Startup drone pertanian ini tidak hanya fokus pada penyemprotan dan pemetaan, tetapi juga berkomitmen untuk membawa pertanian ke era digital dengan memanfaatkan teknologi drone di seluruh siklus pertanian dan panen.
Mengutip informasi dari Tech in Asia, Terra Agri memiliki target penjualan senilai 5 miliar yen (US$33,8 juta) dari penyemprotan dan pemetaan pada tahun 2025. Angka ini terbilang fantastis. Pertimbangannya adalah Indonesia dan Malaysia menguasai sekitar 80% produksi minyak kelapa sawit global, potensi pasar sangat besar.
Bagaimana Peran Drone dalam Program Food Estate
Dalam mengelola pertanian dan perkebunan berskala besar, teknologi menjadi senjata utama untuk mengatasi tantangan aksesibilitas. Sebagai contoh, perkebunan kelapa sawit yang dapat tumbuh hingga 24 meter menjadi arena yang sulit dijangkau secara manual.
Bagaimana mungkin kita dapat menyemprotkan pestisida atau menyebarkan pupuk secara efektif di antara pelepah daun yang rapat dengan tinggi pohon yang menjulang?
Penyemprotan Pestisida
Drone sprayer pertanian menjadi jawaban atas tantangan ini. Dengan nozzle yang dipasang di bagian mulut drone, drone pertanian dapat mencapai titik-titik sulit di perkebunan dan menyemprotkan cairan pestisida sesuai kebutuhan.