Spilltekno – Dalam perkembangan teknologi terbaru, tiga operator seluler besar di Indonesia—Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo Hutchison—sudah mulai melakukan uji coba registrasi SIM card menggunakan teknologi biometrik.
Teknologi ini memanfaatkan pengenalan wajah (face recognition) sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan dalam pendaftaran kartu SIM. Namun, Smartfren sebagai salah satu operator terkemuka di Indonesia tampaknya belum sepenuhnya mengikuti langkah ini. Mengapa demikian?
Komitmen Smartfren dalam Mendukung Registrasi Biometrik
President Director Smartfren, Merza Fachys, menegaskan bahwa Smartfren berkomitmen penuh untuk mendukung setiap upaya yang bertujuan mencegah penyalahgunaan nomor seluler.
Dalam sebuah wawancara, Merza menyatakan bahwa penerapan teknologi biometrik, baik melalui pengenalan wajah maupun sidik jari, sangat penting untuk memastikan bahwa pendaftaran SIM card benar-benar dilakukan oleh pemilik identitas yang sah.
“Registrasi kartu SIM yang lebih akurat menggunakan biometrik akan sangat bermanfaat dalam memastikan bahwa pendaftaran dilakukan oleh orang yang berhak,” kata Merza.
Namun, Merza juga menambahkan bahwa Smartfren belum melakukan uji coba skala besar untuk penerapan teknologi ini. Meskipun mereka terus melakukan uji coba terbatas, Smartfren masih dalam tahap persiapan untuk memperluas skala uji coba ini.
Menurut Merza, Smartfren akan siap meluncurkan registrasi biometrik secara menyeluruh di seluruh Indonesia begitu semua operator menyepakati penerapannya.
Tantangan dalam Implementasi Teknologi Biometrik
Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh operator, termasuk Smartfren, dalam mengimplementasikan registrasi biometrik. Salah satu tantangan terbesar adalah akses ke data biometrik kependudukan nasional yang memadai.
Merza mengungkapkan bahwa agar proses registrasi biometrik berjalan dengan lancar, akses data ini seharusnya tidak dikenakan biaya, mengingat hal ini merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah dan operator untuk mencegah kejahatan melalui fasilitas telekomunikasi.
Tantangan lainnya adalah ketersediaan teknologi di masyarakat. Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Wayan Toni Supriyanto, mengatakan bahwa meskipun teknologi biometrik bisa meningkatkan akurasi data pelanggan, masih ada proses panjang sebelum aturan ini bisa diterapkan secara menyeluruh.
Salah satu masalah yang dihadapi adalah tidak semua masyarakat Indonesia memiliki smartphone yang mendukung teknologi pengenalan wajah.
“Kami menunggu kesiapan dari masyarakat dan koordinasi dengan Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri) sebelum meluncurkan registrasi biometrik secara penuh,” ujar Wayan.
Manfaat dari Registrasi SIM Card Biometrik
Teknologi biometrik dalam registrasi SIM card menjanjikan peningkatan keamanan yang signifikan. Dengan teknologi ini, pelanggan tidak hanya mengandalkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK), tetapi juga validasi tambahan berupa pengenalan wajah.
Langkah ini diharapkan dapat mengatasi berbagai penipuan dalam registrasi prabayar, di mana nomor-nomor yang tidak sah digunakan oleh pihak lain.
“Dengan face recognition, kita bisa memastikan bahwa nomor tidak dapat disalahgunakan oleh orang lain,” tambah Wayan.
Kapan Smartfren Akan Mulai Mengikuti?
Sementara tiga operator besar lainnya sudah melakukan uji coba, Smartfren terus melakukan persiapan. Merza menyatakan bahwa Smartfren akan terus memperluas uji coba biometrik sehingga mereka dapat sepenuhnya siap saat registrasi biometrik ini diberlakukan oleh semua operator.
Namun, waktu pastinya belum ditentukan, karena proses penerapan peraturan masih dalam tahap persiapan dan menunggu kesiapan masyarakat serta teknologi yang diperlukan.
Registrasi SIM card menggunakan teknologi biometrik, khususnya dengan pengenalan wajah, adalah langkah maju yang penting dalam meningkatkan keamanan data pelanggan seluler di Indonesia.
Meski operator lain sudah melakukan uji coba, Smartfren tampaknya masih berada dalam tahap persiapan dan terus bekerja untuk memastikan kesiapan mereka dalam mengimplementasikan teknologi ini secara menyeluruh.
Ke depannya, kita dapat berharap bahwa semua operator, termasuk Smartfren, akan meluncurkan registrasi biometrik ini untuk memastikan bahwa setiap nomor seluler yang didaftarkan benar-benar aman dan sah. Spilltekno
Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News