Spilltekno – Pernah nggak sih kamu ngerasa baru aja makan, eh sejam kemudian perut udah keroncongan lagi? Aneh kan? Padahal porsi makan juga lumayan, bukan cuma secuil. Nah, kita bakal ngobrolin kenapa fenomena “lapar padahal baru makan” ini bisa terjadi. Tenang, ini bukan berarti kamu punya penyakit aneh kok.
Banyak faktor yang bisa jadi penyebabnya. Mulai dari apa yang kamu makan, gimana kamu makannya, sampai kondisi tubuhmu sendiri. Jujur aja, aku juga sering ngalamin hal kayak gini. Bikin kesel kan? Udah niat diet, eh gagal gara-gara laperan.
Pertama, coba deh inget-inget lagi makanan yang baru kamu konsumsi. Apakah makanan itu tinggi serat dan protein? Kalau enggak, bisa jadi itu penyebabnya. Soalnya, makanan yang rendah serat dan protein cenderung lebih cepat dicerna tubuh. Alhasil, rasa kenyang cuma bertahan sebentar.
Makanan dengan kandungan gula tinggi juga bisa bikin kamu cepat lapar lagi. Awalnya sih enak, manisnya bikin nagih. Tapi efeknya nggak bagus buat perut. Gula bikin kadar insulin naik drastis, terus turun lagi dengan cepat. Nah, penurunan kadar insulin inilah yang memicu rasa lapar.
Selain itu, perhatikan juga kecepatan kamu makan. Kalau kamu termasuk tipe orang yang makannya kayak dikejar setan, ya wajar aja kalau cepat lapar lagi. Soalnya, otak butuh waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal kenyang dari perut.
Kalau kamu makan terlalu cepat, otak belum sempat “ngeh” kalau perut udah keisi. Alhasil, kamu terus makan sampai kekenyangan, dan nggak lama kemudian lapar lagi. Kebiasaan ini nggak bagus lho buat kesehatan pencernaan.
Kurang minum air putih juga bisa jadi penyebabnya. Kadang, rasa haus seringkali disalahartikan sebagai rasa lapar. Coba deh minum segelas air putih sebelum makan. Siapa tahu, sebenarnya kamu cuma dehidrasi aja.
Stres juga bisa memicu rasa lapar palsu. Waktu stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang bisa meningkatkan nafsu makan. Jadi, kalau lagi banyak pikiran, bawaannya pengen ngemil terus. Hayo, ngaku siapa yang kayak gini?
Kurang tidur juga berpengaruh lho. Soalnya, kurang tidur bisa mengganggu hormon-hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah lapar dan sulit merasa kenyang. Padahal udah makan banyak.
Obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan nafsu makan. Kalau kamu lagi konsumsi obat-obatan tertentu dan merasa nafsu makanmu meningkat, coba konsultasikan dengan dokter. Mungkin ada efek samping dari obat yang perlu diwaspadai.
Aktivitas fisik juga berpengaruh. Kalau kamu habis olahraga berat, wajar aja kalau cepat lapar lagi. Soalnya, tubuh butuh energi untuk memulihkan diri setelah beraktivitas. Jadi, jangan heran kalau perut keroncongan setelah nge-gym.
Kondisi medis tertentu juga bisa jadi penyebab rasa lapar yang berlebihan. Misalnya, diabetes, hipertiroidisme, atau sindrom Cushing. Kalau kamu merasa rasa laparmu nggak wajar, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan.
Pola makan yang salah juga bisa bikin kamu terus-terusan merasa lapar. Misalnya, sering melewatkan sarapan atau makan nggak teratur. Kebiasaan ini bisa mengacaukan metabolisme tubuh dan bikin kamu lebih mudah lapar.
Faktor psikologis juga bisa berperan. Kadang, rasa lapar muncul bukan karena tubuh butuh makanan, tapi karena bosan, sedih, atau kesepian. Coba deh cari kegiatan lain yang bisa mengalihkan perhatianmu dari rasa lapar.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan juga bisa jadi penyebabnya. Makanan olahan biasanya mengandung banyak gula, garam, dan lemak yang bisa bikin kamu cepat lapar lagi. Selain itu, makanan olahan juga rendah serat dan nutrisi penting lainnya.
Kurangnya asupan lemak sehat juga bisa bikin kamu cepat lapar. Lemak sehat, seperti yang terdapat pada alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, bisa membantu menstabilkan kadar gula darah dan membuatmu merasa kenyang lebih lama.
Konsumsi alkohol juga bisa memicu rasa lapar. Alkohol bisa mengganggu hormon-hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Selain itu, alkohol juga bisa menurunkan kadar gula darah, yang bisa bikin kamu merasa lapar.
Kebiasaan ngemil juga bisa jadi penyebabnya. Kalau kamu terbiasa ngemil makanan yang nggak sehat, seperti keripik atau permen, ya wajar aja kalau cepat lapar lagi. Soalnya, makanan-makanan ini nggak memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Dehidrasi juga seringkali disalahartikan sebagai rasa lapar. Coba deh minum segelas air putih sebelum makan. Siapa tahu, sebenarnya kamu cuma haus aja. Air putih juga bisa membantu mengisi perut dan mengurangi rasa lapar.
Kurangnya asupan vitamin dan mineral tertentu juga bisa bikin kamu lebih mudah lapar. Misalnya, kekurangan zat besi, magnesium, atau vitamin B. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa memicu rasa lapar. Kafein bisa meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang bisa meningkatkan nafsu makan. Jadi, batasi konsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya.
Kurangnya aktivitas fisik juga bisa berpengaruh. Orang yang kurang aktif cenderung memiliki metabolisme yang lebih lambat, sehingga tubuh nggak efisien dalam membakar kalori. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah lapar.
Faktor genetik juga bisa berperan dalam mengatur rasa lapar. Beberapa orang memang secara alami memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada yang lain. Tapi, ini bukan berarti kamu nggak bisa mengendalikan rasa laparmu.
Lingkungan juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu. Misalnya, kalau kamu sering terpapar iklan makanan yang menggugah selera, ya wajar aja kalau kamu jadi pengen makan terus. Coba deh kurangi paparan terhadap iklan makanan.
Kebiasaan makan di depan TV atau komputer juga bisa bikin kamu makan lebih banyak tanpa sadar. Soalnya, perhatianmu teralihkan ke layar, sehingga kamu nggak fokus pada rasa kenyang. Coba deh biasakan makan dengan tenang dan fokus.
Terlalu sering makan di luar juga bisa jadi penyebabnya. Soalnya, makanan di restoran biasanya mengandung lebih banyak kalori, garam, dan lemak daripada makanan rumahan. Selain itu, porsinya juga seringkali lebih besar.
Kurangnya dukungan sosial juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu. Kalau kamu merasa kesepian atau nggak punya teman untuk berbagi, kamu mungkin cenderung mencari pelarian dalam makanan. Coba deh cari teman atau kegiatan yang bisa membuatmu merasa lebih bahagia.
Trauma masa kecil juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu di masa dewasa. Misalnya, kalau kamu pernah mengalami kekurangan makanan di masa kecil, kamu mungkin cenderung makan berlebihan di masa dewasa karena takut kelaparan.
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia juga bisa menyebabkan rasa lapar yang nggak normal. Kalau kamu mengalami gangguan makan, sebaiknya cari bantuan profesional untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Pikiran negatif tentang makanan juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu. Misalnya, kalau kamu merasa bersalah setelah makan makanan yang enak, kamu mungkin cenderung makan lebih banyak lagi untuk menghilangkan rasa bersalah tersebut. Coba deh ubah mindsetmu tentang makanan.
Kurangnya self-compassion juga bisa bikin kamu makan berlebihan. Self-compassion adalah kemampuan untuk bersikap baik dan pengertian terhadap diri sendiri, terutama saat mengalami kesulitan. Kalau kamu kurang self-compassion, kamu mungkin cenderung mencari pelarian dalam makanan saat merasa sedih atau stres.
Terlalu fokus pada diet juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, diet yang terlalu ketat seringkali membuatmu merasa kekurangan dan memicu keinginan untuk makan makanan yang dilarang. Coba deh cari pola makan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan.
Pengaruh media sosial juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu. Kalau kamu sering melihat foto-foto makanan yang menggugah selera di media sosial, kamu mungkin cenderung pengen makan terus. Coba deh batasi penggunaan media sosial atau unfollow akun-akun yang bikin kamu pengen makan terus.
Kurangnya mindfulness saat makan juga bisa bikin kamu makan lebih banyak tanpa sadar. Mindfulness adalah kemampuan untuk memperhatikan apa yang sedang kamu lakukan saat ini, tanpa menghakimi. Coba deh biasakan makan dengan mindful, yaitu dengan memperhatikan rasa, aroma, dan tekstur makanan.
Terlalu banyak aturan tentang makanan juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, aturan yang terlalu ketat seringkali membuatmu merasa terkekang dan memicu keinginan untuk melanggar aturan tersebut. Coba deh kurangi aturan tentang makanan dan lebih fleksibel.
Kurangnya rasa syukur atas makanan yang kamu miliki juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu nggak menghargai makanan yang kamu miliki, kamu mungkin cenderung makan lebih banyak untuk mencari kepuasan. Coba deh biasakan bersyukur atas makanan yang kamu miliki.
Terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu merasa nggak puas dengan tubuhmu sendiri, kamu mungkin cenderung mencari pelarian dalam makanan. Coba deh fokus pada kelebihanmu sendiri dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Kurangnya batasan yang jelas tentang makanan juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Misalnya, kalau kamu nggak punya batasan tentang kapan dan di mana kamu boleh makan, kamu mungkin cenderung makan kapan saja dan di mana saja. Coba deh buat batasan yang jelas tentang makanan.
Terlalu banyak menyimpan makanan di rumah juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu punya banyak makanan yang menggugah selera di rumah, kamu mungkin cenderung ngemil terus. Coba deh kurangi stok makanan yang nggak sehat di rumah.
Kurangnya dukungan dari keluarga atau teman juga bisa mempengaruhi kebiasaan makanmu. Kalau kamu nggak punya dukungan untuk menjalani pola makan yang sehat, kamu mungkin cenderung menyerah dan kembali ke kebiasaan lama. Coba deh cari dukungan dari orang-orang terdekatmu.
Terlalu banyak menonton acara memasak juga bisa bikin kamu pengen masak dan makan terus. Soalnya, acara memasak seringkali menampilkan makanan-makanan yang lezat dan menggugah selera. Coba deh batasi menonton acara memasak atau cari acara lain yang lebih bermanfaat.
Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi juga bisa bikin kamu salah memilih makanan. Kalau kamu nggak tahu makanan mana yang sehat dan mana yang nggak, kamu mungkin cenderung memilih makanan yang kurang bergizi. Coba deh pelajari lebih banyak tentang nutrisi.
Terlalu banyak mengandalkan makanan instan juga bisa bikin kamu cepat lapar lagi. Soalnya, makanan instan biasanya mengandung banyak bahan tambahan yang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Coba deh masak sendiri makananmu agar lebih sehat dan bergizi.
Kurangnya variasi dalam makanan juga bisa bikin kamu cepat bosan dan pengen makan terus. Soalnya, kalau kamu hanya makan makanan yang sama setiap hari, kamu mungkin cenderung kehilangan nafsu makan dan mencari makanan lain yang lebih menarik. Coba deh variasikan makananmu agar lebih menarik dan bergizi.
Terlalu sering makan sendirian juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu makan sendirian, kamu mungkin cenderung nggak memperhatikan porsi makanmu dan makan lebih cepat. Coba deh ajak teman atau keluarga untuk makan bersama.
Kurangnya waktu untuk menyiapkan makanan juga bisa bikin kamu memilih makanan yang kurang sehat. Soalnya, kalau kamu nggak punya waktu untuk memasak, kamu mungkin cenderung membeli makanan instan atau makanan cepat saji. Coba deh sisihkan waktu untuk menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi.
Terlalu banyak godaan makanan di tempat kerja juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau di tempat kerjamu banyak tersedia makanan ringan atau minuman manis, kamu mungkin cenderung ngemil terus. Coba deh bawa bekal makanan sehat dari rumah.
Kurangnya kesadaran tentang sinyal lapar dan kenyang juga bisa bikin kamu makan lebih banyak tanpa sadar. Coba deh perhatikan sinyal-sinyal dari tubuhmu dan makan hanya saat kamu benar-benar lapar. Berhenti makan saat kamu sudah merasa kenyang, meskipun masih ada sisa makanan di piringmu.
Terlalu banyak fokus pada angka timbangan juga bisa bikin kamu stres dan makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu terlalu terobsesi dengan berat badan, kamu mungkin cenderung merasa bersalah setelah makan dan mencari pelarian dalam makanan. Coba deh fokus pada kesehatanmu secara keseluruhan dan jangan terlalu terobsesi dengan angka timbangan.
Kurangnya rasa cinta dan penerimaan diri juga bisa bikin kamu makan lebih banyak lagi. Soalnya, kalau kamu nggak mencintai dan menerima dirimu apa adanya, kamu mungkin cenderung mencari pelarian dalam makanan. Coba deh belajar untuk mencintai dan menerima dirimu apa adanya.
Terlalu banyak larangan tentang makanan juga bisa bikin kamu pengen banget makan makanan yang dilarang itu. Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Sesekali makan makanan favoritmu nggak masalah kok, asalkan tetap dalam batas wajar. Ingat, semua hal yang berlebihan itu nggak baik.
Dan yang terakhir, jangan lupa untuk selalu bersyukur atas semua makanan yang ada di hadapanmu. Dengan bersyukur, kita jadi lebih menghargai makanan dan nggak berlebihan dalam mengonsumsinya. Selain itu, bersyukur juga bisa bikin hati kita lebih tenang dan bahagia.
Jadi, lain kali kalau kamu merasa lapar padahal baru makan, coba deh inget-inget lagi faktor-faktor yang udah kita bahas tadi. Siapa tahu, kamu bisa menemukan penyebabnya dan mencari solusinya. Intinya sih, kenali tubuhmu sendiri dan dengarkan apa yang dibutuhkannya.
Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu ya. Kalau kamu punya pengalaman atau tips lain seputar rasa lapar, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat teman-teman yang lain. Oke deh, gue udahan dulu nulisnya. Kalau kamu ada pengalaman beda, kabarin ya—penasaran juga.Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel