Spilltekno – Arab Saudi lagi getol banget nih mendekati Electronic Arts (EA), si raksasa game yang valuasinya bikin geleng-geleng kepala. Pertanyaannya, kenapa ya kerajaan ini sampai rela menggelontorkan duit segede itu, bahkan sampai ratusan triliun rupiah? Investasi yang kabarnya mencapai Rp 910 triliun ini bukan sekadar transaksi bisnis biasa lho, tapi bagian dari strategi panjang buat mengubah ekonomi dan bagaimana dunia memandang Arab Saudi.
Kenapa Arab Saudi Kepincut Banget Sama EA?
Nggak ujug-ujug Arab Saudi tertarik sama EA. Ada beberapa alasan penting yang bikin mereka berani ambil langkah besar ini. Mulai dari pengen ekonomi nggak cuma bergantung sama minyak, sampai ambisi jadi pusat gaming dunia, investasi ini efeknya bisa lebih dari sekadar punya saham.
Nggak Mau Cuma Andalkan Minyak Terus
Alasan paling utama kenapa mereka jor-joran investasi adalah karena Arab Saudi pengen ekonominya lebih beragam. Selama ini, penghasilan negara kan gede banget dari minyak. Nah, karena dunia sekarang lagi gencar-gencarnya soal energi terbarukan dan keberlanjutan, Arab Saudi sadar mereka harus cari sumber penghasilan baru yang lebih oke buat jangka panjang. Industri game, yang pertumbuhannya pesat banget, jadi pilihan yang menarik. “Ini penting banget buat mengurangi ketergantungan kita sama sektor minyak,” kata seorang analis ekonomi di Riyadh yang nggak mau disebut namanya. “Investasi di sektor non-minyak, kayak industri game, itu krusial buat masa depan ekonomi kita.” Kabarnya, industri game global nilainya bisa sampai triliunan rupiah dalam beberapa tahun ke depan, makanya jadi peluang investasi yang menggiurkan.
Pengen Jadi Pusatnya Game di Dunia
Selain pengen ekonominya lebih berwarna, Arab Saudi juga punya cita-cita tinggi, yaitu jadi pusat gaming dunia. Lewat Savvy Games Group, yang jadi “tangan kanan” Public Investment Fund (PIF) buat investasi di bidang game, mereka berusaha menarik pengembang game, turnamen esports, dan talenta-talenta terbaik dari seluruh dunia. Investasi di EA, yang notabene perusahaan game gede dan berpengaruh banget, bakal ngasih Arab Saudi akses ke teknologi, hak kekayaan intelektual, dan jaringan global yang luas. Harapannya, semua ini bisa mempercepat terwujudnya visi Arab Saudi sebagai pusat gaming dunia di tahun 2030 nanti. “Kami pengen bikin ekosistem yang oke buat pertumbuhan industri game di Arab Saudi,” kata seorang pejabat Savvy Games Group dalam pernyataan resminya. “Investasi di EA itu langkah strategis buat mencapai tujuan ini.”
“Gamewashing”: Biar Citra Negara Lebih Oke
Di balik ambisi ekonomi dan gaming, ada juga faktor “gamewashing” yang perlu diperhitungkan. “Gamewashing” itu istilah buat negara atau perusahaan yang pakai popularitas game buat memperbaiki citra mereka di mata dunia, apalagi kalau catatan soal hak asasi manusianya kurang bagus. Mirip kayak “sportswashing” yang dilakukan dengan investasi di klub sepak bola dan bikin acara olahraga besar, investasi di industri game juga bisa dipakai buat mengalihkan perhatian dari isu-isu sensitif dan membangun persepsi yang lebih positif tentang negara tersebut. Dengan “nempel” ke kesenangan dan hiburan yang ditawarkan game, Arab Saudi berharap bisa meningkatkan citra globalnya dan menarik investasi asing.
Apa Efeknya Investasi Arab Saudi di EA?
Investasi Arab Saudi di EA ini efeknya luas banget, dari segi ekonomi, budaya, sampai politik. Langkah ini bisa mengubah peta persaingan industri game global dan memengaruhi bagaimana dunia memandang Arab Saudi.
Pengaruh Budaya dan Kekuatan Lunak
Investasi di EA ngasih Arab Saudi pengaruh budaya yang signifikan. Sebagai pemegang saham di salah satu perusahaan game terbesar di dunia, Arab Saudi bisa memengaruhi konten game, target pasar, dan strategi pemasaran EA. Ini bisa dipakai buat mempromosikan budaya dan nilai-nilai Arab Saudi ke audiens global, sekaligus membangun soft power atau kekuatan lunak. “Ini cara cerdas buat mempromosikan budaya kita ke dunia,” kata seorang akademisi yang meneliti pengaruh budaya Arab Saudi. “Dengan berinvestasi di industri game, kita bisa menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang budaya kita.”
Kontroversi dan Kritik
Tapi, investasi Arab Saudi di EA juga menuai kontroversi dan kritik. Beberapa pihak menyoroti catatan hak asasi manusia Arab Saudi yang kurang baik dan menuduh kerajaan itu melakukan “gamewashing” buat mengalihkan perhatian dari isu-isu sensitif. Ada juga kekhawatiran soal potensi pengaruh Arab Saudi terhadap konten game dan kebebasan berekspresi. “Kami khawatir soal potensi pengaruh Arab Saudi terhadap konten game,” kata seorang aktivis hak asasi manusia. “Kita nggak mau lihat game dipakai sebagai alat propaganda buat mempromosikan agenda politik atau ideologi tertentu.” Sayangnya, pihak EA sendiri belum ngasih pernyataan resmi soal investasi ini atau kemungkinan pengaruhnya terhadap proses produksi game mereka.
Ke depannya, dampaknya baru bisa dirasakan dalam jangka panjang. Apakah investasi besar ini bakal berhasil mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi, membangun citra positif, dan menjadikan kerajaan itu sebagai pusat gaming dunia, atau justru bakal menuai lebih banyak kritik dan kontroversi? Waktu yang akan menjawabnya. Tapi yang jelas, langkah ini udah memicu perdebatan yang menarik soal peran dan tanggung jawab industri game di era globalisasi ini.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel