Spilltekno – Fujifilm kembali menghadirkan inovasi unik di dunia fotografi dengan Fujifilm X Half, sebuah kamera digital yang terinspirasi dari desain kamera half frame analog. Kamera ini menawarkan pengalaman memotret vertikal yang berbeda dan seru, serta berbagai fitur menarik yang patut untuk dicoba.
Desain dan Spesifikasi Fujifilm X Half
Desain Compact dan Ringan
Fujifilm X Half hadir dengan desain yang compact dan ringan. Dengan panjang hanya 10,5 cm dan berat sekitar 240 gram termasuk baterai, kamera ini sangat mudah dibawa dan digunakan sehari-hari. Sebagian besar bodinya terbuat dari plastik, namun dengan sentuhan aksen logam di beberapa bagian, memberikan kesan kokoh dan tidak murahan. Bentuknya yang tidak mencolok mengingatkan pada kamera film klasik era 70-an, sehingga penggunanya terlihat lebih seperti turis yang sedang menikmati hobinya daripada seorang fotografer profesional.
Spesifikasi Sensor dan Lensa
Kamera ini menggunakan sensor image type 1 inci yang ditata secara vertikal dengan aspek rasio 3:4. Resolusi yang ditawarkan adalah 18 Megapixel. Lensanya fix dengan focal length 10,8mm f/2.8, yang setara dengan 32mm pada format 35mm/full frame. Pemilihan sensor 1 inci memang sedikit disayangkan karena kualitasnya tidak sebaik sensor APS-C yang biasa ditemukan pada kamera Fujifilm X lainnya. Akibatnya, noise mungkin lebih terlihat pada ISO tinggi, meskipun ketajaman dan detail tetap bagus dalam kondisi pencahayaan yang memadai.
Jendela Bidik Optik
Salah satu fitur yang menarik dari Fujifilm X Half adalah adanya jendela bidik optik yang terletak di bagian kiri atas. Jendela bidik ini bukan sekadar hiasan, melainkan sangat fungsional dan menyenangkan untuk digunakan, terutama saat memotret di bawah sinar matahari yang terik. Dengan menggunakan jendela bidik, Anda dapat melihat subjek dengan jelas tanpa terganggu oleh pantulan cahaya pada layar LCD.
Fitur dan Pengalaman Memotret
Mode Diptych (Foto 2-in-1)
Fujifilm X Half menawarkan berbagai fitur yang terinspirasi dari kamera analog, salah satunya adalah mode diptych yang memungkinkan Anda membuat foto 2-in-1. Cara kerjanya cukup unik: Anda memotret foto pertama, lalu mengokang (memutar winder) seperti pada kamera film, dan kemudian memotret foto kedua. Kamera secara otomatis akan menggabungkan kedua foto tersebut menjadi satu file. Secara default, foto pertama akan ditempatkan di sebelah kanan, tetapi Anda dapat mengubah posisinya dengan mengokang winder sebelum memotret foto kedua. Jika Anda ingin menggabungkan dua foto yang tidak diambil secara berurutan, Anda dapat menggunakan aplikasi Fujifilm X Half.
Film Simulation dan Filter
Salah satu hal yang membuat Fujifilm X Half menyenangkan untuk digunakan adalah kemampuannya untuk mencoba berbagai film simulation dan filter. Fujifilm dikenal dengan film simulation-nya yang ikonik, dan X Half tidak mengecewakan dalam hal ini. Anda dapat memilih berbagai mode film untuk memberikan tampilan dan nuansa yang berbeda pada foto Anda. Selain itu, terdapat juga berbagai filter efek film jadul yang dapat Anda aplikasikan untuk memberikan sentuhan vintage pada foto dan video Anda.
Film Camera Mode
Untuk pengalaman yang lebih otentik, Fujifilm X Half dilengkapi dengan Film Camera Mode. Ketika mode ini diaktifkan, Anda akan diminta untuk memilih jenis film dan ukuran film sebelum memotret. Setelah itu, Anda hanya dapat memotret menggunakan jendela bidik tanpa bisa melihat hasil foto di layar LCD. Untuk melihat hasilnya, Anda harus mentransfer file foto ke aplikasi X Half, yang kemudian akan menatanya layaknya film yang sudah dicetak. Fitur ini akan membangkitkan nostalgia bagi para penggemar kamera film.
Kualitas Video
Fujifilm X Half juga dapat digunakan untuk merekam video. Resolusi video native-nya adalah Full HD 1440 x 1080 dengan aspek rasio 3:4. Anda dapat memilih format MP4 atau MOV, serta kualitas bitrate hingga 50 mbps. Terdapat juga opsi slow motion. Kualitas video yang dihasilkan cukup baik untuk dibagikan di media sosial, meskipun mungkin tidak ideal untuk penggunaan profesional. Menariknya, Anda dapat mengaplikasikan efek film simulation dan filter efek film jadul pada video Anda, memberikan sentuhan kreatif yang unik.
Kinerja dan Autofokus
Keterbatasan Autofokus
Kinerja kamera ini terasa agak lambat saat memproses diptych dan menyimpan video. Anda perlu menunggu beberapa detik hingga kamera siap digunakan kembali. Kinerja autofokus juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama dalam kondisi kurang cahaya atau backlit. Teknologi autofokusnya tampaknya masih menggunakan contrast detect, yang membuat motor lensa bergerak maju mundur saat mencari fokus dan menghasilkan sedikit suara. Meskipun terdapat opsi autofocus continue (AF-C), lensa ini lebih cocok untuk foto still life atau subjek yang tidak bergerak atau bergerak lambat. Selain itu, lensa tidak dapat fokus terlalu dekat.
Baterai Tahan Lama
Salah satu keunggulan Fujifilm X Half adalah daya tahan baterainya yang sangat baik. Menurut pengukuran CIPA, satu baterai dapat digunakan untuk mengambil hingga 880 foto. Ini berarti Anda dapat memotret seharian tanpa perlu khawatir kehabisan baterai.
Kesimpulan
Target Pasar dan Filosofi Desain
Meskipun dinamakan Fujifilm X, filosofi desain X Half berbeda dengan kamera Fujifilm X pada umumnya yang menggunakan sensor APS-C dan memiliki lensa yang dapat diganti. X Half lebih ditujukan kepada para penggemar fotografi yang menyukai kamera dengan desain unik ala kamera film di era digital saat ini, serta pengalaman memotret yang berbeda. Kamera ini mudah digunakan oleh berbagai kelompok usia karena menggunakan desain antarmuka yang simple dan modern.
Setelah mencoba Fujifilm X Half, Anda akan merasa senang bermain dengan kamera ini, mencoba berbagai film simulation dan efek film dengan menggeser layarnya.
Harga dan Ketersediaan
Fujifilm X Half hadir di Indonesia dalam pilihan warna Silver, Black, dan Charcoal Silver. Kamera digital ini dijual dengan harga Rp 12.888.000 dan dapat dipesan mulai 12 Juni 2025. Apakah kamera seperti ini akan sukses dan menjadi kamera yang ikonik seperti Fujifilm X100 yang terus diperbarui hingga generasi ke-VI? Atau hanya akan selesai sampai di sini? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, banyak yang menilai bahwa kamera ini menyenangkan, unik, dan patut untuk diperbarui. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel