Spilltekno – Internet di Indonesia masih jadi topik obrolan sehari-hari, terutama soal ngebut atau lemotnya. Kabar terbaru dari laporan soal kecepatan internet bikin kita sedikit mengernyitkan dahi. Speedtest Global Index 2025 baru saja merilis data, dan sayangnya, Indonesia duduk di peringkat dua dari bawah di Asia Tenggara. Kenapa bisa begini, ya? Yuk, kita bedah dan bandingkan dengan negara tetangga.
Seberapa Kencang Internet Kita? Hasil Speedtest Global Index 2025
Speedtest Global Index 2025 memberikan gambaran lengkap tentang kecepatan internet di berbagai negara. Mereka membaginya jadi dua kategori utama: internet di ponsel (mobile) dan internet kabel di rumah atau kantor (fixed broadband).
Kecepatan Internet di Ponsel: Gimana Perbandingannya?
Untuk urusan internet di ponsel, Indonesia mencatatkan kecepatan download sekitar 45.01 Mbps dan upload 16.02 Mbps. Latensi, atau waktu yang dibutuhkan data untuk bolak-balik, ada di angka 22 ms. Kalau dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, angka ini bikin kita kurang pede, nih.
Internet Kabel: Apakah Lebih Baik?
Nah, kalau untuk internet kabel, kecepatan download di Indonesia tercatat 39.88 Mbps, sedangkan upload-nya 26.61 Mbps. Latensinya lebih kecil, cuma 7 ms. Tapi, jujur saja, kecepatan ini masih tergolong pelan kalau dibandingkan dengan rata-rata kecepatan internet kabel di negara tetangga kita.
Adu Cepat Internet dengan Negara ASEAN Lain
Data Speedtest Global Index 2025 ini gamblang menunjukkan perbedaan kecepatan internet antara Indonesia dan negara-negara lain di ASEAN. Penting banget nih buat kita lihat perbandingannya, supaya tahu posisi kita di mana dan area mana saja yang perlu diperbaiki.
Siapa Juaranya di Kecepatan Internet Ponsel ASEAN?
Brunei Darussalam ternyata rajanya kecepatan internet mobile di ASEAN! Negara ini punya kecepatan download yang bikin iri, yaitu 184.86 Mbps, dengan upload 55.75 Mbps dan latensi 13 ms. Singapura menyusul di posisi kedua dengan download 164.75 Mbps dan upload 20.30 Mbps. Vietnam nangkring di urutan ketiga dengan download 152.17 Mbps dan upload 33.32 Mbps. Malaysia dan Thailand juga jauh lebih kencang dari kita. Laos sedikit di bawah Indonesia dengan download 42.94 Mbps dan upload 16.09 Mbps.
Ini dia daftar lengkapnya peringkat kecepatan mobile di ASEAN berdasarkan data Speedtest Global Index Agustus 2025:
1. Brunei Darussalam: 184.86 Mbps (unduh) / 55.75 Mbps (unggah) / 13ms (latensi)
2. Singapura: 164.75 Mbps (unduh) / 20.30 Mbps (unggah) / 15ms (latensi)
3. Vietnam: 152.17 Mbps (unduh) / 33.32 Mbps (unggah) / 18ms (latensi)
4. Malaysia: 143.56 Mbps (unduh) / 22.76 Mbps (unggah) / 22ms (latensi)
5. Thailand: 124.33 Mbps (unduh) / 21.93 Mbps (unggah) / 21ms (latensi)
6. Filipina: 59.64 Mbps (unduh) / 8.58 Mbps (unggah) / 21ms (latensi)
7. Kamboja: 53.58 Mbps (unduh) / 14.42 Mbps (unggah) / 20ms (latensi)
8. Indonesia: 45.01 Mbps (unduh) / 16.02 Mbps (unggah) / 22ms (latensi)
9. Laos: 42.94 Mbps (unduh) / 16.09 Mbps (unggah) / 24ms (latensi)
Lalu, Bagaimana dengan Internet Kabel?
Untuk internet kabel, Singapura jauh di atas angin dengan kecepatan download super ngebut, yaitu 394.30 Mbps! Thailand menyusul di posisi kedua dengan download 262.42 Mbps dan Vietnam di urutan ketiga dengan download 261.80 Mbps. Malaysia dan Filipina juga lebih kencang dari kita. Myanmar jadi juru kunci dengan download 26.90 Mbps.
Berikut daftar lengkap peringkat kecepatan fixed broadband di ASEAN berdasarkan data Speedtest Global Index Agustus 2025:
1. Singapura: 394.3 Mbps (unduh) / 289.69 Mbps (unggah) / 4ms (latensi)
2. Thailand: 262.42 Mbps (unduh) / 222.88 Mbps (unggah) / 6ms (latensi)
3. Vietnam: 261.80 Mbps (unduh) / 237.66 Mbps (unggah) / 4ms (latensi)
4. Malaysia: 154.03 Mbps (unduh) / 61.26 Mbps (unggah) / 7ms (latensi)
5. Filipina: 105.17 Mbps (unduh) / 99.77 Mbps (unggah) / 6ms (latensi)
6. Brunei: 83.14 Mbps (unduh) / 57.53 Mbps (unggah) / 4ms (latensi)
7. Kamboja: 49.32 Mbps (unduh) / 49.43 Mbps (unggah) / 5ms (latensi)
8. Laos: 47.46 Mbps (unduh) / 40.68 Mbps (unggah) / 6ms (latensi)
9. Indonesia: 39.88 Mbps (unduh) / 26.61 Mbps (unggah) / 7ms (latensi)
10. Myanmar: 26.90 Mbps (unduh) / 13.54 Mbps (unggah) / 62ms (latensi)
Kenapa Internet di Indonesia Lemot?
Ada beberapa alasan kenapa kecepatan internet kita masih belum bisa bersaing. Kita perlu cari tahu akar masalahnya supaya bisa cari solusi yang tepat.
Infrastruktur yang Belum Merata: Masalah Klasik
Salah satu penyebab utama adalah infrastruktur yang belum merata di seluruh Indonesia. Pembangunannya masih fokus di kota-kota besar saja, sementara daerah pedesaan dan pelosok masih ketinggalan. Ini yang bikin jurang digital makin lebar.
Kurangnya Investasi di Sektor Telekomunikasi
Investasi di sektor telekomunikasi juga punya peran penting. Kalau investasinya kurang, pengembangan infrastruktur dan penerapan teknologi terbaru jadi terhambat. Pemerintah dan swasta perlu kerja sama untuk meningkatkan investasi di bidang ini.
“Investasi yang berkelanjutan itu krusial untuk meningkatkan kualitas infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” kata Dr. Antonius, pengamat telekomunikasi dari Universitas Indonesia. “Dengan investasi yang tepat, kita bisa mempercepat pembangunan jaringan dan bikin internet di seluruh wilayah jadi lebih kencang.”
Kesimpulan: PR Kita Bersama
Data dari Speedtest Global Index 2025 ini memberikan gambaran yang jelas tentang posisi Indonesia dalam hal kecepatan internet di Asia Tenggara. Kecepatan internet kita masih perlu ditingkatkan supaya bisa bersaing dengan negara lain. Pemerintah dan swasta harus bahu-membahu mengatasi masalah infrastruktur, meningkatkan investasi, dan menerapkan teknologi terbaru. Kalau kecepatan internet meningkat, dampaknya positif buat banyak sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, sampai kesehatan. Harapannya, ada upaya serius dan terukur untuk meningkatkan kualitas internet di Indonesia, supaya masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara maksimal.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel