Spilltekno – Investasi jumbo NVIDIA sebesar Rp 83,1 triliun ke Intel bikin geger pasar modal! Efeknya langsung terasa, harga saham Intel langsung terbang nyaris 23 persen. Banyak yang bilang, kolaborasi ini bisa mengubah peta persaingan di industri semikonduktor dan bikin para pemain besar lainnya ketar-ketir.
Saham Intel Langsung Ngegas Setelah NVIDIA Investasi
Begitu NVIDIA umumkan investasinya hari Kamis (18/09/2025), saham Intel langsung tancap gas. Hari Jumat (19/09/2025), harganya tembus 30,57 dolar AS! Jauh banget dari sebelumnya yang cuma di kisaran 24-25 dolar AS. Buat Intel, ini kayak dapat durian runtuh setelah harga sahamnya sempat oleng di angka 19-23 dolar AS setahun belakangan. Kenaikan ini nunjukkin betapa optimisnya pasar sama potensi kerjasama antara NVIDIA yang jagoan AI, dan Intel yang punya kemampuan manufaktur mumpuni. Sekarang, nilai pasar Intel melonjak drastis jadi 143 miliar dolar AS, naik sekitar 52 persen sepanjang tahun ini. NVIDIA sendiri, yang valuasinya udah di atas 4,2 triliun dolar AS, juga kecipratan untung dengan kenaikan saham sebesar 3,5 persen setelah pengumuman tersebut.
Detail Investasi: Lebih dari Sekadar Suntikan Dana
Investasi 5 miliar dolar AS (Rp 83,1 triliun) dari NVIDIA bukan cuma sekadar transfer duit. Ini juga tanda dimulainya kemitraan strategis jangka panjang. Intinya, Intel bakal bikin CPU x86 khusus yang dioptimalkan buat platform AI-nya NVIDIA. Tujuannya? Biar CPU dan GPU, dua komponen penting di komputer modern, bisa komunikasi lebih lancar. Mereka juga bakal fokus bikin chip gabungan yang dirancang buat PC, pusat data, dan aplikasi kecerdasan buatan (AI). Lebih spesifiknya lagi, mereka mau menggabungkan teknologi grafis RTX canggih dari NVIDIA ke dalam desain system-on-a-chip (SoC) buatan Intel. Jadi, dengan menggabungkan kekuatan masing-masing, mereka berharap bisa menciptakan solusi komputasi yang lebih efisien dan bertenaga.
Apa Untungnya Buat NVIDIA dan Intel?
Kerja sama ini jelas menguntungkan kedua belah pihak. Buat NVIDIA, mereka jadi punya akses lebih luas ke arsitektur x86 Intel yang masih merajai sebagian besar sistem komputasi di dunia. Ini memungkinkan NVIDIA buat memperluas jangkauan pasar produk AI-nya dan menjangkau lebih banyak konsumen. Kata Jensen Huang, CEO NVIDIA, “Ini langkah strategis buat masa depan. Kolaborasi ini menggabungkan erat AI NVIDIA dan komputasi terakselerasi dengan CPU Intel dan ekosistem x86 yang luas.” Sementara buat Intel, ini bisa jadi penyelamat setelah sempat merugi miliaran dolar. Ini kesempatan emas buat Intel buat kembali relevan di era AI dengan memanfaatkan keahlian NVIDIA yang udah terbukti di pasar AI. Kemitraan ini juga bisa mendongkrak nilai pasar saham Intel dan menarik investor baru. Selain itu, banyak yang melihat aliansi ini sebagai upaya buat menekan pesaing lain di industri semikonduktor, kayak AMD.
Dampaknya Buat Pengguna PC dan Pasar Global
Buat kamu yang pakai PC, kerja sama NVIDIA dan Intel ini artinya Intel bakal bikin desain system-on-a-chip yang udah dibekali teknologi grafis RTX canggih dari NVIDIA. Hasilnya? PC dengan performa grafis yang lebih joss dan kemampuan AI yang lebih canggih. Kamu bisa menikmati pengalaman main game yang lebih seru, produktivitas yang lebih tinggi, dan aplikasi AI yang lebih pintar. Selain itu, kemitraan ini juga berpotensi mengubah peta persaingan di industri semikonduktor global. Dengan menggabungkan kekuatan, NVIDIA dan Intel bisa menantang dominasi pemain lain dan memacu inovasi di industri ini. Analis teknologi Dan Ives dari Wedbush Securities bahkan bilang, “Ini membawa Intel ke dalam dunia AI.” Langkah ini juga terjadi setelah pemerintah AS ikut punya saham di Intel, nunjukkin betapa pentingnya posisi strategis perusahaan ini dalam dunia teknologi.
Investasi besar NVIDIA ke Intel dan kemitraan strategis yang menyertainya ini jelas nunjukkin ada perubahan besar di industri semikonduktor. Dampaknya bakal dirasain sama pengguna PC, perusahaan, dan seluruh ekosistem teknologi. Kita tunggu aja kelanjutan kemitraan ini dan gimana dampaknya buat masa depan komputasi.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel