Scroll untuk baca artikel
Sains

Megastruktur Misterius di Bawah Samudra Pasifik: Bukti Lautan Purba dari Zaman Dinosaurus

22
×

Megastruktur Misterius di Bawah Samudra Pasifik: Bukti Lautan Purba dari Zaman Dinosaurus

Sebarkan artikel ini
Megastruktur Misterius di Bawah Samudra Pasifik Bukti Lautan Purba dari Zaman Dinosaurus

Spilltekno – Ilmuwan dari University of Maryland baru-baru ini membuat penemuan yang mengguncang dunia geologi: sebuah struktur misterius yang terletak jauh di bawah Samudra Pasifik.

Struktur ini diyakini merupakan sisa dari samudra purba yang ada pada zaman dinosaurus.

Menggunakan data seismik, para peneliti mengidentifikasi bagian Bumi yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana Bumi bagian dalam memengaruhi permukaan bumi, terutama di kawasan Lempeng Nazca yang berada di bawah Amerika Selatan.

Dengan pemahaman mendalam tentang dinamika subduksi lempeng dan bagaimana kerak Bumi terus bergerak sepanjang waktu geologis, penemuan ini memberi kita pandangan yang lebih jelas mengenai masa lalu planet ini.

Mantel Bumi: Dinamika di Balik Permukaan

Sebagian besar volume Bumi terdiri dari lapisan batuan silikat panas yang disebut mantel. Lapisan ini berada di antara kerak luar yang tipis dan dingin serta inti yang sangat panas di pusat Bumi.

Mantel berfungsi sebagai mesin yang mendorong pergerakan lempeng Bumi, melalui siklus konveksi yang sangat lambat.

Proses ini melibatkan material padat dan dingin yang tenggelam ke bagian yang lebih dalam dari Bumi yang lebih panas, dalam mekanisme yang disebut subduksi.

Proses ini telah berlangsung selama jutaan tahun, membentuk geografi dan struktur planet kita.

Di bawah Pasifik, pergerakan ini telah menciptakan salah satu punggungan samudra yang tumbuh paling cepat di dunia, yaitu East Pacific Rise.

Baca Juga:  Kecebong Purba Berukuran Raksasa, Bukti Gigantisme di Zaman Dulu

Namun, di bawah lempeng ini, para ilmuwan menemukan sesuatu yang lebih dalam dan lebih tua: struktur yang berasal dari zaman dinosaurus.

Penemuan Struktur Purba: Dasar Laut Trias yang Tersubduksi

Dengan menggunakan teknologi peta seismik, para peneliti menemukan bahwa di bawah Lempeng Nazca, terdapat struktur aneh yang tenggelam ke dalam Bumi dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan.

Struktur ini tampaknya lebih padat dan lebih dingin dibandingkan dengan daerah sekitarnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa ada sisa-sisa dasar laut purba yang masih tersimpan di dalam mantel, meskipun telah terperangkap selama lebih dari 250 juta tahun.

Material ini tidak meleleh sepenuhnya seperti bagian mantel di sekitarnya, sehingga menciptakan anomali geologi yang disebut super plume.

Ini adalah hasil dari interaksi langsung antara lempeng yang tersubduksi dan mantel yang lebih dalam, menciptakan pergerakan yang lebih lambat dan bentuk struktur yang tidak biasa.

Zona Transisi Mantel: Penghalang bagi Material yang Tenggelam

Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa zona transisi di dalam mantel Bumi dapat bertindak sebagai penghalang bagi material yang tenggelam, memperlambat pergerakannya.

Ini berarti bahwa lapisan ini tidak homogen, melainkan memiliki variasi dalam hal kepadatan dan suhu yang memengaruhi bagaimana material bergerak melalui mantel.

Di kawasan Lempeng Nazca, material yang tenggelam diperkirakan bergerak hanya setengah dari kecepatan yang seharusnya.

Ini memberikan bukti bahwa mantel Bumi memiliki lebih banyak kompleksitas daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan bahwa dinamika di dalam mantel memainkan peran penting dalam membentuk geologi permukaan Bumi.

Implikasi Geologis: Hubungan Antara Struktur Dalam dan Permukaan Bumi

Penemuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana struktur dalam Bumi memengaruhi permukaan planet kita.

Baca Juga:  Cacing Raksasa di Dasar Laut Pasifik: Penemuan Baru yang Mengejutkan

Dengan mempelajari fosil dasar laut purba yang tersubduksi, para ilmuwan dapat memetakan sejarah lempeng tektonik yang jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan.

Ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana masa lalu Bumi memengaruhi geologi saat ini.

Sebagai contoh, Lempeng Nazca yang berada di bawah Amerika Selatan saat ini sedang bergerak dan membentuk pegunungan Andes, namun struktur di bawahnya yang baru ditemukan ini memberikan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana sejarah Bumi telah berperan dalam pembentukan wilayah tersebut.

Penemuan megastruktur misterius di bawah Samudra Pasifik ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang bagaimana dinamika di dalam Bumi memengaruhi permukaan planet kita.

Dengan teknologi seismik yang semakin canggih, kita sekarang dapat mengungkap rahasia masa lalu Bumi yang tersembunyi jauh di dalam mantel.

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang sejarah Bumi yang belum pernah diketahui sebelumnya, terutama tentang peran lempeng tektonik dan bagaimana mereka berinteraksi dengan mantel.

Dengan memahami lebih dalam tentang subduksi dan bagaimana lempeng-lempeng kuno ini masih mempengaruhi permukaan Bumi, kita dapat mengembangkan model yang lebih akurat tentang evolusi planet kita dan bagaimana kita bisa mengantisipasi perubahan geologis di masa depan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apa itu subduksi?
Subduksi adalah proses di mana satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng tektonik lainnya dan masuk ke dalam mantel Bumi. Proses ini biasanya terjadi di batas konvergen, di mana dua lempeng bertabrakan.

Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di bawah Samudra Pasifik?
Para ilmuwan menemukan struktur aneh yang diduga merupakan sisa dasar laut purba dari zaman dinosaurus, yang tersimpan jauh di dalam mantel Bumi.

Baca Juga:  Penemuan Fosil Kaki Seribu Seukuran Mobil yang Mengguncang Dunia Sains

Bagaimana penemuan ini penting bagi geologi?
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang dinamika mantel Bumi dan bagaimana struktur dalam memengaruhi geologi permukaan. Ini juga membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah lempeng tektonik.

Apa itu super plume?
Super plume adalah struktur besar dalam mantel yang terbentuk akibat interaksi antara material yang tersubduksi dengan mantel di sekitarnya, menciptakan anomali dalam pergerakan material di dalam Bumi.

Dengan mengungkap lapisan-lapisan sejarah Bumi yang masih tersimpan di dalam mantel, penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana masa lalu memengaruhi geologi saat ini dan di masa depan. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *