Spilltekno – Gelombang unjuk rasa anak muda Nepal, yang didominasi Generasi Z (Gen Z), jadi sorotan dunia. Pemerintah membatasi media sosial? Tidak masalah! Mereka menemukan cara baru untuk ngobrol dan mikirin masa depan negara: Discord. Aplikasi yang dulunya populer buat para gamer ini, sekarang jadi tempat seru buat debat politik anak muda Nepal.
Discord: Markas Diskusi Politik Gen Z Nepal
Alih-alih media sosial yang diblokir pemerintah, Gen Z Nepal lebih memilih Discord sebagai tempat utama buat diskusi dan atur aksi protes. Grup-grup diskusi bermunculan kayak jamur di musim hujan, jadi wadah buat ribuan anak muda buat bertukar pikiran, berbagi info, dan bikin rencana aksi.
Salah satu grup yang paling bikin penasaran adalah “Youths Against Corruption” (Anak Muda Anti Korupsi). Grup ini jadi pusat diskusi panas tentang berbagai masalah, mulai dari korupsi yang udah kayak penyakit menular, krisis ekonomi, sampai calon pemimpin negara yang dianggap beneran layak. Diskusi di sini nggak cuma sekadar ngobrol santai, tapi juga diisi sama analisis mendalam, debat yang membangun, dan ide-ide solusi yang jelas.
Fenomena ini bikin warganet dari berbagai negara ikut nimbrung. Seorang pengguna X dengan akun @adxtya_jha nulis, “Gen Z di Nepal sekarang pakai Discord buat nentuin masa depan negara. Gila, ini mungkin lebih produktif daripada parlemen yang beneran.” Unggahan ini langsung viral, di-retweet ribuan kali dan disukai puluhan ribu orang.
Dari Larangan Medsos Sampai Turun ke Jalan
Aksi protes Gen Z Nepal dimulai tanggal 8 September 2025, waktu pemerintah Nepal ngelarang akses ke 26 platform media sosial populer, termasuk Instagram, Facebook, dan X (dulu Twitter). Keputusan ini bikin publik marah, terutama anak muda yang merasa hak mereka buat ngomong dan ikut campur urusan politik udah dilanggar.
Walaupun larangan itu akhirnya dicabut, api protes udah terlanjur nyala. Ribuan anak muda turun ke jalan, teriak-teriak minta reformasi, transparansi, dan pemerintah yang bisa dipertanggungjawabkan. Mereka nuntut korupsi di berantas, kondisi ekonomi diperbaiki, dan suara mereka didengerin lebih banyak dalam setiap keputusan politik.
Aksi protes ini sempat ricuh, ada bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Kabarnya, ada sekitar 19 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka karena tembakan peluru, gas air mata, dan meriam air. Puncaknya, massa berhasil nerobos dan ngebakar gedung parlemen yang baru aja selesai dibangun beberapa tahun sebelumnya. Kerusuhan ini terjadi nggak lama setelah Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mundur dari jabatannya.
Situasi makin runyam waktu sekitar 1.500 tahanan kabur dari penjara Nakkhu, ditambah lagi laporan penembakan di markas besar Kepolisian Nepal. Kondisi keamanan negara makin nggak karuan, sampe akhirnya militer turun tangan dan memberlakukan jam malam.
Discord: “Parlemen Nepal Zaman Sekarang”
Di tengah kekacauan dan pembatasan kegiatan di dunia nyata, warga Nepal beralih ke dunia digital buat terus diskusi dan nyari solusi. Discord jadi platform andalan, dengan lebih dari 145.000 orang gabung ke berbagai ruang obrolan virtual.
“Parlemen Nepal zaman sekarang adalah Discord,” kata Sid Ghimiri, seorang content creator berumur 23 tahun dari Kathmandu, seperti dikutip dari The New York Times. Pernyataan ini nunjukkin betapa pentingnya Discord buat memfasilitasi dialog dan partisipasi politik di kalangan anak muda Nepal.
Kanal Discord ini dikelola sama Hami Nepal, sebuah organisasi masyarakat sipil. Kebanyakan pesertanya adalah aktivis Gen Z yang ada di barisan depan aksi protes. Obrolan di Discord macem-macem, mulai dari obrolan suara, video, sampai teks. Diskusi ini bahkan diliput sama televisi nasional dan disiarkan langsung di situs-situs berita, nunjukkin betapa seriusnya dampak yang dihasilkan.
Militer, yang sekarang megang kendali kekuasaan dan kayaknya bakal nentuin siapa pemimpin negara selanjutnya, udah ketemu sama penyelenggara kanal Discord. Mereka minta kelompok itu buat ngajuin daftar calon pemimpin sementara, ini nunjukkin kalo suara Gen Z di Discord didengerin dan diperhitungkan dalam proses transisi politik.
Perkembangan ini nunjukkin kalo Gen Z Nepal nggak cuma jago make teknologi, tapi juga pinter manfaatin platform digital buat dorong perubahan sosial dan politik. Discord udah jadi ruang publik virtual di mana mereka bisa diskusi, debat, dan bikin visi masa depan Nepal yang lebih baik.
Situasi politik di Nepal emang masih dinamis dan banyak tantangan. Tapi, inisiatif Gen Z buat manfaatin Discord sebagai wadah diskusi dan partisipasi politik ngasih harapan baru buat masa depan demokrasi di negara itu. Kedepannya, penting buat terus mantau perkembangan ini dan ngasih dukungan ke anak muda Nepal dalam upaya mereka bangun negara yang lebih adil, transparan, dan melibatkan semua orang.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel