Spilltekno – Telkomsel, lewat MAXStream Studios, kembali bikin heboh Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025! Mereka baru saja merilis tiga film pendek pilihan dari program “Secinta Itu Sama Indonesia” (SISI). Ini bukti nyata komitmen Telkomsel buat mendukung para pembuat film muda Indonesia dan melestarikan budaya lewat platform digital.
MAXStream Studios dan Semangat “Secinta Itu Sama Indonesia” (SISI)
Dari SISS ke SISI: Sebuah Evolusi
“Secinta Itu Sama Indonesia” (SISI) sebenarnya bukan barang baru. Ini adalah metamorfosis dari program sebelumnya, “Secinta Itu Sama Sinema” (SISS), yang juga sukses besar. Perubahan nama ini nunjukkin perluasan fokus program. Sekarang, bukan cuma soal film, tapi juga tentang menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia secara lebih luas. Kerennya, Telkomsel beneran manfaatin teknologi digital buat ngelestarikan kekayaan budaya dan memberdayakan talenta lokal.
Ngincern Apa Sih Program SISI Ini?
SISI dirancang khusus buat jadi tempat curhat ide kreatif para sineas muda Indonesia, wadah buat mereka nunjukkin kecintaan pada tanah air. Tujuannya jelas: ngelahirin karya-karya film pendek yang nggak cuma menghibur, tapi juga bisa merefleksikan keragaman budaya, ngangkat isu-isu sosial yang penting, dan ngasih inspirasi buat perubahan positif. Lewat program ini, Telkomsel pengen banget nyiptain ekosistem yang ngedukung pertumbuhan industri film Indonesia dan ngasih kesempatan buat para sineas muda bersinar, baik di level nasional maupun internasional.
Telkomsel: Sahabatnya Sineas Muda
Telkomsel paham betul kalau industri film Indonesia punya potensi yang luar biasa buat berkembang. Makanya, mereka nggak berhenti ngasih dukungan ke para sineas muda. Dukungan ini bukan cuma duit buat produksi film, tapi juga pendampingan eksklusif dari para profesional di industri film. Dengan SISI, Telkomsel berharap bisa ngelahirin generasi baru sineas yang kreatif, inovatif, dan bisa menghasilkan karya-karya berkualitas yang bikin bangga Indonesia.
Kata Si Bos dari Telkomsel
“Sebagai rumah produksi konten orisinalnya Telkomsel, MAXStream Studios lewat program ‘Secinta Itu Sama Indonesia’ berkomitmen buat nyediain ruang yang inklusif buat sineas muda ngekspresiin kreativitas dan kecintaan mereka terhadap Indonesia,” kata Anto M. C. Sihombing, General Manager Digital Content Creation and Community Telkomsel, waktu jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/11/2025). Anto juga nambahin kalau keberhasilan program serupa di tahun sebelumnya udah ngebuktiin kalau talenta Indonesia itu emang bisa bersinar di kancah global. “Karena itu, kami bakal terus ngedukung lebih banyak lagi karya yang nyerminin kekayaan budaya, keberagaman perspektif, dan energi kreatif anak bangsa,” tegasnya.
Tiga Film Pendek yang Bikin Bangga di JAFF 2025
Setelah proses kurasi yang ketat, akhirnya diumumin tiga film pendek terpilih dari program SISI 2025. Mereka dapet kesempatan buat tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025. Ketiga film ini nawarin perspektif yang unik dan beragam tentang Indonesia, mulai dari satire sosial sampe isu lingkungan.
“Hanya Ada Kedamaian di Balik Jendela Rumahku”
Film pendek yang disutradarai Ayesha Alma Almera ini nyajiin satire misteri yang bikin penasaran. Ceritanya tentang intrik di sebuah kampung gara-gara tipuan sesajen palsu yang ditaruh di bawah jendela salah satu warga. Dengan sentuhan komedi gelap, Ayesha berhasil ngritik kelakuan masyarakat yang gampang percaya sama hal-hal mistis tanpa mikir panjang.
“Yuck and Yum!”
Lewat film “Yuck and Yum!”, Kurnia Alexander ngangkat isu microaggression yang sering dialami para pekerja di industri kreatif. Film ini nyeritain pengalaman seorang buruh waktu syuting konten kuliner. Kurnia pinter banget ngegambarin gimana tindakan-tindakan kecil yang kelihatannya sepele bisa ngasih dampak besar buat kesehatan mental dan kepercayaan diri seseorang.
“The Lost Forest”
“The Lost Forest,” karyanya Mizam Fadilah Ananda, nyuguhin kisah yang nyentuh tentang kerusakan hutan Kalimantan dari sudut pandang seorang anak kecil yang lagi ngejalanin ritual kedewasaan. Film ini nggak cuma nampilin keindahan alam Kalimantan yang terancam punah, tapi juga nyorotin dampak kerusakan lingkungan buat kehidupan masyarakat adat. Lewat visual yang memukau dan narasi yang kuat, Mizam ngajak penonton buat ngerenungin pentingnya ngejaga kelestarian alam.
Juri SISI 2025 Angkat Topi
Kualitas film-film pendek yang dihasilkan lewat program SISI 2025 dapet apresiasi tinggi dari para juri, termasuk sutradara terkenal Aco Tenriyagelli. Menurut Aco, program SISI bukan cuma sekadar kompetisi film pendek, tapi juga ruang dialog kreatif yang nyatuin ide-ide segar dengan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
Kata Sutradara Aco Tenriyagelli
“Program ‘Secinta Itu Sama Indonesia’ bukan cuma kompetisi film pendek, tapi ruang dialog kreatif yang mempertemukan ide-ide segar dengan nilai-nilai kebudayaan kita,” kata Aco Tenriyagelli, salah satu juri SISI 2025. Dia nambahin, dari ratusan proposal yang masuk, dia ngeliat keragaman ide dari temen-temen sineas yang nyoba merekam keragaman di sekitar kita dengan cara yang unik, menghibur, dan juga bikin kita mikir.
Lanjutin Jejak Prestasi di Kancah Global
Film-film pendek yang dihasilkan lewat program SISI nggak cuma tayang di JAFF 2025, tapi juga punya potensi buat berkompetisi di festival-festival film internasional lainnya. SISI diharapkan bisa jadi wadah buat para sineas muda Indonesia ngeraih prestasi di kancah global dan bikin bangga nama bangsa. Keberhasilan film-film Indonesia di festival internasional, kayak Berlinale, udah ngebuktiin kalau Indonesia punya talenta-talenta berbakat yang bisa bersaing sama sineas-sineas dari negara lain. Program SISI jadi salah satu upaya Telkomsel buat terus ngedukung dan ngembangin ekosistem perfilman Indonesia biar makin maju dan berdaya saing. Ketiga film pendek ini nantinya bisa dinikmatin secara eksklusif lewat platform MAXStream, ngasih kesempatan buat masyarakat luas buat ngapresiasi karya-karya sineas muda Indonesia. Dengan langkah ini, Telkomsel nggak cuma ngedukung perkembangan industri film, tapi juga ngasih kontribusi positif buat pelestarian budaya dan peningkatan kualitas konten digital di Indonesia.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel
