Scroll untuk baca artikel
AI

Gradiant Pelopor Air Lestari di Pusat Data AI

5
×

Gradiant Pelopor Air Lestari di Pusat Data AI

Share this article
Gradiant Pelopor Air Lestari di Pusat Data AI
Gradiant Pelopor Air Lestari di Pusat Data AI

Spilltekno – Spilltekno – Pernah gak sih kamu mikir, pusat data raksasa yang mendukung kecerdasan buatan (AI) itu butuh air sebanyak apa? Aku sendiri baru kepikiran pas baca berita tentang Gradiant, perusahaan yang lagi berjuang bikin pusat data AI lebih ramah lingkungan, terutama soal penggunaan air.

Gradiant ini bukan pemain baru lho. Mereka memang fokus di solusi pengolahan air limbah industri, dan sekarang mereka ngeliat peluang besar di sektor pusat data. Soalnya, ya itu tadi, AI lagi booming banget, dan pusat data yang menampung semua data dan algoritma AI itu haus banget sama air.

Bayangin aja, server-server super cepat itu menghasilkan panas luar biasa. Nah, panas ini harus didinginkan, dan salah satu cara paling umum adalah dengan menggunakan air. Banyak banget kan air yang kepake?

Gradiant nawarin solusi yang mereka sebut “air lestari”. Kedengarannya keren kan? Intinya, mereka pengen pusat data itu bisa mendaur ulang air yang mereka gunakan. Jadi, airnya gak cuma dipake sekali, terus dibuang. Tapi diproses ulang, dibersihkan, dan dipake lagi buat pendinginan.

Aku jadi inget dulu pernah baca artikel tentang gimana Microsoft juga lagi nyoba-nyoba mendinginkan pusat data mereka dengan air laut. Tapi, masalahnya, air laut kan korosif ya, jadi butuh teknologi khusus lagi buat ngatasin itu.

Nah, bedanya Gradiant ini fokusnya ke daur ulang air limbah. Mereka punya teknologi yang bisa memisahkan kontaminan dari air limbah, sehingga airnya bisa dipake lagi buat pendinginan. Ini ide yang brilian menurutku.

Soalnya, selain mengurangi penggunaan air bersih, daur ulang air limbah juga bisa mengurangi beban lingkungan. Bayangin aja kalo semua pusat data AI pake air bersih terus, lama-lama sumber air bersih kita bisa habis.

Baca Juga:  5 AI Terbaik untuk Mengerjakan Soal Sejarah

Gak cuma itu, Gradiant juga ngeklaim kalo solusi mereka bisa lebih hemat biaya dalam jangka panjang. Soalnya, pusat data gak perlu lagi bayar mahal buat beli air bersih dan buang air limbah. Mereka cukup investasi di teknologi daur ulang air, dan selanjutnya biaya operasional bisa ditekan.

Aku jadi mikir, ini kayak investasi jangka panjang buat masa depan bumi ya. Perusahaan-perusahaan teknologi emang udah seharusnya mikirin dampak lingkungan dari operasional mereka.

Soalnya, kalo cuma fokus ke keuntungan aja, lama-lama bumi kita bisa rusak parah. Anak cucu kita nanti yang repot.

Gradiant sendiri didirikan oleh para ahli dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Jadi, dari segi teknologi, mereka udah punya reputasi yang bagus. Mereka juga udah punya beberapa proyek percontohan di pusat data di Amerika Serikat.

Aku penasaran sih, gimana ya cara mereka memproses air limbah itu? Pasti teknologinya canggih banget. Sayangnya, di artikel yang aku baca, gak dijelasin secara detail prosesnya.

Tapi, yang jelas, mereka pake membran khusus dan proses kimia untuk memisahkan kontaminan dari air. Mereka juga ngeklaim kalo air yang dihasilkan setelah diproses itu kualitasnya sama atau bahkan lebih baik dari air bersih.

Ini penting banget, soalnya air yang dipake buat pendinginan server itu harus bener-bener bersih. Kalo ada kontaminan, bisa merusak server dan bikin performanya menurun.

Aku jadi inget temenku yang kerja di data center. Dia pernah cerita kalo mereka harus rutin membersihkan sistem pendingin server dari kerak dan endapan. Kalo gak dibersihin, servernya bisa overheat dan mati.

Nah, dengan teknologi daur ulang air dari Gradiant, masalah kerak dan endapan ini bisa diminimalisir. Soalnya, air yang dipake itu udah bener-bener bersih.

Baca Juga:  AI Bukan Pengganti Animator Kata Sutradara Jumbo

Selain itu, Gradiant juga fokus ke efisiensi energi. Mereka berusaha merancang sistem pendingin yang hemat energi, sehingga pusat data gak cuma hemat air, tapi juga hemat listrik.

Ini penting banget, soalnya pusat data itu konsumsi listriknya gede banget. Kalo semua pusat data bisa hemat listrik, kita bisa mengurangi emisi karbon dan membantu mengatasi perubahan iklim.

Aku jadi mikir, Gradiant ini kayak pahlawan tanpa tanda jasa ya. Mereka diem-diem berjuang buat bikin dunia lebih baik, tanpa banyak publikasi. Padahal, apa yang mereka lakukan itu dampaknya besar banget.

Semoga aja semakin banyak perusahaan teknologi yang ngikutin jejak Gradiant. Soalnya, masa depan bumi ada di tangan kita semua.

Oh iya, aku juga baru tau kalo beberapa negara bagian di Amerika Serikat udah mulai ngatur penggunaan air di pusat data. Mereka mewajibkan pusat data untuk menggunakan teknologi daur ulang air atau sumber energi terbarukan.

Ini langkah yang bagus menurutku. Soalnya, dengan adanya regulasi, perusahaan-perusahaan teknologi jadi terdorong untuk lebih peduli lingkungan.

Aku juga berharap pemerintah Indonesia bisa ngikutin langkah ini. Soalnya, Indonesia juga punya potensi besar untuk menjadi pusat data regional. Tapi, kita harus memastikan kalo pembangunan pusat data di Indonesia itu ramah lingkungan.

Gimana caranya? Ya salah satunya dengan mewajibkan pusat data untuk menggunakan teknologi daur ulang air dan sumber energi terbarukan.

Selain itu, kita juga perlu edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Soalnya, kalo masyarakat gak peduli, percuma aja ada regulasi. Regulasi itu baru efektif kalo didukung oleh kesadaran masyarakat.

Aku jadi optimis nih, dengan semakin banyaknya perusahaan dan pemerintah yang peduli lingkungan, masa depan bumi kita bisa lebih cerah. Semoga aja ya!

Baca Juga:  Temukan Keunggulan Fitur AI di HP Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6, Yuk!

Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *