiliki pengalaman kolaboratif dengan brand
- Saat ingin memprioritaskan engagement dibandingkan reach
- Saat brand memiliki budget diluar produk semata
Mid Tier-Influencers
Mid Tier-influencers memiliki reach yang lebih tinggi dari nano dan micro-influencers, namun biasanya, engagement rate mulai menurun di tier ini, tergantung dengan network dan kategori yang disasar.
Secara praktis, Mid Tier-influencers adalah Full time influencers, sedangkan nano dan micro-influencers hanya menjadikan social media mereka sebagai side jobs, di tier ini, biasanya influencers juga sudah memiliki manager.
Kapan brand kamu harus bekerjasama dengan mereka:
- Saat ingin mengadakan giveaway, membuat konten takeover / kolaboratif brand, tujuannya adalah untuk mendapatkan banyak followers baru dan meningkatkan engagement
- Saat ingin memprioritaskan reach
- Saat ingin bekerjasama dengan influencers yang lebih fokus dan tidak terhalang pekerjaan lain
Macro-Influencers
Di tier ini biasanya influencer sudah dianggap seleb internet, followers yang banyak berarti reach yang lebih banyak juga, tetapi reach yang besar bukan berarti konversi yang besar, macro-influencer bisa menghasilkan ROI yang baik, itu betul. Tetapi bisa juga brand kamu menyentuh target audiens yang tidak tertarik.