Spilltekno – Ramai soal rencana merger GoTo dan Grab terus jadi topik hangat, terutama di kalangan investor. Pertanyaan besarnya, sih, apa dampaknya buat para pemegang saham GoTo? Nah, gimana pandangan Telkom sebagai salah satu investor kakap GoTo lewat Telkomsel, soal potensi bersatunya dua raksasa teknologi ini?
Telkom Menyikapi Isu Merger GoTo dan Grab
Masih Adem Ayem, Belum Ada Arahan Khusus dari Telkom
Telkom, yang punya saham lumayan di GoTo, kayaknya masih wait and see soal isu merger ini. Seno Soemadji, Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, bilang sampai sekarang belum ada arahan khusus dari internal perusahaan terkait rencana GoTo dan Grab kawin.
“Soal merger GoTo dan Grab, ini masih jauh dari kata final, jadi kita belum punya arahan khusus,” katanya di acara executive media briefing di Jakarta, belum lama ini. Intinya, Telkom masih ngamatin dan menganalisis dampaknya. Katanya, Telkom bakal mantau terus perkembangannya, baru deh ambil sikap kalau udah punya gambaran yang lebih jelas.
Potensi Pasar Menggiurkan, Tapi…
Walaupun belum kasih lampu hijau, Telkom ngeliat ada potensi pasar yang lumayan banget dari merger ini. Bayangin aja, dua jagoan di industri transportasi online, e-commerce, dan fintech bersatu, pasti jadi kekuatan super yang bisa ningkatin daya saing di pasar regional. Tapi, Seno Soemadji ogah komentar lebih jauh. Mending nunggu perkembangan selanjutnya aja, baru kasih penilaian yang lebih lengkap, katanya.
“Kami ngeliat ada potensi pasar yang gede banget,” imbuhnya singkat.
Kata Menteri Investasi Soal Proses Merger
Proses Merger Jalan Terus, Sinyalnya Positif!
Kabar baik datang dari pemerintah. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, bilang proses merger GoTo dan Grab masih jalan terus.
“Masih berjalan itu,” kata Rosan setelah ketemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, 27 November 2025. Belum ada keputusan final, sih, tapi prosesnya nunjukkin kemajuan yang positif, lho.
“Positif, sinyalnya positif,” tambahnya. Wah, ini bisa jadi angin segar buat investor yang lagi nunggu-nunggu kejelasan nasib GoTo.
Arah Pemerintah dan Fokus Danantara Indonesia
Nurut Pemerintah Soal Merger
Sebagai pemain penting di ekosistem digital Indonesia, pemerintah punya kepentingan buat mastiin merger ini beneran ngasih manfaat buat ekonomi negara. Danantara Indonesia, perusahaan investasi yang deket sama pemerintah, juga ikut berperan aktif buat ngemulusin proses merger ini.
Danantara bilang mereka ngikutin arahan dan masukan dari pemerintah soal keterlibatan mereka dalam merger GoTo dan Grab. Ini nunjukkin komitmen pemerintah buat nyiptain iklim investasi yang oke dan ngedukung perkembangan industri digital di Indonesia.
Prioritasin Hubungan Bisnis (B2B)
Danantara juga negasin pentingnya fokus ke hubungan bisnis antara GoTo dan Grab setelah merger. Prioritasnya adalah bangun sinergi dan kolaborasi yang saling nguntungin di berbagai bidang, terutama di segmen business-to-business (B2B). Dengan ngeperkuat hubungan B2B, GoTo dan Grab diharapkan bisa ningkatin efisiensi operasional, perluas jangkauan pasar, dan bikin nilai tambah buat pelanggan.
Tapi, detail soal struktur dan strategi bisnis setelah merger masih dirahasiain. Pasar masih nunggu pengumuman resmi dari kedua perusahaan soal rencana integrasi, potensi sinergi, dan dampaknya buat semua pihak yang terlibat.
Walaupun belum pasti, wacana merger GoTo dan Grab ini emang seru buat diikutin. Soalnya, gabungnya dua raksasa teknologi ini bisa ngerubah peta persaingan di pasar digital Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Semua pihak, termasuk pemerintah, investor, dan masyarakat luas, bakal terus mantau perkembangan isu ini.
Tanggal 27 November 2025 jadi salah satu momen penting dengan adanya pernyataan dari Menteri Investasi. Sekarang, pasar juga lagi nungguin laporan keuangan GoTo dan Grab buat ngeliat gimana kinerja perusahaan sebelum dan sesudah isu merger ini muncul.
Intinya, masa depan GoTo dan Grab, serta dampaknya buat ekosistem digital Indonesia, bakal ditentuin sama keputusan strategis para pemimpin perusahaan, dukungan dari pemerintah, dan semua pihak yang berkepentingan.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel





