Scroll untuk baca artikel
Sains

Katak Betina Rela Mati untuk Menghindari Kawin 🥲

120
×

Katak Betina Rela Mati untuk Menghindari Kawin 🥲

Sebarkan artikel ini
Katak Betina Rela Mati untuk Menghindari Kawin 🥲

Spilltekno.com – Katak Betina adalah subjek penelitian yang menarik dalam dunia ilmu pengetahuan. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Natural History Museum of Berlin telah mengungkapkan fakta mengejutkan tentang perilaku katak ini. Para peneliti menemukan bahwa katak ini memiliki taktik unik untuk menghindari kawin dengan katak jantan, bahkan hingga berpura-pura mati. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai temuan menarik ini dan apa yang bisa kita pelajari dari strategi tak lazim ini dalam kehidupan amfibi.

Katak Betina dan Perilaku Kawin yang Mengejutkan

Sebelum temuan ini, pandangan umum yang diterima adalah bahwa katak betina tidak akan menolak intimidasi atau pemaksaan seks oleh katak jantan. Namun, penelitian ini mengubah pemahaman kita tentang perilaku katak female selama proses perkawinan. Para peneliti melakukan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science yang melibatkan penggunaan rekaman video untuk mengamati perilaku kawin katak pada umumnya.

Dalam penelitian ini, satu katak jantan dan dua katak betina ditempatkan dalam sebuah kotak. Dari 54 betina yang diamati, 33% dari mereka memilih untuk berpura-pura mati, yang dalam istilah ilmiah disebut sebagai ‘imobilitas tonik.’ Imobilitas tonik adalah kondisi ketika anggota tubuh menjadi kaku dan tidak mampu merespons rangsangan. Perilaku seperti ini biasanya terlihat pada hewan sebagai taktik bertahan hidup untuk menghindari serangan predator.

Imobilitas Tonik dan Taktik Melarikan Diri

Imobilitas tonik yang diamati pada katak female mencakup kakunya anggota tubuh dan ketidakmampuan untuk merespons rangsangan. Selama penelitian, para peneliti juga mencatat bahwa perilaku imobilitas tonik sering terjadi bersamaan dengan rotasi tubuh, yang ditemukan pada 83% dari objek yang diamati. Selain itu, katak ini juga menunjukkan perilaku vokalisasi, seperti geraman dan suara, sebanyak 48% dari waktu.

Penulis

  • Maya Sari

    Halo, Saya Maya Sari, penulis profesional di spilltekno.com. Saya bersemangat menyajikan berita terbaru seputar game dan sains untuk Anda! Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *