Scroll untuk baca artikel
AI

Inovasi AI Tiongkok yang Picu Kekhawatiran di Kalangan Perusahaan Besar Amerika

3
×

Inovasi AI Tiongkok yang Picu Kekhawatiran di Kalangan Perusahaan Besar Amerika

Share this article
Inovasi AI Tiongkok yang Picu Kekhawatiran di Kalangan Perusahaan Besar Amerika

Spilltekno – Sebelumnya, nama DeepSeek—perusahaan kecerdasan buatan asal China—hanya dikenal di kalangan pengamat industri teknologi yang paling tekun. Namun belakangan ini, perusahaan ini tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di Silicon Valley.

Pemicunya adalah peluncuran DeepSeek-R1, sebuah large language model (LLM) atau model bahasa besar terbaru. Model AI ini diklaim memiliki kemampuan “penalaran” setara dengan model unggulan OpenAI, o1. Kemampuannya memecahkan masalah rumit dan menjawab pertanyaan kompleks hanya membutuhkan waktu singkat, mulai dari hitungan detik hingga menit.

Tak hanya itu, hasil evaluasi pihak ketiga menunjukkan bahwa DeepSeek-R1 meraih skor setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan o1 dalam serangkaian uji coba. Tes tersebut dirancang untuk mengukur kemampuan AI dalam merespons pertanyaan lintas disiplin ilmu.

Yang lebih mencengangkan, pengembangan DeepSeek-R1 dikabarkan hanya menghabiskan biaya sekitar USD 5 juta—jauh lebih hemat dibandingkan model sejenis—dengan penggunaan unit GPU (graphics processing unit) yang minimal. Efisiensi ini diduga merupakan respons terhadap pembatasan ekspor teknologi AS ke China, yang memaksa perusahaan Tiongkok berinovasi dengan sumber daya terbatas.

Berbeda dengan o1 yang hanya bisa diakses oleh pengguna berlangganan ChatGPT Plus (USD 20/bulan) atau paket premium lainnya, DeepSeek-R1 justru diluncurkan sebagai model open source yang sepenuhnya gratis. Kebijakan ini langsung melambungkan popularitasnya, menjadikannya salah satu model AI dengan unduhan terbanyak dalam waktu singkat.

Yang lebih menarik, DeepSeek menyediakan situs web dan aplikasi gratis dengan antarmuka chatbot R1 yang nyaris identik dengan ChatGPT milik OpenAI. Kombinasi fitur canggih, akses terbuka, dan biaya pengembangan rendah ini mengejutkan—bahkan membuat cemas—raksasa teknologi AS di Silicon Valley.

Meski latar belakang perusahaan ini masih misterius, DeepSeek seakan menghidupkan kembali visi awal OpenAI: menciptakan AI yang inklusif dan terjangkau bagi semua kalangan. Ironisnya, OpenAI kini justru dinilai telah bergeser ke orientasi komersial yang ketat.

Baca Juga:  Bertarung dengan Penipu Telepon: Alat AI Daisy dari O2 Ubah Penipu Jadi Sasaran Empuk

Jim Fan, Senior Search Manager Nvidia, mengomentari fenomena ini: “Kita sedang menyaksikan era di mana perusahaan di luar AS justru mewujudkan misi awal OpenAI—riset terbuka dan terdepan yang memanusiakan AI. Ini sesuatu yang sulit dipercaya.”

Arnaud Bertrand, pengusaha teknologi, menyatakan: “Tidak berlebihan jika dikatakan ini mengubah peta persaingan secara radikal. Bukan hanya tentang kemajuan AI, tapi juga menjadi kritik keras terhadap kebijakan AS yang keliru dalam membendung perkembangan teknologi China. Justru restriksi AS inilah yang mungkin memicu lahirnya terobosan seperti DeepSeek. Seperti kata pepatah, ‘kebutuhan adalah ibu segala inovasi’.”

Dalam serangkaian evaluasi independen, DeepSeek terbukti mengalahkan Llama 3.1 (Meta), GPT-4o (OpenAI), dan Claude Sonnet 3.5 (Anthropic) dalam aspek akurasi—mulai dari penyelesaian masalah kompleks, kalkulasi matematika, hingga kemampuan coding.

Alexandr Wang, CEO Scale AI, mengungkapkan analisisnya: “AS mungkin memimpin persaingan AI selama 10 tahun terakhir, tapi momentum itu runtuh pada Hari Natal. Temuan kami menunjukkan DeepSeek setara—bahkan kerap lebih baik—dibanding model terbaik AS.” Pernyataan ini dikutip Spilltekno dari laporan detikinet.

Seorang jurnalis Economic Times menambahkan pengalaman praktis: “Saya menggunakan Gemini, ChatGPT, dan Claude selama setahun untuk merangkum dokumen. DeepSeek lebih unggul dari semuanya. Versi chatbot-nya gratis, sementara tarif API-nya hanya 0,5% dari harga OpenAI—hampir tak masuk akal!” Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *