Mengapa Kita Tak Bisa Ingat Masa Kecil Saat Masih Bayi

ℹ️

Sarung Jempol Gaming AP King | Accessories Finger Sleeve Mobile Legend & Free Fire By Andra ST

Sarung Jempol Gaming AP King | Accessories Finger Sleeve Mobile Legend & Free Fire By Andra ST

Sarung jempol gaming anti slip, nyaman & presisi tinggi. Bikin main FF & ML makin akurat, auto headshot! Produk eksklusif dari Andra ST.

Lihat Produk

Spilltekno – Spilltekno – Pernah nggak sih kamu kepikiran, kenapa ya kita nggak bisa ingat apa-apa pas masih bayi? Seriusan, kayaknya misteri banget, kan? Padahal kan kita pernah ada di sana, makan, tidur, nangis… pokoknya full experience bayi deh. Tapi begitu gede, yang diinget cuma foto-foto atau cerita dari orang tua. Aneh kan?

Kenapa ya otak kita kayak nge-reset sendiri pas masih kecil? Padahal kan masa-masa itu kayaknya penting banget buat perkembangan kita. Apa jangan-jangan ada konspirasi tersembunyi yang disembunyikan dari kita? Ya, walaupun kedengarannya agak lebay sih. Tapi penasaran juga kan?

ℹ️

Tablet PC Pro14 16GB+1024GB 11.6inci Tablet Android Layar Penuh Layar Besar Wifi 5G Dual SIM Dual Standby Tablet Anak-anak Belajar

Tablet PC Pro14 16GB+1024GB 11.6inci Tablet Android Layar Penuh Layar Besar Wifi 5G Dual SIM Dual Standby Tablet Anak-anak Belajar

Tablet 12" Android 13, RAM 16GB, dual SIM 4G/5G, layar IPS 2560x1600, kamera 64MP+32MP, baterai tahan hingga 10 jam, dukung OTG & ekspansi hingga 1TB.

Lihat Produk

Nah, jadi gini. Ada beberapa alasan ilmiah kenapa kita nggak bisa mengingat masa kecil saat masih bayi. Salah satunya ada hubungannya sama perkembangan otak kita. Otak bayi itu masih dalam tahap pembangunan, kayak lagi nyusun Lego raksasa gitu deh. Belum semua bagiannya berfungsi sempurna.

Salah satu bagian otak yang penting buat ingatan jangka panjang adalah hippocampus. Nah, hippocampus ini pada bayi belum berkembang sepenuhnya. Jadi, ya wajar aja kalau ingatan kita nggak bisa kesimpan dengan baik. Ibaratnya kayak harddisk yang belum siap dipakai gitu deh.

Selain itu, cara bayi memproses informasi juga beda banget sama orang dewasa. Bayi itu lebih fokus sama pengalaman sensorik langsung, kayak rasa, bau, suara. Mereka belum punya kemampuan buat menyusun narasi atau cerita yang koheren tentang pengalaman mereka. Jadi, ya susah buat diingat.

Pernah nggak sih kamu denger istilah “amnesia masa kanak-kanak”? Nah, ini dia istilah ilmiah buat fenomena lupa ingatan masa kecil ini. Sebenarnya sih, amnesia masa kanak-kanak ini normal banget kok. Hampir semua orang ngalamin. Jadi, kamu nggak sendirian!

Tapi, bukan berarti kita bener-bener lupa total sama masa kecil kita ya. Ada beberapa ingatan implisit yang mungkin masih tersimpan di alam bawah sadar kita. Misalnya, rasa nyaman sama suara tertentu, atau ketakutan tanpa alasan yang jelas. Itu bisa jadi sisa-sisa ingatan masa kecil yang terpendam.

Jadi gini, ingatan itu kayak bangunan yang dibangun bertahap. Nah, pas masih bayi, fondasi bangunan ingatan kita itu belum kuat. Makanya, begitu kita dewasa, bangunan itu runtuh dan kita nggak bisa lagi mengingatnya dengan jelas. Sedih juga ya, padahal pengen banget lihat diri sendiri pas masih bayi.

Bayangin deh, kalau kita bisa mengingat semua pengalaman kita sejak bayi, pasti hidup kita bakal penuh banget. Mungkin kita bakal jadi lebih bijaksana, lebih sabar, atau malah jadi gila karena terlalu banyak informasi yang harus diproses. Mungkin ya, mungkin juga nggak.

Tapi yang jelas, ketidakmampuan kita mengingat masa kecil saat masih bayi itu ada alasannya. Bukan cuma karena otak kita belum siap, tapi juga karena pengalaman kita sebagai bayi itu beda banget sama pengalaman kita sebagai orang dewasa. Kita belum punya kerangka berpikir yang sama.

Waktu kecil, kita belajar banyak hal dengan cara yang beda. Kita belajar bahasa, berjalan, berinteraksi sosial. Semua itu proses yang kompleks dan butuh banyak energi. Mungkin otak kita memutuskan buat fokus sama pembelajaran itu daripada nyimpen ingatan yang nggak terlalu penting.

Mungkin juga, ingatan masa kecil itu terlalu emosional buat kita. Bayi kan perasaannya masih labil banget, kadang seneng banget, kadang sedih banget. Kalau semua perasaan itu kesimpen dengan jelas, mungkin kita bakal kewalahan menghadapinya pas dewasa.

Jadi, intinya sih, jangan terlalu dipusingin kenapa kita nggak bisa inget masa kecil. Yang penting adalah kita menikmati hidup kita sekarang dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang kita alami. Masa lalu biarlah jadi masa lalu. Fokus sama masa depan!

Kalau dipikir-pikir sih, ada banyak hal kecil yang bikin kamu harus mikir dua kali. Entah itu desainnya, speknya, harganya, atau ya… apa kamu bener-bener butuh aja buat tahu kenapa kita nggak bisa mengingat masa kecil saat masih bayi.

Pernah nggak sih kamu ngerasa penasaran banget sama masa lalu kamu? Pengen tahu apa aja yang udah kamu lewatin, siapa aja yang udah kamu temuin. Ya, walaupun kadang malah bikin tambah bingung sih kalau inget masa lalu.

Aku sempat mikir, masa sih nggak ada cara buat nginget masa kecil kita? Eh tapi pas nyari-nyari info, ternyata emang susah banget. Otak kita emang kayaknya punya sistem perlindungan sendiri buat ngelindungi kita dari ingatan yang terlalu menyakitkan atau terlalu membingungkan.

Kalau aku sih biasanya ngintip dulu buku album foto keluarga (atau video jaman dulu 😅), baru mikir kenapa aku gak bisa inget apa-apa. Kamu juga gitu, nggak? Jadi, ya udah deh, pasrah aja.

Tapi, bukan berarti kita nggak bisa belajar apa-apa dari masa kecil kita ya. Kita bisa belajar dari cerita-cerita orang tua kita, dari foto-foto kita, dari benda-benda yang kita simpan sejak kecil. Semua itu bisa jadi petunjuk tentang siapa kita sebenarnya.

Biasanya, orang tua kita suka nyimpen barang-barang kenangan dari masa kecil kita. Kayak baju bayi, mainan, atau surat-surat dari teman-teman kita. Barang-barang itu bisa jadi pemicu ingatan yang terpendam. Cobain deh bongkar-bongkar lemari lama.

Gue pernah iseng nanya sama orang tua tentang masa kecil gue—eh ternyata banyak cerita lucu yang gue nggak tau. Kocak sih. Kadang tuh orang tua suka nyimpen cerita-cerita yang bikin kita malu, tapi ya tetep aja pengen denger.

Ngomong-ngomong soal itu, aku jadi inget sesuatu yang agak nyambung… meskipun nggak terlalu, tapi penting juga sih. Yaitu, jangan terlalu terpaku sama masa lalu. Masa lalu itu penting, tapi masa depan juga nggak kalah penting.

Kayaknya tadi udah aku bilang ya? Tapi gapapa, ini worth buat diulang. Jangan biarkan masa lalu menghantuimu. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan motivasi untuk menjadi lebih baik di masa depan.

Hmm… aku juga nggak yakin sih, tapi kayaknya emang begitu. Hidup itu kan perjalanan yang panjang. Kita nggak bisa terus-terusan ngeliat ke belakang. Kita harus terus maju dan menatap masa depan dengan optimis.

Ya ampun, baru ngeh sekarang… ternyata banyak banget hal yang bisa kita pelajari dari masa kecil kita. Walaupun kita nggak bisa mengingatnya dengan jelas, tapi pengaruhnya tetap ada dalam diri kita.

Lho kok bisa gitu ya? Ya, karena masa kecil itu adalah fondasi dari kepribadian kita. Semua pengalaman yang kita alami di masa kecil membentuk siapa kita saat ini. Jadi, hargai masa kecilmu.

Sebenernya ini nggak terlalu penting sih, tapi kadang malah itu yang bikin beda. Kita semua punya cerita masa kecil yang unik dan menarik. Cerita itu adalah bagian dari identitas kita. Jangan pernah melupakannya.

Eh tapi bentar, ini menarik deh… ternyata ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kita bisa meningkatkan kemampuan mengingat masa kecil kita dengan cara tertentu. Misalnya, dengan melakukan hipnosis atau terapi regresif.

Tapi, aku juga nggak nyaranin kamu buat ngelakuin itu sih. Karena terapi semacam itu bisa jadi berbahaya dan menimbulkan trauma baru. Mendingan terima aja kenyataan bahwa kita nggak bisa mengingat semua hal yang terjadi di masa lalu.

Sebelum aku lupa, ini juga penting banget. Jangan pernah membandingkan diri kamu dengan orang lain. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Jangan iri sama orang yang bisa mengingat masa kecilnya dengan jelas.

Intinya sih kayak… ya gitu, kamu pasti ngerti maksudnya deh. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Fokus aja sama kelebihan yang kamu punya dan berusaha untuk mengembangkannya.

Bukan berarti ini jelek ya, cuma… ya, ada aja gitu rasanya kalau nggak bisa inget masa kecil. Tapi ya sudahlah, yang penting kita bahagia dan sehat selalu. Itu aja udah cukup kok.

Ya udah deh, gue udahan dulu nulisnya. Kalau kamu ada pengalaman beda, kabarin ya—penasaran juga. Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaanmu tentang mengapa kita tak bisa ingat masa kecil saat masih bayi. Spilltekno