Scroll untuk baca artikel
Sains

Otak Kita Bisa Tertipu Warna dan Ini Penjelasannya

4
×

Otak Kita Bisa Tertipu Warna dan Ini Penjelasannya

Share this article

Spilltekno – Pernah nggak sih kamu lagi asik scrolling Instagram, terus lihat foto baju yang kayaknya biru, eh temenmu bilang warnanya emas? Atau sebaliknya? Nah, itu dia salah satu contoh gimana otak kita kadang “dibohongin” sama warna. Seriusan deh, ini bukan cuma soal selera, tapi ada penjelasan ilmiahnya!

Kenapa sih kok bisa gitu? Padahal kan, ya, warna itu harusnya jelas ya? Ternyata, eh ternyata, cara otak kita memproses warna itu nggak sesederhana kayak kita ngeliat pelangi. Ada banyak faktor yang ikut campur, bikin persepsi kita soal warna jadi beda-beda.

Salah satu faktornya adalah cahaya. Warna suatu benda itu sebenarnya adalah warna yang dipantulkan benda itu ke mata kita. Tapi, cahaya yang menerangi benda itu juga punya warna sendiri. Jadi, otak kita tuh kayak berusaha “menebak” warna asli benda itu dengan menghilangkan warna cahaya sekitar.

Nah, proses “menebak” inilah yang kadang bikin error. Apalagi kalau cahayanya nggak jelas, atau mata kita lagi capek. Makanya, kadang kita bisa lihat warna yang beda dari orang lain. Pernah ngalamin kan? Pasti pernah deh!

Selain cahaya, konteks juga berpengaruh banget. Warna di samping warna lain bisa bikin persepsi kita berubah. Coba deh bandingkan warna abu-abu di atas background putih sama abu-abu di atas background hitam. Pasti beda kan kelihatannya? Padahal warnanya sama persis!

Ini kayak ilusi optik gitu deh. Otak kita kayak “membandingkan” warna itu dengan warna sekitarnya, terus bikin kesimpulan yang kadang salah. Makanya, jangan heran kalau kamu lihat warna yang beda di tempat yang beda.

Nggak cuma itu, pengalaman pribadi juga ikut main. Kita punya asosiasi warna yang beda-beda, tergantung budaya, lingkungan, dan memori kita. Misalnya, warna merah buat sebagian orang bisa berarti berani, tapi buat yang lain bisa berarti bahaya.

Jadi, persepsi warna itu subjektif banget. Nggak ada yang benar-benar mutlak. Makanya, jangan heran kalau ada debat kusir soal warna baju di internet. Seriusan, hal kayak gini emang bisa bikin heboh!

Terus, kenapa sih otak kita repot-repot “menebak” warna? Kenapa nggak langsung aja ngelihat apa adanya? Nah, ini dia bagian menariknya. Otak kita tuh pengen “membantu” kita untuk melihat dunia dengan lebih konsisten.

Bayangin aja kalau setiap kali cahaya berubah, warna semua benda juga ikut berubah. Pasti pusing kan? Makanya, otak kita berusaha “menstabilkan” persepsi warna kita, biar kita nggak bingung. Padahal, ya itu tadi, kadang malah bikin kita salah lihat.

Proses ini disebut juga dengan “color constancy”. Jadi, otak kita tuh kayak punya “memori” soal warna, terus berusaha menyesuaikan apa yang kita lihat dengan “memori” itu. Makanya, kadang kita bisa lihat warna yang sama walaupun cahayanya beda.

Baca Juga:  Penemuan Pemakaman Kuno di Gereja Saint Philibert yang Mengungkap Jejak Sejarah

Tapi, ya itu tadi, kadang “memori” itu juga bisa salah. Apalagi kalau kita lagi fokus banget sama sesuatu, atau lagi stres. Makanya, penting banget buat istirahat yang cukup, biar mata dan otak kita nggak kelelahan.

Oh iya, ada juga faktor umur lho. Seiring bertambahnya usia, kemampuan kita melihat warna juga bisa berubah. Lensa mata kita bisa menguning, yang bikin kita jadi lebih susah melihat warna biru. Makanya, orang tua kadang lebih suka warna-warna yang cerah.

Terus, ada juga penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi persepsi warna kita. Misalnya, buta warna. Orang yang buta warna nggak bisa membedakan warna-warna tertentu, kayak merah dan hijau. Ini karena ada masalah di sel-sel retina mereka.

Nah, ngomong-ngomong soal retina, di situlah semua keajaiban itu terjadi. Retina kita punya dua jenis sel: sel batang (rods) dan sel kerucut (cones). Sel batang lebih sensitif terhadap cahaya, tapi nggak bisa membedakan warna. Sel kerucut lebih sensitif terhadap warna, tapi butuh cahaya yang lebih terang.

Kita punya tiga jenis sel kerucut: yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Kombinasi dari ketiga warna ini bisa menghasilkan semua warna yang kita lihat. Tapi, kalau salah satu sel kerucut ini nggak berfungsi dengan baik, kita bisa jadi buta warna.

Terus, gimana caranya biar kita nggak ketipu sama warna? Ya, sebenarnya nggak ada cara yang pasti sih. Tapi, ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Misalnya, coba lihat warna itu di tempat yang cahayanya netral. Jangan lihat di bawah lampu neon atau lampu kuning.

Terus, coba bandingkan warna itu dengan warna lain. Apakah warnanya kelihatan sama atau beda? Kalau beda, mungkin kamu lagi ketipu sama konteks. Dan yang paling penting, jangan terlalu serius. Kalau kamu lihat warna yang beda dari orang lain, ya udah, nggak usah diperdebatkan.

Yang penting adalah kita bisa saling menghargai perbedaan persepsi. Toh, setiap orang punya pengalaman dan asosiasi warna yang beda-beda. Makanya, debat soal warna baju itu sebenarnya nggak penting-penting amat.

Tapi, ya, nggak bisa dipungkiri juga sih, kadang debat kayak gitu tuh seru juga. Apalagi kalau kita bisa belajar sesuatu dari situ. Misalnya, kita jadi tahu gimana otak kita bekerja, atau gimana cahaya mempengaruhi persepsi kita.

Terus, apa hubungannya semua ini dengan teknologi? Nah, ini dia bagian menariknya lagi. Teknologi juga bisa mempengaruhi persepsi warna kita. Misalnya, layar smartphone atau monitor kita. Setiap layar punya kalibrasi warna yang beda-beda.

Makanya, warna yang kamu lihat di layar smartphone-mu bisa beda dengan warna yang kamu lihat di layar laptop-mu. Apalagi kalau kamu pakai mode “night shift” atau filter biru. Warna jadi makin aneh deh.

Baca Juga:  Tumpahan Minyak di Laut Hitam Membawa Malapetaka Ekologis

Terus, gimana caranya biar warna di layar kita akurat? Nah, ada alat yang namanya “colorimeter”. Alat ini bisa mengukur warna yang ditampilkan di layar kita, terus menyesuaikannya agar sesuai dengan standar warna yang benar. Tapi, ya, alat ini lumayan mahal sih.

Kalau kamu nggak mau repot, kamu bisa coba kalibrasi warna layar kamu secara manual. Di Windows atau macOS, ada pengaturan untuk menyesuaikan warna layar. Tapi, ya, ini butuh ketelitian dan mata yang jeli. Kalau salah setting, warna malah jadi makin aneh.

Selain layar, kamera juga bisa mempengaruhi persepsi warna kita. Setiap kamera punya sensor warna yang beda-beda. Makanya, foto yang diambil dengan kamera smartphone bisa beda dengan foto yang diambil dengan kamera DSLR.

Apalagi kalau kamu pakai filter atau efek di kamera. Warna jadi makin nggak jelas deh. Makanya, kalau kamu pengen warna yang akurat, jangan pakai filter atau efek yang berlebihan. Cukup pakai sedikit editing aja, biar warnanya tetap natural.

Terus, gimana caranya biar kita bisa ngelihat warna dengan lebih baik? Ya, sebenarnya nggak ada cara yang ajaib sih. Tapi, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Misalnya, jaga kesehatan mata kamu. Jangan terlalu lama menatap layar, istirahat yang cukup, dan makan makanan yang sehat.

Terus, coba latih mata kamu untuk membedakan warna. Kamu bisa coba main game atau aplikasi yang melatih kemampuan membedakan warna. Atau, kamu bisa coba lihat lukisan atau foto dengan warna yang kompleks.

Dan yang paling penting, jangan pernah berhenti belajar. Dunia warna itu luas banget. Selalu ada hal baru yang bisa kita pelajari. Makanya, teruslah bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Siapa tahu, kamu bisa jadi ahli warna suatu hari nanti.

Jadi, intinya adalah, otak kita memang bisa tertipu warna. Tapi, itu bukan berarti kita harus selalu curiga sama apa yang kita lihat. Justru, dengan memahami bagaimana otak kita bekerja, kita bisa lebih menghargai keindahan dan kompleksitas warna.

Pernah nggak sih kamu lagi pilih warna cat rumah, terus bingung banget mau pilih warna apa? Nah, sekarang kamu tahu kan kenapa susah banget milih warna. Otak kita tuh kayak lagi main tebak-tebakan sama warna.

Tapi, ya, justru itu yang bikin seru. Warna itu bukan cuma soal angka atau kode. Warna itu soal emosi, pengalaman, dan asosiasi pribadi. Makanya, jangan takut untuk bereksperimen dengan warna. Siapa tahu, kamu bisa menemukan warna yang benar-benar merepresentasikan dirimu.

Kalau kamu lagi cari inspirasi warna, coba deh lihat alam sekitar. Alam itu penuh dengan warna-warna yang indah dan menenangkan. Kamu bisa lihat warna langit, warna daun, warna bunga, atau warna air.

Baca Juga:  Terungkap! Alasan Sebenarnya Serangga Suka Berkerumun di Lampu

Terus, coba perhatikan gimana warna-warna itu berinteraksi satu sama lain. Warna apa yang cocok dengan warna apa? Warna apa yang bikin kamu merasa senang? Warna apa yang bikin kamu merasa sedih?

Dengan memperhatikan alam sekitar, kamu bisa belajar banyak tentang warna. Kamu bisa belajar bagaimana warna bisa mempengaruhi emosi kita, bagaimana warna bisa menciptakan suasana yang berbeda, dan bagaimana warna bisa membuat kita merasa lebih hidup.

Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan warna. Warna itu bisa mengubah dunia kita. Warna itu bisa membuat kita merasa lebih bahagia, lebih kreatif, dan lebih terinspirasi. Makanya, cintailah warna, dan biarkan warna mewarnai hidupmu.

Dan ingat, kalau kamu lihat warna yang beda dari orang lain, jangan langsung ngejudge. Mungkin aja otak kamu lagi main-main. Atau mungkin aja, kamu punya persepsi warna yang unik dan spesial. Siapa tahu?

Yang penting adalah kita bisa saling menghargai perbedaan. Toh, dunia ini akan lebih indah kalau kita bisa melihatnya dari berbagai sudut pandang. Termasuk sudut pandang warna. Jadi, nikmatilah warna, dan biarkan warna membawa kebahagiaan dalam hidupmu.

Kalau kamu masih penasaran soal warna, coba deh cari artikel atau buku tentang teori warna. Ada banyak banget ilmu yang bisa kamu pelajari. Misalnya, tentang lingkaran warna, tentang harmoni warna, tentang psikologi warna, dan tentang sejarah warna.

Dengan belajar tentang teori warna, kamu bisa lebih memahami bagaimana warna bekerja, dan bagaimana kamu bisa menggunakan warna untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, untuk membuat desain yang menarik, untuk menciptakan suasana yang nyaman, atau untuk menyampaikan pesan yang kuat.

Tapi, ya, jangan terlalu terpaku sama teori juga. Yang paling penting adalah intuisi dan kreativitasmu. Coba deh bereksperimen dengan warna, dan lihat apa yang terjadi. Siapa tahu, kamu bisa menemukan kombinasi warna yang belum pernah ada sebelumnya.

Dan ingat, nggak ada aturan yang baku dalam dunia warna. Yang penting adalah kamu merasa nyaman dan bahagia dengan warna yang kamu pilih. Jadi, jangan takut untuk melanggar aturan. Jadilah dirimu sendiri, dan biarkan warnamu bersinar.

Semoga artikel ini bisa memberikan kamu sedikit pencerahan soal kenapa otak kita bisa tertipu warna. Intinya sih, warna itu subjektif dan kompleks. Jangan terlalu dipikirin, nikmatin aja! Kalau kamu punya pengalaman unik soal warna, share ya! Penasaran banget deh pengen denger. Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *