Scroll untuk baca artikel
Sains

Hujan Lebat Mengintai Hari Ini, Daerahmu Termasuk?

4
×

Hujan Lebat Mengintai Hari Ini, Daerahmu Termasuk?

Share this article

Spilltekno – Hujan deras sepertinya bakal jadi teman kita hari ini di beberapa wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wanti-wanti nih, buat kita semua lebih hati-hati, mengingat potensi bencana alam seperti banjir atau longsor bisa saja terjadi. Daerahmu termasuk yang rawan nggak ya? Kondisi udara yang lagi lembap banget ditambah pola angin yang unik, bikin curah hujan makin tinggi. Ini juga bisa jadi pertanda musim hujan sudah mulai menyapa beberapa daerah.

Spilltekno

Siaga Satu dari BMKG

BMKG sudah kasih lampu kuning soal kemungkinan cuaca ekstrem hari ini, tepatnya 16 November 2025. Mereka bilang, bisa jadi ada hujan sedang sampai lebat, plus angin kencang dan petir. Jadi, penting banget buat kita semua pantau terus info cuaca terbaru dan siap-siap ambil langkah pencegahan. “Kami harap masyarakat selalu waspada dengan perubahan cuaca yang bisa datang tiba-tiba, dan ikutin arahan dari pihak yang berwenang,” kata Dr. Andi Sudirman, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, dalam jumpa pers pagi tadi.

Hujan Lebat dan Angin Kencang Jadi Perhatian Utama

BMKG lagi fokus banget nih sama potensi hujan lebat dan angin kencang. Soalnya, kondisi ini bisa memicu bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, bahkan puting beliung. “Hujan deras yang datangnya cepat bisa bikin banjir bandang, apalagi di daerah yang saluran airnya kurang oke,” jelas Dr. Sudirman. Angin kencang juga bisa tumbangin pohon dan bikin bangunan rusak, jadi hindari deh berteduh di bawah pohon besar pas hujan lagi menggila.

Baca Juga:  Mengapa Kita Lebih Fokus Saat Mendengar Musik Tanpa Lirik

Kenapa Hujan Makin Deras?

Curah hujan yang lagi tinggi-tingginya ini ada beberapa penyebabnya. Udara yang lembap dan pola pertemuan angin jadi faktor utama kenapa awan hujan bisa terbentuk banyak banget.

Atmosfer Lembap: Biang Keroknya

Udara yang lembap emang jadi salah satu kunci pembentukan awan hujan. Soalnya, udara yang banyak uap airnya gampang banget mengembun dan jadi awan. “Kondisi atmosfer yang lembap ini gara-gara suhu permukaan laut di sekitar Indonesia lagi tinggi,” jelas Prof. Ratna Dewi, ahli klimatologi dari Universitas Gadjah Mada. Suhu laut yang hangat bikin air lebih banyak menguap, jadi udara pun makin lembap.

Pola Angin: Nggak Kalah Penting

Selain udara lembap, pola pertemuan angin juga punya andil besar bikin hujan makin deras. Pertemuan angin (konvergensi) itu kayak angin dari berbagai arah yang ketemu dan tabrakan. “Pertemuan angin ini bikin udara naik ke atas, dan terbentuklah awan hujan,” jelas Prof. Ratna Dewi lagi. Pola ini sering terjadi di Indonesia karena posisi kita yang strategis di antara dua benua dan dua samudera.

Daerah Mana Saja yang Harus Siaga?

BMKG sudah nunjukin beberapa daerah yang perlu lebih waspada sama potensi hujan lebat dan angin kencang. Soalnya, daerah-daerah ini punya kondisi alam yang bikin mereka rentan sama bencana.

Sumatera: Waspada Longsor dan Banjir Rob

Sebagian Sumatera, terutama bagian barat dan selatan, punya potensi hujan lebat dan angin kencang. Daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu punya wilayah yang curam dan gampang longsor. Selain itu, daerah pesisir di Sumatera juga rawan kena banjir rob gara-gara air laut naik.

Sulawesi Selatan: Drainase Buruk Jadi Masalah

Sulawesi Selatan juga masuk daftar daerah yang harus hati-hati sama hujan lebat dan angin kencang. Daerah seperti Makassar, Maros, dan Gowa punya masalah drainase yang bikin mereka rentan banjir. Pegunungan di Sulawesi Selatan juga berisiko longsor. “Kami sudah koordinasi sama pemerintah daerah buat siap-siap hadapi potensi bencana,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin.

Baca Juga:  Kenapa Suara Kita Terdengar Berbeda Saat Direkam

Papua Tengah: Pegunungan Tinggi Rawan Bencana

Papua Tengah juga nggak boleh lengah. Kondisi geografis yang penuh pegunungan tinggi bikin wilayah ini rawan banget sama longsor dan banjir bandang. Curah hujan yang tinggi di Papua Tengah juga bisa bikin tanah longsor dan merusak infrastruktur.

Cuaca Seminggu ke Belakang: Terus Meningkat

Peningkatan curah hujan ini sebenarnya sudah kelihatan dari seminggu terakhir. Hujan lokal sudah mulai turun di berbagai daerah. Pesisir barat Sumatera, Jakarta, Bogor, dan sebagian Banten juga sudah merasakan hujan yang makin deras. Biasanya, hujan makin menjadi-jadi pas sore sampai malam hari. Pola ini juga mulai nyebar ke Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Suhu udara di malam hari juga terasa lebih dingin dari biasanya. Di beberapa kota pegunungan seperti Malang dan Wonosobo, suhu bahkan bisa sampai 22°C. Udara yang lembap dan dingin ini jadi ciri khas menjelang subuh.

Contoh Detail: Prakiraan Cuaca Palangkaraya

Biar lebih jelas, coba kita lihat prakiraan cuaca buat Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. BMKG kasih rincian cuaca sepanjang hari ini buat wilayah tersebut. Pas dini hari sekitar jam 00.00 sampai 06.00 WIB, langit di Palangkaraya diperkirakan berawan tebal. Suhu udara sekitar 24–25°C. Kelembapan udara tinggi banget, sampai 90 persen. Angin cenderung tenang, nggak ada hembusan yang kencang. Siang harinya, Palangkaraya diprediksi hujan ringan dengan suhu udara mencapai 32°C. Kelembapan udara mungkin sedikit turun jadi 70 persen. Malam harinya, cuaca di Palangkaraya diperkirakan kembali berawan dengan suhu udara sekitar 26°C.

Intinya, menghadapi cuaca yang nggak menentu ini, kita semua harus rajin pantau info cuaca terbaru dari BMKG dan sumber resmi lainnya. Persiapan yang matang dan kewaspadaan tinggi bisa bantu kita mengurangi risiko dan dampak buruk dari bencana. Pemerintah daerah juga diharapkan lebih aktif koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat soal cara mencegah dan menanggulangi bencana.

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *