Scroll untuk baca artikel
Sains

Kenapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planet

6
×

Kenapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Planet

Share this article

Dulu, Pluto itu kayak teman dekat, selalu ada di pikiran. Tapi, tahu nggak sih? Sekarang dia nggak dianggap planet lagi. Bingung, kan? Ya sama, aku juga dulu sempat nggak terima. Kayak ada yang hilang gitu dari tata surya kita. Kenapa ya bisa kayak gitu?

Nah, ini bukan soal Pluto nakal atau gimana. Lebih ke… kita jadi lebih pinter, lebih ngerti soal tata surya. Jadi, aturan mainnya pun berubah. Bayangin aja, dulu kita main kelereng aturannya A, eh sekarang jadi B. Ya, mau nggak mau ikut aturan baru, kan?

Emang sih, Pluto udah lama banget jadi bagian dari ingatan kita. Dari SD udah diajarin sembilan planet. Terus tiba-tiba diilangin satu? Ya kaget lah. Kayak kehilangan satu member dari geng favorit. Tapi, emang ada alasan kuatnya kok.

Jadi gini, dulu tuh Pluto dianggap planet karena… ya, dia bulat, ngorbit matahari, gitu-gitu aja. Tapi, lama kelamaan, astronom nemuin benda-benda lain di sekitar Pluto. Benda-benda itu ukurannya mirip, bahkan ada yang lebih gede dari Pluto!

Nah, ini yang bikin pusing. Kalau gitu, benda-benda baru itu planet juga dong? Kalau iya, berarti planet di tata surya kita jadi banyak banget! Kayak ngasih nama semua ikan di lautan. Nggak kebayang ribetnya.

Akhirnya, para astronom mikir keras. Mereka butuh definisi planet yang lebih jelas, lebih spesifik. Biar nggak semua benda langit bisa seenaknya disebut planet. Definisi yang kayak gimana? Nah, ini dia yang seru.

Intinya sih, planet itu harus memenuhi tiga syarat utama. Pertama, dia harus ngorbit matahari. Kedua, dia harus punya gravitasi yang cukup buat bentuknya jadi bulat. Dan yang ketiga, dia harus “bersih-bersih” di orbitnya. Maksudnya gimana tuh?

“Bersih-bersih” itu maksudnya, dia harus jadi penguasa di orbitnya. Nggak boleh ada benda lain yang ukurannya sebanding atau lebih gede dari dia. Nah, Pluto ini yang nggak lolos syarat ketiga.

Baca Juga:  Otak Bisa Diperbarui Fakta Mengejutkan Dunia Neurologi

Di sekitar Pluto, banyak banget benda-benda lain yang ukurannya mirip. Mereka kayak “tetangga” yang nggak mau minggir. Jadi, Pluto nggak bisa dibilang udah “bersih-bersih” di orbitnya. Kayak rumah yang banyak sampah berserakan gitu deh.

Jadi, karena Pluto nggak memenuhi semua syarat, dia “diturunkan pangkat” jadi planet kerdil. Agak kasihan sih, tapi ya mau gimana lagi. Aturan udah dibuat. Kayak naik roller coaster, harus ikutin semua instruksinya.

Sebenernya, istilah “planet kerdil” ini juga agak aneh ya. Kayak ngasih label yang kurang enak didengar. Tapi, ya udah lah ya. Yang penting kita ngerti kenapa Pluto nggak dianggap planet lagi.

Yang menarik, setelah Pluto nggak dianggap planet, kita jadi lebih semangat buat nyari benda-benda langit lain. Kayak nemuin harta karun yang tersembunyi. Jadi, ada hikmahnya juga sih.

Dan, tahu nggak sih? Pluto itu punya lima bulan! Lima! Kayak satu keluarga kecil yang bahagia. Jadi, meskipun dia nggak dianggap planet, dia tetap punya daya tarik tersendiri.

Aku juga sempat mikir, kalau Pluto masih jadi planet, pasti repot banget ngapalin nama-nama planet yang baru. Udah susah nginget tanggal lahir, ditambah lagi nama planet. Bisa lupa semua nanti.

Ya, walaupun kadang masih suka kecele kalau ngomongin soal planet. Kayak udah otomatis bilang “sembilan planet”, padahal udah nggak gitu lagi. Kebiasaan emang susah dihilangin.

Tapi, nggak apa-apa. Yang penting kita terus belajar dan terbuka sama informasi baru. Kayak nyobain makanan baru, awalnya aneh, eh lama-lama ketagihan. Begitu juga sama ilmu pengetahuan.

Dan, seriusan deh, tata surya kita itu luas banget. Banyak banget hal yang belum kita ketahui. Kayak misteri yang nggak ada habisnya. Bikin penasaran terus buat dieksplorasi.

Ngomong-ngomong soal eksplorasi, NASA punya pesawat luar angkasa yang namanya New Horizons. Pesawat ini udah pernah terbang deket Pluto dan ngirim foto-foto keren ke Bumi. Keren banget kan?

Baca Juga:  Alasan Ilmiah Kenapa Kita Sering Bermimpi Aneh

Foto-foto itu nunjukkin kalau Pluto itu punya permukaan yang unik dan beragam. Ada gunung es, dataran luas, bahkan kawah yang besar banget. Kayak lukisan abstrak yang dibuat alam.

Yang paling terkenal sih dataran Sputnik Planum. Bentuknya kayak hati yang gede banget. Romantis ya? Padahal isinya es nitrogen. Tapi, tetep aja keliatan indah.

Terus, ada juga gunung-gunung es yang tingginya bisa sampai ribuan meter. Kayak gunung Everest yang dipindahin ke Pluto. Bikin merinding ngebayanginnya.

Dan, tahu nggak sih? Pluto itu dingin banget! Suhu permukaannya bisa mencapai -230 derajat Celcius. Kayak kulkas raksasa yang nggak pernah dimatiin.

Makanya, nggak mungkin ada kehidupan di Pluto. Kecuali kalau ada alien yang tahan dingin banget. Tapi, siapa tahu kan? Alam semesta ini penuh kejutan.

Eh tapi bentar, ini menarik deh. Pluto itu punya atmosfer! Meskipun tipis banget, tapi tetep ada. Atmosfer ini terdiri dari nitrogen, metana, dan karbon monoksida.

Atmosfer ini juga yang bikin Pluto keliatan punya warna biru yang samar. Kayak langit senja yang redup. Indah banget pokoknya. Pengen deh liat langsung.

Dan, yang lebih keren lagi, atmosfer Pluto ini bisa membeku dan jatuh ke permukaan saat dia menjauh dari matahari. Kayak salju yang turun di musim dingin.

Fenomena ini bikin Pluto keliatan berubah-ubah sepanjang tahun. Kayak bunglon yang ganti warna sesuai lingkungannya. Bikin penasaran terus buat dipelajari.

Jadi, meskipun Pluto nggak dianggap planet lagi, dia tetap punya banyak hal menarik buat diulik. Kayak buku yang tebel, isinya penuh cerita yang seru.

Dan, yang paling penting sih, kita jadi lebih ngerti soal tata surya kita. Kita jadi tahu kalau alam semesta itu dinamis dan terus berubah. Kayak kehidupan yang selalu punya kejutan.

Ya, walaupun kadang masih suka kangen sama Pluto yang dulu. Yang jadi bagian dari sembilan planet. Tapi, ya mau gimana lagi. Waktu terus berjalan, ilmu pengetahuan terus berkembang.

Baca Juga:  Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

Yang penting, kita tetap menjaga rasa ingin tahu dan semangat buat belajar. Kayak anak kecil yang penasaran sama segala hal di sekitarnya. Karena dari situlah kita bisa nemuin hal-hal baru yang menakjubkan.

Jadi, buat kamu yang masih sedih karena Pluto nggak dianggap planet, jangan berkecil hati ya. Dia tetap ada di sana, di ujung tata surya kita. Tetap jadi bagian dari alam semesta yang luas ini.

Dan, siapa tahu, suatu saat nanti, kita bisa nemuin planet lain yang lebih menarik dari Pluto. Yang bisa bikin kita takjub dan terpesona. Alam semesta ini penuh kemungkinan.

Jadi, teruslah belajar, teruslah bertanya, dan teruslah menjelajah. Karena di luar sana, banyak hal yang menunggu untuk ditemukan. Kayak harta karun yang tersembunyi di balik bintang-bintang.

Ya ampun, baru ngeh sekarang, ternyata ngomongin Pluto itu seru juga ya. Kayak ngobrolin teman lama yang udah lama nggak ketemu. Jadi pengen ngulik lebih dalam lagi.

Oke deh, gue udahan dulu nulisnya. Kalau kamu ada pengalaman beda soal Pluto, kabarin ya—penasaran juga. Atau mungkin kamu punya teori sendiri soal kenapa Pluto nggak dianggap planet? Ceritain dong!

Siapa tahu, dari obrolan kita ini, kita bisa nemuin sesuatu yang baru. Sesuatu yang bisa bikin kita lebih ngerti soal alam semesta ini. Karena, pengetahuan itu nggak ada batasnya.

Jadi, jangan pernah berhenti belajar dan jangan pernah berhenti bertanya. Karena di situlah letak keindahan dari ilmu pengetahuan. Kayak bintang-bintang yang bersinar di langit malam.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kamu dan bisa menambah wawasan kamu soal Pluto. Dan, semoga kamu tetap semangat buat menjelajah alam semesta yang luas ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *